Contoh Kumpulan Puisi Untuk Sahabat Sejati

Kumpulan Puisi Untuk Sahabat Sejati - kata sahabat memang tidak absurd lagi di indera pendengaran semua orang. karna Kata Sahabat sendiri bisa di artikan sebagai seseorang yang selalu ada di samping kita di keadaan apapun. entah itu lagi dalam masa-masa sulit atau lagi dalam keadaan gembira, karna itulah pengertian dari Kata Sahabat sesungguhnya. Tapi inilah Hidup, semua hal bisa saja terjadi, yang dahulunya sahabat itu yaitu satu-satunya daerah bersandar diri dan daerah mencurahkan keluh kesa. kini hanya sekedar daerah kenangan saja.

Semua orang bisa saja menjadi baik ketika kita selalu ada di kala ia kesusahan, Tapi walau begitu semua orang juga bisa menjadi Lupa dan tidak mengehiraukan ketika kita yang mengalami hal tersebut. Karna inilah yang di namakan hidup, Jatuh bangun dan di lupakan itu sudah biasa.

Tapi walaupun begitu hidup ini juga butuh yang namanya masa depan, jadi biarkanlah semua orang melupakan dirimu yang sudah tidak punya apa-apa ini, yang terpenting itu jangan pernah lupakan bahwa dirimu masih memiliki Yang Mahakuasa yang akan senantiasa membantumu di dalam keadaan apapun, Karna Yang Mahakuasa itu Tau apa yang Buruk dan terbaik untukmu. mungkin saja orang yang terbaik di matamu, itu yaitu orang terburuk di hatimu, dan sebaliknya. karna kita tidak pernah tau apa Rencana Yang Mahakuasa selanjutnya?.

Rekomendasi : Kumpulan Puisi Persahabatan Paling inspiratif

Tidak Perlu Berlama-lama Berikut yaitu Kumpulan Puisi Untuk Sahabat Sejati. Semoga Puisi ini bisa memberi ketenangan Bagi kita semua.

KUMPULAN PUISI UNTUK SAHABAT SEJATI

True Friend is One Who is Always There For Us in Any Circumstances

SEPI BUKAN UNTUKKU...

Sahabat....

tidakkah kau tahu....

saya terlalu sunyi...

perasaan ini begitu menyiksakan..

bertemankan sepi dan hening malam...

berjauhan denganmu bukan kehendakku....

tidakkah kau tahu....

teriakku memanggilmu..

kesepian ini menciptakan saya pilu..

betapa saya merinduimu..

ingin mendengar suaramu walau sekejap...

cuma cukup mengobati laraku..

dikala terbenam matahari..

hingga terbit fajar..

perasaanku tidak puas...

mimpi indahku tak datang..

gundah dan gelisah membalut hiba...

saya tak sanggup tidur..

menyerupai mereka yang kedamaian..

sepi itu indah...

tapi bukan untukku...

sebab senyap sunyi itulah...

telah membunuhku...

telah membunuhku...

telah membunuhku...

kini sepi tak lagi untukku

sebab memang sepi bukan untukku

fajar merekah

beri kilau kedamaian jiwa

terulur tangan nan kekar

menuntun dalam bimbang

tuk keluar dari sepiku

sebab memang sepi bukan untukku...

DOA UNTUK KASIH DAN SAHABATKU

Kereguk segelas jeruk hangat

berharap menghilangkan penat

Ah...rasa masam dan manis yang bersatu

sanggup sejenak membuatku melupakan waktu

kekasihku....

dialah nafasku

sahabatku...

merekalah ragaku

Yang Mahakuasa ...

ia perempuan yang tertanam rusukku

dengan nafasnya saya hidup

dengan mata hatinya saya melihat dunia

tolong satukan kami selamanya

menyerupai bulan dan bintang

menyerupai Adam dan Hawa

biarkan kisah cinta kami kekal abadi

Tuhan....

ia yang mengisi hariku

mendengarkan keluh kesahku

kami saling menyebarkan dongeng suka dan duka

kami saling menopang dan memberikan

semangat dalam aneka macam cobaan hidup

biarkan persahabatan kami kekal abadi

Tuhan....

janganlah pisahkan saya dari kasihku dan

sahabatku

sebab kasihku...

yaitu nafasku

sebab sahabatku....

yaitu ragaku

UNTUKMU TEMAN

Langit hitam berbenang merah bersulam darah

Halilintar bergetar menebarkan tebaran getar

lautan berbingkai bangkai melukis mati

bumi berajah api memperabukan hati

Hutan berimba cahaya menyilaukan rasa

semesta berbicara berakhirlah dunia

Halilintar menyambar melontarkan kabar berlontar mati

darah melambai-lambai di atas periuk berduri

jiwa berumbai-rumbai dalam dekapan mimpi

rongga api di hentakan ke dasar bumi

kepakan gagak berapi suci

meniadakan nafas yang telah pergi

sinar menyerupai bayangan bulan mengelegar membuka

pintu kematian

sayatan pedang berduri tajam di tarik pelan

nafas telah panas sudah saatnya pergi

kembali ke dalam pusaran cahaya remang

selamat jalan

KENAPA DIAM SAHABAT

Mengapa kau membisu sahabat?

saya membisu sebab saya tidak ingin bicara

saya menikmati suasana hening

sebab hening sanggup menunjukkan nuansa

tidak kah kau lihat mereka berbicara sahabat? kenapa kau

menentukan selalu membisu saya bukan mereka, saya tidak suka banyak

bicara itu mengambarkan mereka tidak memiliki makna

tidak kah kau sakit atau murka atas ulah mereka sahabat?

marah? kenapa harus marah... saya hanya tertawa

lihatlah mereka, badut-badut panggung melakonkan drama

itulah kwalitas mereka yang tak bijaksana

bukan kah membisu tak menuntaskan persoalan sahabat?

kau salah, membisu menjawab dengan seribu bahasa

apakah kau tidak lihat congor mereka berbusa

dengan kata-kata yang hanya sebuah bisa

kemudian apa yang akan kau lakukan sahabat?

saya hanya akan melihat dan terus tertawa

melihat ocean badut-badut panggung itu di sana

tidak kah kau terhindar oleh mereka

kau betul sahabatku yang sangat kucinta

memang dengan banyak berbicara kita terlihat merana

dengan membisu kita bisa memaknai yang ada

kau memang sahabatku yang bijaksana

KURAYAPI SEKUJUR KESEPIANKU

Kurayapi sekujur kesepianku

mengundang angan dan sengat kumbang

mata bintang yang membisu dan berkelesatan

menyuguhi keinginan di semesta lenggang

hingga kasih dan ingin terbentang

membujuk pengembara nerakah

yang karam di bawah kubang resah

menanti dara manis yang telah datang

membujuk arah pengembara merambah

terus mewangi aroma bunga cinta hingga ujung hari

membangkitkan gairah sanga pencinta dalam darah

yang menentangkan kesenyapan sendiri

ku temukan perempuanku

dalam batas asa ku mengagumi sosok diri membaui

dan membenamkan dua potongan bintang

yang memancarkan pesona terang

ia selalu memintaku melukiskan kisah yang ada

atas cinta terperi di dinding-dinding hati

kami hanyalah sepasang pecinta mengharap sejati

bersama berkelana dari waktu-kewaktu menjaga setia

KAWAN SEJATI

Angin syahdu mendendang senandung merdu

bait demi bait terlantun,

mekarkan kembang hidupkan tama.

ini kisah gembira, perihal kembalinya

sang bayu nan teduh;

sang mitra sejati,

sang sobat sehati,

kala menatap cinta.

dinda, mengapa pergi demikian lama?

tak tahukah engkau rindu telah menggunung?

kini engkau kembali, wahai putri jelita

kini kerinduan telah terobati,

berganti gejolak yang tak kalah merisaukan;

penantian akan senyum yang kau tebar,

senyum termanis dari jiwa yang indah.

dan, tanganpun terulur sambut semerbak kembang setaman;

"mari dinda, warnai samudra dengan gesekan pena."

Baca Juga : Kumpulan Puisi Rindu Yang Menyentuh Hati

Mungkin itu saja yang bisa kami sampaikan tentang Kumpulan Puisi Untuk Sahabat Sejati, semoga bisa menginspirasi kita semua untuk menjadi manusia yang lebih baik lagi dari sebelumnya. semoga bermanfaat.

Share this post