1 Muharram
dimulainya 1 muharram tahun hijriyah umat islam di seluruh dunia merayakannya yang dengannya penuh suka cita. Memanglah di Indonesia sendiri pergantian tahun dalam Islam tak semegah pergantian tahun masehi. Namun pendapat dari saya tak masalah, yng paling penting sebetulnya merupakan bagaimana tips kita menjdai umat Muslim memaknai pergantian tahun hijriyah yang telah di sebutkan bagi atau bisa juga dikatakan untuk lebih baik ke depannya. Oleh karena itu bagi atau bisa juga dikatakan untuk mendalami pengetahuan kita menjdai langsung muslim yng cinta terhadap agamanya mengenai sejarah dimulainya 1 Muharram Tahun Hijriyah. 1 Muharram
Akhirnya,datanglah suatu masa dimana Nabi saw mengetahui bekerjsama dakwah Islam di Mekkah sudah mengalami pengutamaan yng luar biasa mengakibatkan keadaan Amat tak mendukung bagi kaum muslim. Rasulullah saw bergerak yang dengannya dakwahnya. Lalu Tuhan SWT mewahyukan kepadanya semoga dia berhijrah. Lantas mulailah Nabi berhijrah di jalan Tuhan SWT sehabis tiga belas tahun ia di Mekkah. Islam ingin membangun negaranya serta ingin menghilang-kan pengepungan serta serangan kaum musyrik. Mula – mula terjadilah perubahan tidak banyak pada keadaan kaum muslim.
Rasulullah saw keluar dalam trend haji bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertanda dirinya pada kabilah-kabilah Arab sebagaimana yng ia lakukan pada setiap muslim. Beliau berada di daerah yng berjulukan ‘Aqabah, kemudian ia bertemu yang dengannya jamaah dari Khazraj. Rasulullah saw menyampaikan kepada orang-orang, “siapa kalian?” orang-orang menjawab: “kami berasal dari kelompok Khazraj.” Beliau mengatakan,”apakah anda sekalian salah satunya pembantu kaum Yahudi?” orang-orang menjawab:”benar.”Beliau mengatakan,”maukah anda sekalian duduk bersama saya karena saya ingin tidak banyak berbicara degan anda sekalian.”orang-orang menjawab:”boleh.” Lantas orang-orang duduk bersama Nabi kemudian ia mengajak orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengikuti agama Tuhan SWT.
Rasulullah saw tidak banyak bercerita Islam kepada orang-orang serta membacakan Al-Qur’an. Enam orang mendengar apa yng di sampaikan oleh Nabi SAW. Sesudah ia final dari pembicaraannya, orang-orang membenarkannya serta beriman kepadanya. Lantas orang-orang bercerita kepada Nabi saw bekerjsama orang-orang meninggalkan kaumnya karena kaum orang-orang terlibat peperangan serta kebencian. Semoga Tuhan SWT mengumpulkan orang-orang yang dengannya kedatangan Nabi saw yng mulia ini. Orang-orang memberitahu Nabi saw bekerjsama orang-orang akan bercerita kepada kaumnya apa yng orang-orang dengar dari Nabi saw serta akan mengajak orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi dakwah Nabi SAW. Keenam lelaki tu kembali ke kota Madinah yng berganti namanya menjadi Madinah Munawarah yng sebelumnya ia berjulukan Yatsrib di zaman jahiliah. Tuhan SWT berkehendak bagi atau bisa juga dikatakan untuk meneranginya yang dengannya Islam. Para lelaki itu kembali ke Madinah serta orang-orang membawa Islam di hati orang-orang mengakibatkan tidak sedikit orang yng masuk Islam.
Lantas datanglah trend haji serta keluarlah dari Madinah dua belas orang lelaki dari orang-orang yng beriman yng diantara orang-orang terdapat enam orang yng Rasulullah saw sudah berdakwah kepada orang-orang pada trend yng dulu serta Nabi saw menemui orang-orang di ‘Aqabah. Lantas Nabi saw melaksanakan baiat pada orang-orang semoga orang-orang mempertahankan keimanan serta membela dakwah kebenaran dan kemanusiaan.
Kaum lelaki itu kembali ke Madinah disertai salah seorang yng terpercaya dari tokoh Islam yakni Mus’ab bin Umair dimana dia menjadi utusan Rasulullah saw di Madinah serta dia mengajari kita-kita wacana agama orang-orang serta membacakan kepada orang-orang Al-Qur’an serta menyerukan kebenaran kepada kita-kita mengakibatkan tersebarlah Islam di Madinah. Penduduk Madinah mulai bertanya-tanya, kenapa saudara-saudara kita kaum Muslim Mekkah ditindas? Kenapa Rasulullah saw keluar bagi atau bisa juga dikatakan untuk berdakwah serta menebarkan rahmat akan tetapi ia malahan memperoleh angin kebencian? Hingga kapan kita akan membiarkan Rasulullah saw teraniaya serta terusir di Mekkah?
Demikianlah, pergilah tujuh puluh orang ke Mekkah, tujuh puluh orang dari penduduk Madinah Munawarah. Orang-orang pergi ke ‘Aqabah dalam keadaan sendirian serta berkelompok-kelompok. Islam sudah menghasilkan buah pertamanya dalam hati orang-orang mengakibatkan hati orang-orang di penuhi cinta kepada Tuhan SWT serta RasulNya dan kaum muslim. Penderitaaan yng dialami kaum muslim memberi efek jiwa orang-orang serta mencegah orang-orang dari kenikmatan tidur serta nikmatnya memakan serta nikmatnya ke hidup-an. Orang-orang yng baik itu tiba serta berbaiat kepada Rasulullah saw bagi atau bisa juga dikatakan untuk membela ia menolongnya serta melindunginya dan siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk mati di jalannya. Orang-orang tiba sehabis hati orang-orang diliputi oleh Islam serta orang-orang meberikan segala sesuatu bagi atau bisa juga dikatakan untuk dakwah yng baru; orang-orang tiba menjdai pecinta-pecinta kebenaran.
Kitab-kitab hadis yng suci meriwayatkan apa yng terealisasi pada baiat ‘Aqabah al-kubra. Dalam kitab yang telah di sebutkan dikatakan bekerjsama Abbas Ibnu Abdul Muthalib tiba bersama Nabi serta kala itu dia masih berada dalam agamanya kaumnya. Dia ingin menuntaskan urusan anak pamannya. Disaat dia duduk serta berbicara, dia menyampaikan suatu pertanyaan yng mengisyaratkan bekerjsama Muhammad saw memperoleh kemuliaan dari kaumnya serta kekuatan di negrinya akan tetapi dia enggan serta menentukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bergabung bersama anda sekalian wahai penduduk Madinah. Andai anda sekalian memenuhi janjinya serta melindunginya maka ambillah dia, akan tetapi andai anda sekalian khawatir andai suatu kala kelak akan mengkhianatinya maka mulai dari ketika ini biarkanlah dia di negerinya.
Kata-kata Abbas yang telah di sebutkan berasal dari fanatisme kesukuan serta ikatan darah keluarga akan tetapi penduduk Madinah tak begitu peduli yang dengannya kalimat Abbas itu karena dia bukan salah satunya dari agama orang-orang serta dia tak mengetahui tingkat cinta kepada Rasulullah saw yng orang-orang capai. Abbas bin Abdul Muthalib menunggu tanggapan dari penduduk Madinah. Lalu orang-orang menyampaikan kepadanya, “kami telah mendengar apa yang engkau katakan maka berbicaralah ya Rasulullah, ambilah untuk dirimu dan Tuhanmu apa saja yang engkau sukai.”
Kita ingin mengamati tanggapan sekelompok orang yng mungkin dari penduduk Madinah ini mengakibatkan Rasulullah saw berbicara. Jawaban yng di cari oleh Abbas bin Abu Muthalib tersembunyi dalam pernyataan Nabi. Demikianlah sehabis Rasulullah saw mengucapkan kalimatnya maka tak keluar pernyataan apapun. Cukup cuma Nabi yng berbicara serta orang-orang cuma menantinya. Orang-orang meminta kepada ia semoga mengambil pada dirinya serta Tuhannya apa saja yng ia sukai; orang-orang terasa tak memilik apa-apa serta tak memiliki keputusan. Nabi berbicara kemudian ia membaca Al-Qur’an serta mengajak kejalan Tuhan SWT. Lantas ia berbicara wacana Islam serta ia membaiat orang-orang semoga membantu ia mengakibatkan merekapun membaiat kepadanya. Demikianlah terjadinya baiat ‘Aqabah al-Kubra.
Orang-orang yng terpilih oleh Tuhan SWT itu mengetahui bekerjsama sebentar lagi orang-orang akan diajak bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengang kat senjata; orang-orang diajak bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh ajal di bawah pedang. Orang-orang menenangkan Rasulullah saw bekerjsama ia akan mendapati orang-orang yng telah terlatih dalam peperangan karena orang-orang mewarisi dari kakek-kakek orang-orang. Salah seorang dari tujuh puluh orang itu menyebutkan duduk kasus yng penting. Abul Haitsyam mengatakan: “ sesungguhnya diantara orang-orang Madinah dan Yahudi terdapat suatu tali ikatan maka mereka boleh jadi akan memutuskannya lalu, apakah perilaku yang harus kita ambil jikalau mereka lakukan hal itu dan memusuhi orang Yahudi.” Lantas Tuhan SWT menolong Nabi saw serta memenangkan atas kaumnya, kemudian dia kembali kepada orang-orang serta meninggalkan orang-orang dibawah beri sayang orang-orang Yahudi.
Perhatikanlah bekerjsama pernyataan yang telah di sebutkan berkisar pada kecintaan kepada Nabi serta impian semoga Nabi tetap bersama orang-orang selama perjalanan hari serta bulan. Masalah yng di tuntut oleh Abbas bin Abdul Muthalib secara jelas merupakan duduk kasus perindungan orang-orang kepada Nabi, di mana hal yang telah di sebutkan tak lagi diperdebatkan oleh orang-orang yng tepilih dari penduduk Madinah. Akan tetapi duduk kasus yng orang-orang inginkan merupakan duduk kasus proteksi Nabi serta keberadaan Nabi bersama orang-orang di Madinah. Nabi tersenyum serta ia menyampaikan kalimat-kalimat yng justu menekankan bekerjsama ikatan keyakinan lebih berpengaruh dari pada ikatan darah. Beliau mengatakan: “tetapi darah ialah darah dan kehancuran ialah kehancuran. Aku dari kalian dan kalian dariku saya akan memerangi orang-orang yang kalian perangi dan saya akan berdamai dengan orang-orang yang kalian berdamai dengan mereka.” Akhirnya, penduduk Madinah pergi serta kembali ke negeri orang-orang. Lantas informasi wacana baiat ini hingga ketelinga orang-orang Mekah serta para tokoh musyrik, kemudian orang-orang malahan menambah pengutamaan kepada Rasulullah saw serta kaum muslim.
Para preman Mekah berkumpul di Darul Nadwah. Orang-orang tetapkan akan mengambil suatu keputusan penting berkaitan yang dengannya Nabi. Salah seorang dari orang-orang mengusulkan semoga ia di belenggu yang dengannya besi kemudian di Buang ke penjara mengakibatkan ia mati kelaparan. Sebagian lagi mengusulkan semoga ia di Buang dari Mekkah serta diusir. Abu Jahal mengusulkan semoga orang-orang mengambil dari setiap keluarga dari keluarga-keluarga Quraisy seorang cowok yng kuat, lantas setiap dari orang-orang di kasih pedang yng terhunus serta hendaklah orang-orang memukulkan pedang itu ke badan Nabi. Andai orang-orang sukses membunuhnya pasti seluruh kabilah bertanggung jawab darah sang Nabi serta Bani Hasyim tak akan bisa atau bisa menuntut serta memerangi orang Arab semuanya serta orang-orang akan mendapat diat menjdai tebusan dari pembunuhan itu. Demikianlah persekongkolan itu di gelar serta orang-orang setuju bagi atau bisa juga dikatakan untuk melaksanakan hal itu. Akan tetapi Al-Qur’an al-Karim menyingkap persekongkolan yng di lakukan orang-orang kafir itu dalam firman-Nya:
“dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan kebijaksanaan kancil terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan kebijaksanaan kancil itu. Dan Tuhan sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS. Al –Anfal:30) Tuhan SWT mewahyukan kepada Nabi-Nya semoga dia berhijrah. Lalu Nabi mulai menyiapkan sarana-sarana bagi atau bisa juga dikatakan untuk hijrahnya. Beliau menyembunyikan urusan yang telah di sebutkan malah ia tak memberitahu sahabat yng akan menemaninya. Rasulullah saw menyewa seorang penunjuk jalan yng pengalaman yng mengenal padang gurun semisal mengenal garis-garis tangannya. Yng mengherankan penunjuk jalan itu merupakan seorang musyrik. Demikianlah Nabi meminta pertolongan kepada orang yng jago tanpa memperhatikan keyakinannya.
Lantas datanglah malam pelaksanaan kejahatan itu. Rasulullah saw memerintahkan Ali bin Abi Thalib bagi atau bisa juga dikatakan untuk tidur di daerah tidurnya di malam yang telah di sebutkan. Datanglah pertengahan malam serta Rasulullah saw pun keluar dari rumahnya. Para cowok Mekkah mengepung rumah. Orang-orang menghunuskan pedangnya. Nabi menggenggam tanah kemudian ia melemparnya ke arah kaum mengakibatkan orang-orang pun terasa kantuk mengakibatkan Nabi saw bisa menembus kepungan orang-orang. Beliau keluar dari Mekkah serta berhijrah. Yang dengannya langkah yng di berkati ini, kaum Muslim menanggali tahun-tahun orang-orang. Tahun dalam Islam merupakan tahun Hijiriah, sedangkan kaum Masehi menanggali tahun orang-orang yang dengannya kelahiran Isa serta ini di sebut yang dengannya tahun Masehi. Adapun tahun-tahun Islam maka ia di tanggali pertama kalinya kala Rasulullah saw keluar berhijrah di jalan Tuhan SWT.
Sumber : Internet
Sumber Rujukan Dan Gambar :
Akhirnya,datanglah suatu masa dimana Nabi saw mengetahui bekerjsama dakwah Islam di Mekkah sudah mengalami pengutamaan yng luar biasa mengakibatkan keadaan Amat tak mendukung bagi kaum muslim. Rasulullah saw bergerak yang dengannya dakwahnya. Lalu Tuhan SWT mewahyukan kepadanya semoga dia berhijrah. Lantas mulailah Nabi berhijrah di jalan Tuhan SWT sehabis tiga belas tahun ia di Mekkah. Islam ingin membangun negaranya serta ingin menghilang-kan pengepungan serta serangan kaum musyrik. Mula – mula terjadilah perubahan tidak banyak pada keadaan kaum muslim.
Rasulullah saw keluar dalam trend haji bagi atau bisa juga dikatakan untuk pertanda dirinya pada kabilah-kabilah Arab sebagaimana yng ia lakukan pada setiap muslim. Beliau berada di daerah yng berjulukan ‘Aqabah, kemudian ia bertemu yang dengannya jamaah dari Khazraj. Rasulullah saw menyampaikan kepada orang-orang, “siapa kalian?” orang-orang menjawab: “kami berasal dari kelompok Khazraj.” Beliau mengatakan,”apakah anda sekalian salah satunya pembantu kaum Yahudi?” orang-orang menjawab:”benar.”Beliau mengatakan,”maukah anda sekalian duduk bersama saya karena saya ingin tidak banyak berbicara degan anda sekalian.”orang-orang menjawab:”boleh.” Lantas orang-orang duduk bersama Nabi kemudian ia mengajak orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengikuti agama Tuhan SWT.
Rasulullah saw tidak banyak bercerita Islam kepada orang-orang serta membacakan Al-Qur’an. Enam orang mendengar apa yng di sampaikan oleh Nabi SAW. Sesudah ia final dari pembicaraannya, orang-orang membenarkannya serta beriman kepadanya. Lantas orang-orang bercerita kepada Nabi saw bekerjsama orang-orang meninggalkan kaumnya karena kaum orang-orang terlibat peperangan serta kebencian. Semoga Tuhan SWT mengumpulkan orang-orang yang dengannya kedatangan Nabi saw yng mulia ini. Orang-orang memberitahu Nabi saw bekerjsama orang-orang akan bercerita kepada kaumnya apa yng orang-orang dengar dari Nabi saw serta akan mengajak orang-orang bagi atau bisa juga dikatakan untuk memenuhi dakwah Nabi SAW. Keenam lelaki tu kembali ke kota Madinah yng berganti namanya menjadi Madinah Munawarah yng sebelumnya ia berjulukan Yatsrib di zaman jahiliah. Tuhan SWT berkehendak bagi atau bisa juga dikatakan untuk meneranginya yang dengannya Islam. Para lelaki itu kembali ke Madinah serta orang-orang membawa Islam di hati orang-orang mengakibatkan tidak sedikit orang yng masuk Islam.
Lantas datanglah trend haji serta keluarlah dari Madinah dua belas orang lelaki dari orang-orang yng beriman yng diantara orang-orang terdapat enam orang yng Rasulullah saw sudah berdakwah kepada orang-orang pada trend yng dulu serta Nabi saw menemui orang-orang di ‘Aqabah. Lantas Nabi saw melaksanakan baiat pada orang-orang semoga orang-orang mempertahankan keimanan serta membela dakwah kebenaran dan kemanusiaan.
Kaum lelaki itu kembali ke Madinah disertai salah seorang yng terpercaya dari tokoh Islam yakni Mus’ab bin Umair dimana dia menjadi utusan Rasulullah saw di Madinah serta dia mengajari kita-kita wacana agama orang-orang serta membacakan kepada orang-orang Al-Qur’an serta menyerukan kebenaran kepada kita-kita mengakibatkan tersebarlah Islam di Madinah. Penduduk Madinah mulai bertanya-tanya, kenapa saudara-saudara kita kaum Muslim Mekkah ditindas? Kenapa Rasulullah saw keluar bagi atau bisa juga dikatakan untuk berdakwah serta menebarkan rahmat akan tetapi ia malahan memperoleh angin kebencian? Hingga kapan kita akan membiarkan Rasulullah saw teraniaya serta terusir di Mekkah?
Demikianlah, pergilah tujuh puluh orang ke Mekkah, tujuh puluh orang dari penduduk Madinah Munawarah. Orang-orang pergi ke ‘Aqabah dalam keadaan sendirian serta berkelompok-kelompok. Islam sudah menghasilkan buah pertamanya dalam hati orang-orang mengakibatkan hati orang-orang di penuhi cinta kepada Tuhan SWT serta RasulNya dan kaum muslim. Penderitaaan yng dialami kaum muslim memberi efek jiwa orang-orang serta mencegah orang-orang dari kenikmatan tidur serta nikmatnya memakan serta nikmatnya ke hidup-an. Orang-orang yng baik itu tiba serta berbaiat kepada Rasulullah saw bagi atau bisa juga dikatakan untuk membela ia menolongnya serta melindunginya dan siap bagi atau bisa juga dikatakan untuk mati di jalannya. Orang-orang tiba sehabis hati orang-orang diliputi oleh Islam serta orang-orang meberikan segala sesuatu bagi atau bisa juga dikatakan untuk dakwah yng baru; orang-orang tiba menjdai pecinta-pecinta kebenaran.
Kitab-kitab hadis yng suci meriwayatkan apa yng terealisasi pada baiat ‘Aqabah al-kubra. Dalam kitab yang telah di sebutkan dikatakan bekerjsama Abbas Ibnu Abdul Muthalib tiba bersama Nabi serta kala itu dia masih berada dalam agamanya kaumnya. Dia ingin menuntaskan urusan anak pamannya. Disaat dia duduk serta berbicara, dia menyampaikan suatu pertanyaan yng mengisyaratkan bekerjsama Muhammad saw memperoleh kemuliaan dari kaumnya serta kekuatan di negrinya akan tetapi dia enggan serta menentukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk bergabung bersama anda sekalian wahai penduduk Madinah. Andai anda sekalian memenuhi janjinya serta melindunginya maka ambillah dia, akan tetapi andai anda sekalian khawatir andai suatu kala kelak akan mengkhianatinya maka mulai dari ketika ini biarkanlah dia di negerinya.
Kata-kata Abbas yang telah di sebutkan berasal dari fanatisme kesukuan serta ikatan darah keluarga akan tetapi penduduk Madinah tak begitu peduli yang dengannya kalimat Abbas itu karena dia bukan salah satunya dari agama orang-orang serta dia tak mengetahui tingkat cinta kepada Rasulullah saw yng orang-orang capai. Abbas bin Abdul Muthalib menunggu tanggapan dari penduduk Madinah. Lalu orang-orang menyampaikan kepadanya, “kami telah mendengar apa yang engkau katakan maka berbicaralah ya Rasulullah, ambilah untuk dirimu dan Tuhanmu apa saja yang engkau sukai.”
Kita ingin mengamati tanggapan sekelompok orang yng mungkin dari penduduk Madinah ini mengakibatkan Rasulullah saw berbicara. Jawaban yng di cari oleh Abbas bin Abu Muthalib tersembunyi dalam pernyataan Nabi. Demikianlah sehabis Rasulullah saw mengucapkan kalimatnya maka tak keluar pernyataan apapun. Cukup cuma Nabi yng berbicara serta orang-orang cuma menantinya. Orang-orang meminta kepada ia semoga mengambil pada dirinya serta Tuhannya apa saja yng ia sukai; orang-orang terasa tak memilik apa-apa serta tak memiliki keputusan. Nabi berbicara kemudian ia membaca Al-Qur’an serta mengajak kejalan Tuhan SWT. Lantas ia berbicara wacana Islam serta ia membaiat orang-orang semoga membantu ia mengakibatkan merekapun membaiat kepadanya. Demikianlah terjadinya baiat ‘Aqabah al-Kubra.
Orang-orang yng terpilih oleh Tuhan SWT itu mengetahui bekerjsama sebentar lagi orang-orang akan diajak bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengang kat senjata; orang-orang diajak bagi atau bisa juga dikatakan untuk memperoleh ajal di bawah pedang. Orang-orang menenangkan Rasulullah saw bekerjsama ia akan mendapati orang-orang yng telah terlatih dalam peperangan karena orang-orang mewarisi dari kakek-kakek orang-orang. Salah seorang dari tujuh puluh orang itu menyebutkan duduk kasus yng penting. Abul Haitsyam mengatakan: “ sesungguhnya diantara orang-orang Madinah dan Yahudi terdapat suatu tali ikatan maka mereka boleh jadi akan memutuskannya lalu, apakah perilaku yang harus kita ambil jikalau mereka lakukan hal itu dan memusuhi orang Yahudi.” Lantas Tuhan SWT menolong Nabi saw serta memenangkan atas kaumnya, kemudian dia kembali kepada orang-orang serta meninggalkan orang-orang dibawah beri sayang orang-orang Yahudi.
Perhatikanlah bekerjsama pernyataan yang telah di sebutkan berkisar pada kecintaan kepada Nabi serta impian semoga Nabi tetap bersama orang-orang selama perjalanan hari serta bulan. Masalah yng di tuntut oleh Abbas bin Abdul Muthalib secara jelas merupakan duduk kasus perindungan orang-orang kepada Nabi, di mana hal yang telah di sebutkan tak lagi diperdebatkan oleh orang-orang yng tepilih dari penduduk Madinah. Akan tetapi duduk kasus yng orang-orang inginkan merupakan duduk kasus proteksi Nabi serta keberadaan Nabi bersama orang-orang di Madinah. Nabi tersenyum serta ia menyampaikan kalimat-kalimat yng justu menekankan bekerjsama ikatan keyakinan lebih berpengaruh dari pada ikatan darah. Beliau mengatakan: “tetapi darah ialah darah dan kehancuran ialah kehancuran. Aku dari kalian dan kalian dariku saya akan memerangi orang-orang yang kalian perangi dan saya akan berdamai dengan orang-orang yang kalian berdamai dengan mereka.” Akhirnya, penduduk Madinah pergi serta kembali ke negeri orang-orang. Lantas informasi wacana baiat ini hingga ketelinga orang-orang Mekah serta para tokoh musyrik, kemudian orang-orang malahan menambah pengutamaan kepada Rasulullah saw serta kaum muslim.
Para preman Mekah berkumpul di Darul Nadwah. Orang-orang tetapkan akan mengambil suatu keputusan penting berkaitan yang dengannya Nabi. Salah seorang dari orang-orang mengusulkan semoga ia di belenggu yang dengannya besi kemudian di Buang ke penjara mengakibatkan ia mati kelaparan. Sebagian lagi mengusulkan semoga ia di Buang dari Mekkah serta diusir. Abu Jahal mengusulkan semoga orang-orang mengambil dari setiap keluarga dari keluarga-keluarga Quraisy seorang cowok yng kuat, lantas setiap dari orang-orang di kasih pedang yng terhunus serta hendaklah orang-orang memukulkan pedang itu ke badan Nabi. Andai orang-orang sukses membunuhnya pasti seluruh kabilah bertanggung jawab darah sang Nabi serta Bani Hasyim tak akan bisa atau bisa menuntut serta memerangi orang Arab semuanya serta orang-orang akan mendapat diat menjdai tebusan dari pembunuhan itu. Demikianlah persekongkolan itu di gelar serta orang-orang setuju bagi atau bisa juga dikatakan untuk melaksanakan hal itu. Akan tetapi Al-Qur’an al-Karim menyingkap persekongkolan yng di lakukan orang-orang kafir itu dalam firman-Nya:
“dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan kebijaksanaan kancil terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan kebijaksanaan kancil itu. Dan Tuhan sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS. Al –Anfal:30) Tuhan SWT mewahyukan kepada Nabi-Nya semoga dia berhijrah. Lalu Nabi mulai menyiapkan sarana-sarana bagi atau bisa juga dikatakan untuk hijrahnya. Beliau menyembunyikan urusan yang telah di sebutkan malah ia tak memberitahu sahabat yng akan menemaninya. Rasulullah saw menyewa seorang penunjuk jalan yng pengalaman yng mengenal padang gurun semisal mengenal garis-garis tangannya. Yng mengherankan penunjuk jalan itu merupakan seorang musyrik. Demikianlah Nabi meminta pertolongan kepada orang yng jago tanpa memperhatikan keyakinannya.
Lantas datanglah malam pelaksanaan kejahatan itu. Rasulullah saw memerintahkan Ali bin Abi Thalib bagi atau bisa juga dikatakan untuk tidur di daerah tidurnya di malam yang telah di sebutkan. Datanglah pertengahan malam serta Rasulullah saw pun keluar dari rumahnya. Para cowok Mekkah mengepung rumah. Orang-orang menghunuskan pedangnya. Nabi menggenggam tanah kemudian ia melemparnya ke arah kaum mengakibatkan orang-orang pun terasa kantuk mengakibatkan Nabi saw bisa menembus kepungan orang-orang. Beliau keluar dari Mekkah serta berhijrah. Yang dengannya langkah yng di berkati ini, kaum Muslim menanggali tahun-tahun orang-orang. Tahun dalam Islam merupakan tahun Hijiriah, sedangkan kaum Masehi menanggali tahun orang-orang yang dengannya kelahiran Isa serta ini di sebut yang dengannya tahun Masehi. Adapun tahun-tahun Islam maka ia di tanggali pertama kalinya kala Rasulullah saw keluar berhijrah di jalan Tuhan SWT.
Sumber : Internet
Sumber Rujukan Dan Gambar :
0 Response to "1 Muharram"
Post a Comment