Meski Mati Syahid, Dosa Utang Tidak Akan Terampuni
- Utang atau Hutang tentu sudah tidak gila lagi bagi kita alasannya tidak sanggup dipungkiri hal ini sering kita alami dalam menjalani kehidupan ini. Bukan hanya bahan saja, tetapi sebuah kesepakatan juga disebut dengan hutang yang harus ditepati dan wajib kita bayar. Jangan hingga disaat kita menghembuskan nafas terakhir masih ada hutang-hutang yang belum lunas atau terbayar, alasannya salah satu dosa yang tidak terampuni hingga orang meninggal dunia yakni dosa hutang, meskipun orang yang berhutang mati syahid.
Benarkan dosa hutang tidak akan terampuni meskipun mati syahid?
Dilansir dari laman Islam Pos, dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Dari hadits diatas sangat terperinci sekali dan tentunya sangat angker bagi kita tiruana alasannya orang mati syahid pun dosanya tidak akan terampuni jikalau punya dosa hutang. Padahal mati syahid, mati dikala berjihad di jalan Allah SWT serta khusnul khotimah yakni salah satu janjkematian yang di inginkan oleh tiruana orang di seluruh penjuru dunia.
(Pelajari juga: Tanda-tanda Orang Meinggal dengan Khustul Khotimah)
Oleh alasannya itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?” Karena ingatlah hutang pada insan tidak sanggup dilunasi hanya dengan istighfar.
Bukhari membawakan dalam kitab shohihnya pada Bab “Siapa yang berlindung dari hutang”. Lalu ia rahimahullah membawakan hadits dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di tamat shalat (sebelum salam): Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom (Ya Allah, saya berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).”
Lalu ada yang berkata kepada ia shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kenapa engkau sering meminta tunjangan yakni dalam duduk kasus hutang?” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari,” (HR. Bukhari no. 2397).
Al Muhallab mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat bukti perihal wajibnya memotong segala mediator yang menuju pada kemungkaran. Yang menyampaikan hal ini yakni do’a Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kadab berlindung dari hutang dan hutang sendiri sanggup mengantarkan pada dusta,” (Syarh Ibnu Baththol, 12/37).
Untuk itu, marilah teman-teman tiruana kita ingat-ingat dan koreksi diri apakah kita masih punya sangkutan utang piutang? sekecil apapun kita punya hutang maka wajib dibayar dan dilunasi sebelum kita meninggalkan dunia yang fana ini.
(Pelajari juga: Doa Mustajab Agar Cepat Bayar Hutang Lunas Lengkap Arab Latin dan Artinya)
Semoga kita tiruana tergolong orang-orang yang kelak tamat khayatnya khusnul khotimah, mati syahid tanpa ada sangkutan utan piutang alis tiruana hutang sudah terbayarkan selama masih didiberi kesempatan hidup di dunia. Amin-amin Ya Robbal 'Aalamiin... Amin
Benarkan dosa hutang tidak akan terampuni meskipun mati syahid?
Dilansir dari laman Islam Pos, dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang,” (HR. Muslim no. 1886).
Dari hadits diatas sangat terperinci sekali dan tentunya sangat angker bagi kita tiruana alasannya orang mati syahid pun dosanya tidak akan terampuni jikalau punya dosa hutang. Padahal mati syahid, mati dikala berjihad di jalan Allah SWT serta khusnul khotimah yakni salah satu janjkematian yang di inginkan oleh tiruana orang di seluruh penjuru dunia.
(Pelajari juga: Tanda-tanda Orang Meinggal dengan Khustul Khotimah)
Oleh alasannya itu, seseorang hendaknya berpikir: “Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?” Karena ingatlah hutang pada insan tidak sanggup dilunasi hanya dengan istighfar.
Bukhari membawakan dalam kitab shohihnya pada Bab “Siapa yang berlindung dari hutang”. Lalu ia rahimahullah membawakan hadits dari ‘Urwah, dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdo’a di tamat shalat (sebelum salam): Allahumma inni a’udzu bika minal ma’tsami wal maghrom (Ya Allah, saya berlindung kepadamu dari berbuat dosa dan banyak utang).”
Lalu ada yang berkata kepada ia shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kenapa engkau sering meminta tunjangan yakni dalam duduk kasus hutang?” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika orang yang berhutang berkata, dia akan sering berdusta. Jika dia berjanji, dia akan mengingkari,” (HR. Bukhari no. 2397).
Al Muhallab mengatakan, “Dalam hadits ini terdapat bukti perihal wajibnya memotong segala mediator yang menuju pada kemungkaran. Yang menyampaikan hal ini yakni do’a Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kadab berlindung dari hutang dan hutang sendiri sanggup mengantarkan pada dusta,” (Syarh Ibnu Baththol, 12/37).
Untuk itu, marilah teman-teman tiruana kita ingat-ingat dan koreksi diri apakah kita masih punya sangkutan utang piutang? sekecil apapun kita punya hutang maka wajib dibayar dan dilunasi sebelum kita meninggalkan dunia yang fana ini.
(Pelajari juga: Doa Mustajab Agar Cepat Bayar Hutang Lunas Lengkap Arab Latin dan Artinya)
Semoga kita tiruana tergolong orang-orang yang kelak tamat khayatnya khusnul khotimah, mati syahid tanpa ada sangkutan utan piutang alis tiruana hutang sudah terbayarkan selama masih didiberi kesempatan hidup di dunia. Amin-amin Ya Robbal 'Aalamiin... Amin
0 Response to "Meski Mati Syahid, Dosa Utang Tidak Akan Terampuni"
Post a Comment