Hidup Cut Nyak Dhien

Cut Nyak Dien merupakan hero yng berasal dari Aceh. Sejak kecil dia telah biasa ikut yang dengannya ayahnya, nantan Setia, yng menjabat menjdai Ulebalang VI Mukim. Ayahnya orang Aceh keturunan Minangkabau. Pada usia 12 tahun, dia menikah yang dengannya Teuku Cik Ibrahim Lamnga. Jangan heran, soalnya pada zaman itu memanglah bawah umur seuisa itu telah menikah. Diharapkan setelah menikah, orang-orang bersama suami ataupun istrinya bisa sama-sama berjuang mengusir penjajah.
Waktu itu hubungan kerajaan Aceh yang dengannya penjajah Belanda telah tidak baik karena Belanda ingin sekali bisa menguasai Aceh. pada tahun 1873 meletus Perang Aceh melawan Belanda. Dua tahun lantas kawasan VI Mukim bisa diduduki Belanda. Cut Nyak Dien terpaksa mengungsi ke tempat lain bersama anaknya yng masih kecil. Suaminya terus berjuang. pada bulan Juni 1878, suami Cut Ny Dien gugur menjdai pejuang di Gle Tarum. Sejak masa itu, Cut Nyak Dien akan berjanji meneruskan usaha suaminya. pada tahun itu pula perlawanan cut Nyak Dien serta pasukannya dihadapi Belanda yang dengannya berondongan meriam yng orang-orang tembak dari kapal-kapal orang-orang. Pertempuran berjalan yang dengannya seru. Pasukan Aceh bergerak ke Aceh Besar. Dari sana orang-orang menyerang pos-pos Belanda menyebabkan para penjajah meninggalkannya.
Cut Nyak Dien telah berjanji cuma akan menikah yang dengannya seorang Pejuang. Tahun 1880 dia menikah lagi yang dengannya seorang pejuang berjulukan Teuku Umar, yng masih saudara sepupunya. Teuku Umar populer karena keberaniannya memimpin psukan serta kecerdikannya. Sepasang pejuang ini sekarang bekerja percis melawan penjajah. Lantas, pada bulan Agustus 1893, Teuku Umar menyerahkan diri kepada Belanda serta berpura-pura menjadai tentara Belanda. Ini bab dari siasat Teuku Umar bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengetahui sesuatu yang di sembunyikan perang Belanda, pula bagi atau bisa juga dikatakan untuk menucri senjata. Namun, tidak sedikit pejuang Aceh yng beranya-tanya. maka Cut Nyak Dien mengusulkan semoga suaminya keluar dari ketentaraan Belanda serta kembali berjuang terang-terangan bersama para pejuang Aceh. Usul ini diikuti suaminya.
MELETUSNYA PERANG ACEH MULAI TANGGAL 4 JUNI 1873
Dalam pertempuran di Meulaboh, 11 Februari 1899, Teuku Umar gugur menjdai pejuang. Sejak kematian suaminya itu, Cut Nyak Dien menggantikan suaminya menjdai pimpinan para pejuang. Cut Nyak Dien tetap melalukan perang gerilya di berbagai kawasan di Aceh. Sementara itu dia telah makin tua, matanya telah tak bisa melihat yang dengannya terperinci. Selain itu dia pula punya penyakit encok yng Suka kumat. Pasukannya pula telah berkurang karena tidak sedikit yng gugur ataupun bergabung yang dengannya Belanda. Pada tanggal 6 november 1905 cut nyak dien tertangkap oleh belanda. Pada masa itu mata cut nyak dien dalam keadaan tak bisa melihat (buta).
Waktu ditangkap, Cut Nyak Dien pernah sempet menghunus rencongnya ke arah si pelapor, namun dicegah oleh Belanda. Walau tetap khawatir akan perlawanannya, Belanda memperlakukan Cut Nyak Dien yang dengannya baik. Cut Nyak Dien dibuang ke Sumedang Pada tanggal 11 desember 1906. Bagi atau bisa juga dikatakan untuk merawat cut nyak dien pangeran surya atmaja menyerahkan cut nyak dien ke K.H Sanusi. Pada waktu itu rumahnya kecil. Sesudah satu tahun merawat, K.H Sanusi meninggal pada tahun 1967 serta dimakamkan di gunung puyuh sumedang.
Lantas cut nyak dien diurus oleh anak K.H sanusi yakni H.Husna. seluruh kepentingan cut nyak dien Amat diperhatikan pangeran aria suriiatmaja. waloupun mata cut nyak dien tak bias melihat namun cut nyak dien bisa mengajarkan ibu-ibu mengaji, maka cut nyak dien di kasih julukan ibu perbu/ ibu ratu masyarakat. Cut nyak dien Amat akrab yang dengannya siti khodijah (anak dari H. Husna). Pada tahun 1967 siti khodijah meninggal serta dimakamkan di gunung puyuh. Sesudah cut nyak dien meninggal 1908 teuku nana tetap tinggal di sumedang. Serta menikah yang dengannya orang cipada berjulukan iyoh serta mempunyai tiga orang anak Maskun
Ninih
Sahria. Serta pada tahun 1930 teuku nana, istri serta anaknya pulang ke aceh serta tak kembali. Rumah bekas cut nyak dien beukuran 12 x14 m. tinggi 1m , kamar tidurnya 3 x 5m, ranjangnya berukuran 2 x 2m, Lantas pada tahun 1962 Rd oemar Sumantri, anak siti khodijah memperlihatkan ijin bagi atau bisa juga dikatakan untuk upacara simpel mengenang jasa cut nyak dien pada tahun 1972 makam cut nyak dien direnovasi oleh bustanil arifin.
Pada tahun 2008 berdirilah KAMAS( keluarga masyarakat aceh)
Ir rusdi abdul thalib menjdai ketuanya serta kerjasama yang dengannya pemerintah kawasan sumedang. Keadaan Cut Nyak Dien yng telah nenek-nenek itu menciptakan anak buahnya yng berjulukan pang Laot tak tega. maka dia melapor ke Belanda semoga Cut Nyak Dien bisa melakoni hari bau tanah yang dengannya tidak banyak tentram. Akhirnya Cut Nyak Dien ditangkap Belanda. Cut Nyak Dhien yng yakni hero wanita yng gigih berani memimpin para pejuang demi mempertahankan Indonesia. Mudah-mudahan sejarah hidup Cut Nyak Dien ini bisa menginspirasi kita seluruh. Bila ingin mengetahui lebih lanjut sejarah CUT NYAK DIEN tiba saja ke makam gunung puyuh, karena disana terdapat makam CUT NYAK DIEN, lantas tanyakan pada juru kuncinya.
Sumber : Internet

Sumber Rujukan Dan Gambar :

0 Response to "Hidup Cut Nyak Dhien"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel