Bacaan Doa Muslimin Dan Muslimat Serta Keutamaannya

Blog Khusus Doa - Mendoakan sesama muslim tanpa sepengatahuan orangnya termasuk dari sunnah hasanah yang telah diamalkan bebuyutan oleh para Nabi dan juga orang-orang saleh yang mengikuti mereka. Mereka bahagia bila kaum muslimin mendapat kebaikan, sehingga merekapun mendoakan saudaranya di dalam doa mereka tatkala mereka mendoakan diri mereka sendiri. Dan ini di antara lantaran terbesar tersebarnya afeksi dan kecintaan di antara kaum muslimin, serta memperlihatkan kesempuraan keyakinan mereka. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak memberikanman salah seorang di antara kalian hingga dia menyayangi untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik)

Diantara keutamaan buah keimanan seorang muslim akan nampak pada segi amalan lahiriyah-nya. Mereka sangat bersemangat untuk bisa memmemberikankan kemanfaatan kepada saudaranya sesama muslim, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggak. Bantuan berbentuk pengajaran ilmu yang memberi manfaat atau sumbangan yang berupa bahan atau paling tidak ia akan mendoakan kebaikan padanya. Sebagaimana sikap para sobat dari kalangan Muhajirin dan Anshor, sehingga Allah puji adab sobat tersebut dengan dilanggeng dan kekalkan dalam Alquran, yaitu :

وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Dan orang-orang yang tiba setelah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa:
“Wahai Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami telah memberikanman ludang kecepeh berlalu dan silam dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang memberikanman (berada) dalam hati kami. Wahai Rabb kami, bergotong-royong Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr: 10)

Para ulama menafsirkan ayat tersebut, bahwa doa ini (ayat ini) meliputi segenap kaum mukminin yang terberlalu dan silam baik dari kalangan shahabat maupun kaum mukminin yang hidup sebelum masa shahabat, dan juga kaum mukminin yang tiba setelah para shahabat.

Kaprikornus doa mereka meliputi tiruana kaum mukminin. Mereka mendoakan bagi saudaranya sesama mukmin dengan kebaikan dalam keadaan saudaranya tersebut tidak tiba di hadapannya dan tanpa sepengetahuannya. Inilah yang diistilahkan oleh para ulama dalam kitab-kitabnya dengan AD-DU’A-U BIDLOHRIL GHOIB (اَلدُّعَاءُ بِظَهْرِ الْغَيْبِ), yaitu : doa yang dilakukan tanpa kedatang an orang yang didoakan dan juga tanpa sepengetahuannya.

Imam Muslim meletakkan beberapa hadits dalam dilema ini dalam kitab Shohih-nya yang kemudian dimemberikan judul oleh Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i: “Keutamaan doa untuk kaum muslimin dengan tanpa sepengetahuan dan kedatang an mereka.”

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits dari shahabiyah Ummud Darda’:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ عِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ الْمُوَكَّلُ بِهِ آمِينَ وَلَكَ بِمِثْلٍ
“Doa seorang muslim kepada saudaranya secara diam-diam dan tidak tiba di hadapannya yaitu sangat dikabulkan. Di sisinya ada seorang malaikat yang ditunjuk oleh Allah. Setiap kali ia berdoa untuk saudaranya dengan kebaikan, malaikat tersebut berkata (kepadanya): “Ya Allah, kabulkanlah, dan (semoga) bagimu juga (mendapatkan balasan) yang semisalnya.” (HR. Muslim)

Al-Imam An-Nawawi menjelaskan hadits diatas dalam kitabnya, Al-Minhaj, dengan mengatakan, “Makna BIDLOHRIL GHOIB ( بِظَهْرِ الْغَيْبِ)adalah tanpa kedatang an orang yang didoakan di hadapannya dan tanpa sepengetahuannya. Amalan yang ibarat ini benar-benar memperlihatkan di dalam keikhlasannya.

Sejalan dengan ayat diatas bahwa mendoakan saudara muslim tanpa kedatang annya, baik ketidak tiba an secara fisik lantaran berlainan daerah didunia maupun yang didoakan telah meninggal dunia, mempunyai keutamaan yang sangat besar. Diantara keutamaan mendoakan saudara muslim lainnya yaitu :

Hadits sobat Ubadah bin al-Shamit radhiyallaahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu wa sallam bersabda :
مَنِ اسْتَغْفَرَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَتَبََ اللهُ لَهُ بِكُلِّ مُؤْمِنٍ وَمُؤْمِنَةٍ حَسَنَةً
Barangsiapa yang memohonkan ampunan bagi orang-orang yang memberikanman, pria dan perempuan, maka Allah akan mencatat baginya dengan setiap orang yang memberikanman, pria dan perempuan, sebagai satu pahala kebaikan. (Hadits shahih riwayat al-Thabarani dalam al-Mu’jam al-Kabir juz 19 [909] dan Musnad al-Syamiyyin [2155]. Al-Hafizh al-Haitsami berkata dalam Majma’ al-Zawaid juz 10 hlm 210, sanad hadits ini jayyid (istimewa).)

Sahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ لَمْ يَكُنْ لَهُ مَالٌ يَتَصَدَّقُ بِهِ فَلْيَسْتَغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ فَإِنَّهُ صَدَقَةٌ
Barangsiapa yang tidak mempunyai harta yang sanggup ia sedekahkan, maka hendaklah memohonkan ampunan bagi orang-orang yang memberikanman, lantaran bergotong-royong hal tersebut yaitu sedekah. (Hadits hasan riwayat al-Thabarani dalam kitab al-Du’a’ [1849] dan al-Mu’jam al-Ausath [2693].)

Hadits-hadits di atas menganjurkan biar kita senantiasa mendoakan ampunan kepada Allah bagi saudara-saudara kita kaum memberikanman, pria maupun perempuan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Karena dengan doa tersebut, kita akan mendapat pahala sebanyak orang-orang yang memberikanman dan akan dicatat sebagai sedekah kita kepada mereka, serta di amini oleh malaikat. Mari kita saling mendoakan, biar Allah mengampuni kita dan saudara-saudara kita kaum memberikanman, pria dan wanita baik yang masih hidup maupu yang sudah meninggal . Jangan lupakan setiap kali berdoa terutama doa selepas sholat.

Pelajari juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Wajib Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Oke marilah kita membaca doa untuk kaum muslimin dan muslimat di seluruh penjuru dunia.
AUDZUBILLAHI MINASYAITHONIRROJIM
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

HAMDAN SYAKIRIN, HAMDAN NA’IMIN, HAMDAN YU’AFI NIAMAHU WAYUKAFI MAZIDAH. YA RABBANA LAKAL HAMDU KAMA YAMBAGHI LILJALALI WA’ADZIMI SULTHONIK.
Ya Allah ya Tuhan kami, segala puji untukMu, pemelihara alam semesta. Segala puji atas karunia dan kenikmatan yang Engkau limpahkan kepada kami. Segala puji atas keagunganMu, segala puji atas kemuliaanMu dan kekuasaanMu.

ALLOOHUMMA SHALLI WA SHALLIM 'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WA'ALAA AALI SAYIIDINAA MUHAMMAD
Limpahkanlah shalawat dan salam kepaa junjungan kami nabi muhammad saw dan para pengikutnya hingga di selesai zaman.

ALLAHUMMAGHFIRLI WALIWALIDAYYA WARHAMHUMA KAMA RABBAYANI SHAGHIRA.
Ya Allah ya Tuhan kami, ampunilah kami, ampunilah kedua orang bau tanah kami, Kasih sayangilah kedua orang bau tanah kami sebagaimana mereka telah menyayangi kami waktu masih kecil.

ALLAHUMMAGHFIR LIL MUSLIMINA WAL MUSLIMAT, WAL MU’MININA MAL MU’MINAT, AL AHYAAI MINUM WAL AMWAT, INNAKA ‘ALA KULLI SYAI’IN QADIR.
Ampunilah saudara-saudara kami, kerabat, musllimin muslimat, mu’minim mu’minat baik yang masih ada maupun yang telah wafat.

ROBBANAGHFIRLANA WA LI-IKHWAANINAL LADZINA SABAQUUNA BIL IIMAN WA LAA TAJ’AL FII QULUUBINA GHILLA LILLADZIINA AAMANU ROBBANA INNAKA ROUFUR ROKHIIM
Wahai Rabb Kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami telah memberikanman ludang kecepeh berlalu dan silam dari kami dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian terhadap orang-orang yang memberikanman (berada) dalam hati kami. Wahai Rabb kami, bergotong-royong Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.

WA SHALLI, ALLOOHUMMA, ‘ALAA ‘IBAADIKA WA RASUULIKA SAYYIDINAA WA MAULAANAA MUHAM-MADIN WA ‘ALAA AALIHII WA SHAHBIHII WA SALLIM. WAR-ZUQNAA KAMAALAL MUTAABA’ATI LAHUU ZHOOHI-RON WA BAATHINAN FII ‘AAFIYATIN WA SALAAMATIN, BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN.
Limpahkanlah rahmat ta’zhim dan kesejahteraan, Ya Allah, kepada hamba dan Rasul-Mu, junjungan dan tuan kami, Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya. Berilah kami kesempurnaan mengikuti ia secara lahir dan batin, dalam keadaan sehat dan selamat, berkat rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang dari sekalian penyayang.

SUBHAANA ROBBIKA ROBBIL 'IZZATI 'AMMAA YASHIFUUN, WASALAAMUN 'ALAL MURSALIINA WALHAMDU LILLAAHI ROBBIL 'AALAMIIN.
Masa suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari sifat-sifat yang mereka (musuh-musuhNya) memberikankan. Keselamatan selalu tertuju kepada Rasul, dan segala puji bagi Allah penguasa alam semesta.

AL-FAATIHAH

Itulah bacaan doa untuk muslimin dan muslimat yang patut kita amalkan setiap hari, minimal setelah sholat fardhu. Tentunya dengan kita mengetahui banyak sekali manfaat dan keutamaan mendoakan sodara-sodara kita muslimin dan muslimat, Insya Allah kita akan ludang kecepeh sering2 memohon ampun kepada Allah SWT, khususnya mohon ampunan atas dosa-dosa eksklusif kita, dosa-dosa kedua orang bau tanah kita, dosa-dosa sodara-sodara kita. Semoga doa-doa kita diijabah oleh Allah SWT. Amin.

Pelajari juga: Hal-hal yang menjadi Penghalan Terkabulnya Doa

0 Response to "Bacaan Doa Muslimin Dan Muslimat Serta Keutamaannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel