8 Hal Ini Dapat Menciptakan Korelasi Kau Berakhir Menyedihkan

 pada umumnya kekerabatan jikalau kekerabatan berakhir akan meninggalkan luka 8 Hal Ini Bisa Membuat Hubungan Kamu Berakhir Menyedihkan

Ketika masih mempunyai rasa sayang, pada umumnya kekerabatan jikalau kekerabatan berakhir akan meninggalkan luka. Namun bisa juga meninggalkan sedih atau keadaan yang menyedihkan. Keadaan menyedihkan itu biasanya muncul alasannya ada suatu hal yang bekerjsama mempunyai tujuan lain, namun pada hasilnya justru terjadi perpisahan. Biasanya hal tersebut ditujukan untuk menguasai pasangan namun alasannya tidak berhasil, hasilnya justru membuat kekerabatan berakhir. Dan inilah hal yang biasanya bisa membuat kekerabatan berakhir menyedihkan.

1. Kamu terlalu gengsi untuk mengakui kesalahan

Dari sudut pandang manapun, bisa menilai kalau Kamu sudah melaksanakan kesalahan yang meyakiti hati Dia. Namun alasannya gaya pacaran kalian, Kamu sudah terlalu gengsi untuk mengakui kesalahan tersebut. Kamu cenderung menutupinya dan berusaha menggiring opini biar Dia yang bersalah. Tidak jarang Kamu mencari sesuatu dari Dia untuk Kamu ungkit guna menutup kesalahan Kamu. Karena hal ini perlahan Dia mulai menyadari Kalau Kamu bukan sosok yang selama ini Dia inginkan. Kamu terlalu memikirkan diri sendiri dan tidak lagi mau mengerti perasaannya.

2. Kamu berharap Dia yang selalu memperbaiki keadaan dikala saling mendiamkan

Sebenarnya dikala saling mendiamkan, Kamu juga tersiksa dengan hal itu. Tapi lagi-lagi alasannya gengsi, Kamu tidak ingin berusaha menghubungi dulu untuk memperbaiki keadaan. Kamu hanya berharap kekerabatan baik kembali tapi Dia yang selalu berusaha. Jika hal ini terjadi berulang kali, Dia bisa saja kehilangan kesabaran. Bukan cuma itu, pemikirannya juga bisa berubah. Jika dulu Dia masih mau berusaha memperbaiki hubungan, tapi suatu dikala nanti Dia bisa berpikir kalau semua itu percuma saja. Usaha Dia untuk memperbaiki kekerabatan justru akan membuat Kamu semakin menjadi. Sehingga tidak menutup kemungkinan suatu dikala nanti Dia lebih menentukan untuk berusaha mundur pelan-pelan.

3. Menyimpan cita-cita padanya tanpa menunjukkan, dikala cita-cita itu tidak terealisasi Kamu eksklusif memperlihatkan kekecewaan

Sepertinya tidak semua Orang bisa mengerti pasangannya, apalagi cita-cita pasangan yang hanya dipendam begitu saja. Termasuk juga Dia yang tidak bisa mengerti cita-cita Kamu tanpa Kamu memperlihatkan atau setidaknya memperlihatkan tanda-tanda. Dia tetap akan berpikir semua baik-baik saja. Namun ketika Kamu merasa cita-cita Kamu tidak Dia lakukan, kau eksklusif memperlihatkan kekecewaan. Tercipta sebuah pemahaman dari Dia bahwa Kamu hanya sedang cari masalah. Dia justru berpikir Kamu ada yang tidak beres. Padahal tidak semua berusaha mencari tahu, mungkin saja pasangan Kamu justru eksklusif menyimpulkan dan mencari langkah antisipasi untuk meninggalkan Kamu.

4. Kamu selalu berpikir Dia yang bersalah hanya alasannya apa yang Dia lakukan tidak membuat Kamu merasa nyaman

Dalam menilai sesuatu didalam hubungan, semua memang tergantung dari gaya pacaran dan juga kebiasaan dari keduanya. Sehingga akan tercipta istilah menurutku dan menurutmu. Inilah yang memicu dilema jikalau apapun itu dipandang secara subyektif. Termasuk ketika Dia melaksanakan sesuatu, hanya alasannya membuat Kamu tidak nyaman Kamu eksklusif menilai Dia itu bersalah. Parahnya lagi Kamu merasa pantas untuk memperlihatkan imbas jera terhadap apa yang Dia lakukan. Menciptakan pemahaman kalau Dia selalu salah dan Kamu tidak akan pernah merasa puas dengannya. Efek berantai, Dia bisa tidak tahan menjalani kekerabatan dengan Kamu.

5. Kamu menganggapnya jelek hanya alasannya melaksanakan hal yang tidak lebih parah dari apa yang Kamu lakukan

Pernahkah Kamu merasa kalau Dia itu tidak berkualitas, murahan, dan tidak se level sama Kamu hanya alasannya melaksanakan hal yang bisa membuat Kamu cemburu. Misalnya saja chatting sama lawan jenis. Padahal dari kenyataannya, Kamu melaksanakan hal yang lebih parah dar itu. Hanya saja Dia tidak mengetahuinya. Jika hingga aliran ini ada, beliau bisa terpengaruh dan suatu dikala nanti jikalau Dia tahu yang sebenarnya, Dia bisa berpikir bahwa Kamu lebih murahan darinya.

6. Kekecewaan yang muncul dari cita-cita Kamu sendiri, Kamu jadikan sebagai alasan untuk tidak berjuang untuknya

Ketika kau berharap dan mencicipi kekecewaan, itu Kamu jadikan alasan untuk tidak lagi berjuang untuknya. Sehingga secara otomatis kekerabatan hanya akan berjalan jikalau Dia yang berjuang untukmu. Sayangnya aliran menyerupai ini bisa membuat Kamu semakin tidak tahu diri. Hingga suatu dikala nanti, Dia bisa merasa lelah berjuang. Pemikiran itu muncul alasannya Dia merasa selalu berjuang tapi Kamu sendiri tidak pernah menghargai perjuangannya.

7. Kamu mempunyai ekspektasi hiperbola untuk sebuah kebersamaan dengannya

Bayangan Kamu perihal kebahagiaan dalam menjalani kebersamaan dengannya terlalu berlebihan. Dan itu akan membuat Kamu merasa tidak puas dan kecewa. Dampaknya akan terasa pada perilaku Kamu padanya. Karena itulah Dia juga akan merasa bahwa kebersamaan dengan Kamu tidak lagi terasa istimewa.

8. Kamu mengulang hal yang bisa membuatnya cemburu hanya untuk membuat kesan bahwa itu yaitu hal wajar

Dia pernah memperlihatkan perilaku cemburu dikala Kamu melaksanakan sesuatu, bahkan Dia sendiri pernah protes dengan hal itu. Namun alasannya Kamu merasa tidak ada dampak jelek dari tindakan Kamu, Kamu sengaja memperlihatkan hal itu terus menerus hanya untuk membuat kesan biasa. Padahal Dia bekerjsama tidak sabar, hanya berusaha menahan diri biar tidak terjadi masalah. Jika hingga kesabarannya habis, Dia bisa merasa kalau Kamu cuma punya niat menyakitinya saja.

Ketika semua hal diatas terjadi pada kekerabatan Kamu, Kamu tidak akan lagi merasa bahwa Dia benar-benar berharga untuk Kamu. Sehingga Kamu mulai tidak peduli dengan perasaannya. Kamu mulai gampang untuk mengabaikannya. Namun di sisi lain Kamu masih menyayangkan jikalau Dia jatuh ke pelukan yang lain. Padahal dari semua hal itu, bisa membuatnya merasa frustasi dalam menghadapi Kamu. Sehingga akhirnya, besar kemungkinan Dia akan meninggalkan Kamu ketika Kamu masih menyimpan cita-cita padanya. Dan dikala itulah Kamu mulai menyadari kebaikannya, pengorbanannya selama ini, dan sebagainya yang bisa membuat kondisi hati Kamu begitu menyedihkan. Hingga suatu dikala nanti, Kamu akan merasa bahwa Dia yaitu sosok yang benar-benar bisa memperlihatkan Kamu kenyamanan. Kesadaran itu muncul bukan alasannya keadaan tapi cara berpikir Kamu sudah berkembang menjadi yang seharusnya Kamu miliki ketika masih bersamanya.

0 Response to "8 Hal Ini Dapat Menciptakan Korelasi Kau Berakhir Menyedihkan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel