Ketika Kau Mengharapkan Orang Yang Berharap Pada Orang Lain

 Saat menyayangi harapannya tentu berakhir senang Ketika Kamu Mengharapkan Orang Yang Berharap Pada Orang Lain

Saat menyayangi harapannya tentu berakhir bahagia. Namun cinta itu memang tidak sanggup dipaksakan, kadang salah arah, kadang cuma bertepuk sebelah tangan. Atau setidaknya ada skala prioritas dimana Kita menjadi prioritas kedua. Keinginan Kita tentu saja sanggup menyayangi tapi juga dicintai oleh Orang yang sama. Sehingga didalam perjuangan, Kita juga akan mencicipi diperjuangkan.

Namun sayang, kadang Orang yang Kita cintai, Kita harapakan, justru memperjuangkan Orang lain. Dia berharap dan menyayangi Orang lain. Kita memang tidak sepenuhnya diabaikan, hanya saja dijadikan prioritas kedua. Pernah ada pikiran untuk mundur, namun perasaan Kita memaksa untuk tetap bertahan. Bahkan perasaan Kita menuntun untuk percaya, suatu ketika Kita akan jadi satu-satunya untuk Dia.

Saat mencicipi efek eksklusif dari usaha Kita untuknya, Kita memang mencicipi kebahagiaan, mencicipi senang alasannya ialah ada Dia dalam hidup Kita. Namun kadang suasana menyenangkan itu rusak, ketika Kita tahu Dia lebih mengharapkan Orang lain atau memperjuangkan Orang lain.

Menjadi masalah bagi Kita, maju butuh penantian dan pengorbanan besar tapi mundur juga bukan hal yang mudah. Biasanya alasannya ialah keadaan ini Kita menjadi sulit untuk mendapatkan Orang yang justru berharap sama Kita. Jika Kita tidak menutup diri sepenuhnya, kesudahannya akan terjadi rantai percintaan. Ada orang yang mengharapkan Kita, Kita mengharapkan Orang lain, Dan Orang yang Kita harapkan justru mengharapkan Orang lain.

Lalu apa yang harus Kita lakukan ketika terjebak dalam keadaan ini?.

Sebenarnya jangan terlalu dijadikan beban, lebih baik ikuti alur saja. Ikuti kata hati terhadap Siapa Kita akan berjuang. Tapi dilain sisi Kita tidak perlu berharap banyak. Yang penting bagi Kita berjuang dan menunggu sampai kesudahannya Kita tahu apa yang seharusnya Kita lakukan.

Kita sanggup menunggu Dia merasa lelah alasannya ialah terus berharap pada Orang lain. Ketika Orang yang Dia harapkan benar-benar tidak sanggup diharapkan, tentu Dia akan membutuhkan Kita. Tapi bila itu tidak terjadi, setidaknya Kita sudah berusaha menjadi yang terbaik. Suatu ketika Dia niscaya tahu bahwa bekerjsama Kita Orang yang Dia butuhkan.

0 Response to "Ketika Kau Mengharapkan Orang Yang Berharap Pada Orang Lain"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel