30+ Teladan Puisi Sahabat Sejati Terbaik Dan Terbaru 2019 (Lengkap)
Puisi Sahabat – Sahabat ialah orang yang tidak sanggup terpisahkan dalam kehidupan kita, baik di rumah, di sekolah, dan sebagainya. Oleh alasannya itu, sahabat seringkali dijadikan tema dalam suatu karya sastra, termasuk puisi. Puisi perihal persahabatan ini ada bermacam-macam model, jenis, ataupun bentuknya tergantung pada selera dan kehendak penulisnya.
Puisi Sahabat Terbaik
Gumpalan awan itu seolah berkisah tentangkita
Langit nan biru ialah suasana senang dan ceria kita
Sementara, hujan deras itu bagai air mata
Mentari yang cerah menjadi wajah kita semua
Warna-warni pelangi seolah jalan warna perjalanan kita
Sebagai penanda hujan reda
Kala perbedaan, perselisihan
Berubah menjadi keindahan
Langit menjadi beribu bahasa
Kadang menyangkal dan kadang mengiyakan
Kadang menyedihkan dan kadang menggembirakan
Itupun tak sanggup lagi kita sangkal
Dunia memang begitu adanya
Pun perihal persahabatan
Namun, toh kita tetap bersama
Sebagai mitra bahkan saudara
Puisi Sahabat Kecil
Teman,
Taukah kau semenjak kapan kita melewati banyak momen bersama?
Berapa usang kita menjadi sahabat?
Benar, saya tak penasaran itu
Pun tak ingin menghitungnya
Karena persahabatan kita selamanya
Karena kau selamanya di hidupku
Bersamamu, teman
Dukaku hancur menjadi bahagia
Airmataku hilang menjadi tawa
Kepenatanku pun sirna begitu saja
Diamku pecah menjadi ceria
Lalu ceria itu menjadi senang kita semua
Mari kita selalu menjaga persahabatan ini
Hingga nanti, nanti, dan nanti
Nanti, waktu yang tak terkira
Agar kita tak hanya berteman dan bersahabat
Kala senang saja
Agar persahabatan kita tak hingga pada masa kecil saja
Puisi Sahabat 2 Bait
Sahabat ialah tempatku berteduh
Kala gerimis bahkan hujan mengguyur
Sahabat ialah tempatku berbagi
Tentang perjalanan hidup ini
Karena itu, bagaimana sanggup orang tanpa sahabat
Tak mungkin seorang tanpa sahabat
Karena bagaimanapun, ia tak sanggup memungkirinya
Arti sebuah persahabatan
Teman, sahabat,
Bukan perihal sebuah nama
Bukan perihal sebuah formalitas belaka
Itu ialah keniscayaan dalam hidup kita
Teman, sahabat…
Bukan perihal persamaan
Bukan perihal kesepakatan pula
Namun ialah perihal semuanya
“Berpisah Jua”
Sahabat…
Ku ucapkan selamat berpisah
Pun saya tak kan pernah lupa
Tentang makna persahabatan kita
Lekaslah pergi
Dan lekas pula kembali
Lalu kita bersuka cita lagi
Bersama-sama dan berkisah ke sana-sini
Puisi Sahabat 3 Bait
Sahabat,
Engkau bagai bayangan yang selalu ada padaku
Saat hambar kau menjadi penghangat
Saat terik mentari menyinar, kaulah tirai itu
Sahabat,
Ku akui separuh jiwaku telah termiliki
Namun, engkau pun yang menempati kepingan lain
Tetaplah selaludi samping dan untukku
Kau selalu menyemangati
Kau memberi penuh ikhlas
Tak sedikitpun kau lalai
Akan makna persahabatan ini
Pintaku sahabat,
Tetaplah di sini
Menemani kala ku terdiam
Warnai dengan canda tawamu
Kala saya menetes air mata
Kau hadirkan senyum tulus
Yang membawa kembali ceriaku
Kau hadir setiap saat
Kala sedih pun bahagia
Begitlah kita
Selalu bersama
Dalam suka maupun duka
Puisi Sahabat 4 Bait
Denganmu, sahabat…
Biarkan saya berkuyup-kuyup ria menjalani banyak kisah
Kita bersama
Menemui bintang-bintang berkelip di langit
Memancarkan sinar kebahagiaan
Denganmu, sahabat…
Aku ingin menghayati kedalaman arti persahabatan
Raga dan hatipun seolah takkan bosan
Menempuh jalan kebersamaan
Denganmu, sahabat…
Rasa besar hati dan senang tak terelakkan
Menyemai amal dan persaudaraan
Menerjemahkan segala kerinduan
Denganmu sahabat….
Biarlah saya menjadi sahabatmu selalu
Yang mengalir bersama manusia dambaan
Sampai kita tersenyum indah bersama
Puisi Sahabat 5 Bait
Kala hidupku terasa hampa
Kala hari-hariku sendiri
Dan kala anganku sunyi
Aku teringat padanya, ialah sahabat
Tidak satu atau dua orang
Karena itu saya merindukan kebersamaan kembali, sahabat
Kesendirianku tak ubahnya melupakanmu sahabat
Justru menciptakan ku merasa persahabatan kita makin kuat
Bukan alasannya kita jauh
Aku di sini dan kau semua di sana
Tapi lantaran masa-masa kita bersama
Karena hati dan piker kita pun tak berbeda
Mari kita bertemu lagi
Mari kita bersama kembali
Mari kita berceria, bercanda, dan bercerita
Tentang apa saja
Kita menyebarkan pengalaman
Kesedihan, bahagia, dan kekonyolan
Kadang pola piker kita berbeda
Selalu ada kesamaan yang teramat banyak antara kita
Begitulah, kita, sahabat
Puisi Sahabat Sejati
Sekian usang saya menjalani hidup bersamamu
Sudah, sedih, senang kita rasa bersama
Itu bersamamu, sahabatku
Begitu banyaknya kenangan
Yang membekas di lembar perjalanan hidup kita
Mungkin separuh atau bahkan lebih
Sahabat, lembar itu tidak untuk dikenang bagiku
Itulah bukti dan saksi persahabatan kau dan aku
Walau itu tak berwujud apapun
Aku tak kan sanggup menghilangkannya dari ingatan
Aku akan ingat selalu senyummu, sahabat
Senyum yang selalu membawa kegembiraan bersama
Tiada kaupun saya masih sanggup melihat itu dari tempat ku berada
Meski, kau tak lagi di sana
Sahabat, kita tetaplah sahabat yang semula
Dulu awal kita bertemu
Juga di simpulan kita berjumpa
Aku takkan pernah lupa akan itu
Puisi Sahabat Lama
Sahabat…
Sudah sekian usang kita berkawan
Sejak kita gres mengenal apa itu kata dan angka
Kita sama polosnya
Yang ku tau hanya bermain dan bermain kala itu
Bertengkar ialah hal yang wajar
Bahkan sudah menjadi kebiasaan
Tanpa itu mungkin tiada warna
Dalam persahabatan kita
Karena itu, saya menyebutnya sahabat lama
Bukan berarti itu artinya persahabatan kita kadaluarsa
Namun, kau ialah mitra masa bawah umur dan dewasaku
Itulah karna kita sudah begitu usang berkawan
Bagaimanapun keadaannya
Bagaimana kalau kita ulang masa itu lagi, sahabat
Telah usang kita tak bermain dan tertawa bersama
Karna jarak itu menghalangi kita
Untuk sering bersama
Kalaupun sekarang ada media whatsapp dan semacamnya
Itu takkan membuatku puas tuk bercengkarama denganmu
Sementara saya tau kita sama-sama terbatas waktu
Puisi Sahabat Singkat
Kawan…
Lupakan perihal semua
Apapun masalahnya
Tentang hal jelek yang pernah ada
Lupakan perihal selisih antara kita
Sebab itu hal biasa
Jangan kau anggap itu pembeda
Pembeda yang memecahkan kita
Kawan…
Aku bukanlah kecil lagi
Ku yakin, begitupun engkau
Mari kita baikan kembali
Seperti semula
Mari kita berdiri persaudaraan
Melalui sebuah persahabatan
Tanpa ada dendam antara kita
Kawan…
Mari kita buat ini pelajaran
Pelajaran akan makna kehidupan
Pun makna sejatinya persahabatan
Tiada yang lebih baik
Dan tiada yang lebih buruk
Antara kita
Karena harusnya kita saling melengkapi
Puisi Sahabatku
“Sahabatku”
Sahabatku, saudaraku
Saudara kala di perantauan
Saudara sama sepernasiban
Mungkin nasiblah yang mempertemukan
Sahabatku…
Kawanku, biarlah relasi kita ini tetap menjadi saudara
Hingga simpulan hidup tiba
Walau kita tak satu rahim yang sama
Sahabatku…
Kita ialah saudara seperjuangan
Saudara sekebangsaan
Kita sama-sama punya sebuah impian
Kalaupun itu kita harus menggapai impian
Dengan perpisahan
Ku yakin kita tetap tak kan merenggang
Kita saling kabar, sahabat.
Puisi Sahabat Ceria
Mari kita bermain, sahabat
Permainan apapun itu
Permainan yang ceria
Permainan yang sanggup mendekatkan kita lebih
Mari kita bercurhat, sahabat
Ceritalah perihal apapun itu
Aku kan mendengarkannya
Begitupun saya kan bercerita perihal apapun
Mari kita lakukan bersama
Mari kita bercanda, sahabat
Topik apapun itu
Apa kau sudah menyiapkannya?
Akupun sudah, dan mari kita mulai bercandanya
Agar kita tertawa
Agar kita bahagia
Agar kita sama-sama merasa tak sendirian
Karna kita bersama
Mari kita lukis impian
Pasti kau dan saya berbeda
Aku kan mewujudkan asaku, demikian kau
Sepakat, ya kita kan berpisah tuk sementara
Puisi Sahabat Menyentuh Hati
Tak gampang untuk mengungkapkannya dengan kata
Mungkin ini akan begitu melelahkan
Ini begitu membosankan
Bahkan, mungkin begitu menjengkelkan
Tubuh ini seolah beku bagai bongkahan salju
Dan entah kapan mencairnya itu
Benar sahabat,
Semua itu seolah sinar lampu
Di depan panggung yang tiada penonton
Menerangi diri ini kala dalam kegelapan
Bisu, ku terdiam
Tanpa senyum ataupun air mata
Bagiku ini begitu menyedihkan
Tetapi, mari kita ingat bersama, sahabat…
Kau tak sendiri,
Kau tak pernah dan tak akan berdiri sendiri
Begitupun aku
Jika ingin pun perlu
Biarlah air matamu jatuh
Biarlah mulutmu berteriak keras kala hatimu memanas
Itu lebih baik bagiku
Dari pada saya harus melihat kau termenung kaku
Seolah seorang tanpa dialog
Puisi Sahabat Bahasa Inggris
“Friendship”
By: Henry David Thoreau
I think a while of love,
And while I think,
Love is to me a world
Sole meat and sweetest drink
And close connecting link
Tween heaven and earth
I only know it is, not how or why
My greatest happiness
However hard I try
Not if were to died
Can I am explaining
I fain would ask to my friend ,
How it can be,
But when the times arrives
Then love is more lovely
Than anything to me
So, I am dumb
For if the truth were known,
Love cannot speak,
But only does and things
Though surely out twill leak
Without the help of Greek
Or any tongue
A man may love the truth,
And practice it
Beauty he may admire,
Goodness not omit
As much as may befit
To reverence
But only when these three together meet
As they always incline
Make one soul the seat
And favorite retreat, of loveliness
When under kinden shape,
Like loves and hates
A kindred nature
Proclaim us to be mates,
Exposed to equal fates
Eternally
Each may other help,
And service do
Drawing loves’s bands more tight
Service he neer shall rue
While one and one mak two
And two are one
In such case only doth man fully prove
Fully as man can do
What power there is in love
His inmost soul to move
Resistlessly
Puisi Sahabat Bahasa Inggris dan Artinya
A friend is a treasure
Someone who we turn to
Some who fills our lives, with beauty, and grace
A friend is always there
Someone, where I look up to
Someone, where I talk to
Someone, where I run to then I have the problems
Friend….
He is always listen my voice heart
He is always know my secrets
He is never stops believing in my evens
Really, he is a best friend
I don’t forget our moment when together
Because he is always there for me
And I wanna thank you all everything
Artinya:
Teman ialah sebuah harta
Seorang yang menjadi tempat kita kembali
Seorang yang telah mengisi hidup kita
dengan kebahagiaan dan kasih sayang
Seorang sahabat tetap selalu ada
Orang, sebagai tempatku
Seseorang tempatku bertanya
Seseorang tempatku lari kala saya sedang ada masalah
Teman…
Dia selalu mendengarkan bunyi hatiku
Dia selalu tau perihal rahasiaku
Dia tak pernah berhenti percaya padaku
Sungguh, beliau ialah sahabat terbaik
Aku takkan pernah lupa saat-saat kita bersama
Karna beliau selalu ada
Dan ku ingin mengucapkan terimakasih atas semuanya
Puisi Sahabat Karya Chairil Anwar
“Kepada Kawan”
Sebelum simpulan hidup mendekat dan berkhianat
Mencengkam dari belakang ketika kita tak melihat
Selama masih bergelombang dalam darah serta rasa
Belum bertugas kecewa dan gentar belum ada
Tidak lupa tiba-tiba sanggup malam terbenam
Layar merah terkibar hilang dalam kelam
Kawan, mari kita putuskan sekarang di sini
Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!
Jadi…
Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan
Tembus jelajah dunia ini dan baikkan
Peluk kecup perempuan, tinggalkan kalau merayu
Pilih kuda yang paling liar, pacu laju,
Jangan tambatkan pada siang dan malam.
Dan…
Hancurkan lagi apa yang kau perbuat,
Hilang sonder pusaka, sonder kerabat
Tak minta ampun atas segala dosa
Tak memberi pamit pada siapa saja!
Jadi…
Mari kita putuskan sekali lagi
Ajal yang menarik kita kan merasa angkasa sepi
Sekali lagi kawan, sebaris lagi
Tikamkan pedangmu hingga ke hulu
Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!
“Kawanku dan Aku”
Kami sama pejalan larut
Menembus kabut
Hujan menghancur badan
Berkakuan kapal-kapal di pelabuhan
Darahku mengental pekat
Aku tumpah padat
Siapa berkata-kata?
Kawanku hanya rangka saja
Karena dera mengelucak tenaga
Dia bertanya jam berapa?
Sudah larut sekali,
Hilang tenggelam segala makna
Dan gerak tak punya arti
Puisi Sahabat Karya Kahlil Gibran
Sahabatmu ialah balasan dari kebutuhanmu
Ia ialah lading yang kau tebar
dengan cinta dank au panen juga
Dia ialah papan dari perapianmu
Karena kau tiba padanya dengan rasa laparmu
Dan kau mencarinya untuk kedamaian
Ketika temanmu membicarakan pikirannya,
Kau tak takut “tidak”
Dalam pikiranmu sendiri, atau menarik “ya”
Dan ketika ia diam,
Hatimu berharap tidak akan mendengarkan hatinya
Karena tanpa kata-kata
Dalam persahabatan
Semua pikiran, semua harapan
Semua keinginan dilahirkan dan diserakkan
Dengan kebahagiaan yang tak terkatakan
Kala kau berpisah dengan sahabatmu
Kau tidak menderita
Karena yang kau cintainya mungkin kan terlihat lebih jelas
Kalau beliau tak ada,
Seperti gunung yang terlihat lebih terperinci dari gurun pasir
Dan biarkan tak ada tujuan
Dalam persahabatan menyimpan semangat yang salam
Karena cinta yang tidak mencari apapun
Kecuali penyingkapan misterinya
Bukanlah cinta yang sebenarnya
Melainkan sebuah jaring
Dan hanya kesia-siaan yang berhasil ditangkap
Kala ia harus tau perihal ombakmu
Birakan ia tau perihal banjir-banjirmu jua
Untuk apa seorang sahabat harus kau cari
Dengan waktu yang kau bunuh?
Carilah beliau selalu dengan waktu untuk hidup
Karena beliau ada untuk memenuhi kebutuhanmu
Tetapi bukan kekosonganmu
Dan dalam manisnya persahabatan,
Biarkan ada tawa dan kebahagiaan
Puisi Sahabat Karya Gus Mus
“Selamat Tahun Baru Kawan”
Kawan, sudah tahun gres lagi
Belum juga tibakah saatnya kita
Menunduk memandang diri sendiri
Bercermin firman Tuhan sebelum kita dihisab-nya
Kawan, siapakah kita ini sebenarnya?
Muslimkah, mukminin, muttaqin,
Khalifah Allah, umat Muhammadkah kita?
Khairul ummatinkah kita?
Atau kita sama saja dengan makhluk lain
Atau bahkan lebih rendah lagi
Hanya budak perut dan kelamin
Iman kita kepada Allah dan yang ghaib
Rasanya lebih tipis dari uang kertas ribuan
Lebih pipih dari kain rok perempuan
Betapapun tersiksa, kita khusyuk di depan masa
Dan tiba-tiba buas dan binal di dikala sendiri bersama-Nya
Syahadat kita rasanya lebih jelek dari bunyi bedug
Atau pernyataan setia pegawai rendahan saja
Kosong tak berdaya
Shalat kita rasanya lebih jelek dari senam ibu-ibu
Lebih cepat dari pda menghirup kopi
Panas dan lebih ramai daripada lamunan seribu anak pemuda
Doa kita sesudahnya justru lebih serius,
Memohon yummy di dunia dan senang di akhirat
Puasa kitarasanya sekedar mengubah jadwal makan dan minum
Dan dikala istirahat, tanpa menggeser program buat syahwat
Ketika tiba rasa lapar atau haus
Kita manggut-manggut,
Oh…beginikah rasanya
Dan kita sudah merasa memikirkan
saudara-saudara kita yang melarat
Zakat kita jauh lebih berat terasa
dibanding tukang becak melepas penghasilannya
Untuk kupon undian yang sia-sia
Kalaupun keluarkan,
harapanpun tanpa ukuran upaya Tuhan
menggantinya lipat ganda
Haji kita tak ubahnya tamasya menghibur diri
Mencari pengalaman spiritual dan material
Membuang uang kacil dan dosa besar
Lalu pulang membawa label suci orisinil made in Saudi “Haji”
Kawan, kemudian bagaimana
dan seberapa usang kita justru sibuk menjalankan
tugas mengatur bumi seisinya
menyiasati dunia khalifahnya
Kawan, tak terasa kita semakin pintar
Mungkin kedudukan kita sebagai khalifah
Mempercepat proses kematangan kita
Paling tidak kita semakin pandai berdalih
Kita memperkosa alam dan lingkungan
Demi ilmu pengetahuan
Kita berkelahi demi menegakkan kebenaran,
Mengacau dan menipu demi keselamatan
Memukul, mencaci demi pendidikan
Berbuat semaunya demi kemerdekaan
Tak berbuat apa-apa demi ketenteraman
Membiarkan kemungkaran demi kedamaian
Pendek kata demi semua yang baik
Halallah hingga yang tidak baik
Lalu bagaimana para cendekiawan,
Seniman, mbaligh, dan kiai sebagai penyambung pengecap Nabi
Jangan ganggu mereka
Para cendekiawan sedang memikirkan segalanya
Para seniman sedang merenungkan apa saja
Para mubaligh sedang sibuk berteriak kemana-mana
Para kiai sibuk berfatwa dan berdoa
Para pemimpin sedang mengatur semuanya
Biarkan mereka di atas sana
Menikmati dan menyesali nasib
Dan duduk kasus mereka sendiri
Puisi Sahabat Ajip Rosidi
“Kepada Kawan”
Apa sih kiranya yang mau kau cari?
Maka kau terjang segala penghalang
Dan kau abaikan segala nilai
Asal kau sendiri menang?
Apa sih kiranya yang mau kau dapat?
Maka kau tinggalkan semua sahabat
Pun orang di sekelilingmu
Kau anyam rapat pagar curiga
Kau kira di mana kau kan tiba
Bila hari sudah senja?
Ternyata taka da tarian gemulai
Ataupun bunyi gamelan mengalun permai
Kemenangan-kemenanganmu selama ini
Telah melontarkanmu pada langit hampa
Puisi Sahabat Karya Idrus Tintin
“Sahabat”
Dari perca
Ku berdiri sebuah persahabatan lama
Lebih usang dari layaknya orang bersahabat
Dibuhul mufakat saling mengerti
Benar-benar erat pada titik atau koma
Kamipun menciptakan lukisan bersama sebagai pernyataan
Wajah kami, wajah perca
Hari dan waktu bertimpa
Lukisan guram kehidupan selesai juga
Namun wajah itu entah kemana arahnya?
Tak tentu letak
Saling tak bersua wajah kita
Asyik mencari kita jadinya
Terus mencari kerinduan-kerinduan kita yang makin panjang
Puisi Sahabat Karya Widji Tukul
“Sehari Saja Kawan”
Satu mitra bawa tiga kawan
Masing-masing menggandeng lima kawan
Sudah berapa kita punya kawan
Satu mitra bawa tiga kawan
Masing-masing bawa lima kawan
Kalau kita satu pabrik bayangkan kawan
Kalau kita satu hati kawan
Satu tuntutan bersatu suara
Satu pabrik satu kekuatan
Kita tak mimpi, kawan.
Kalau satu pabrik bersatu hati
Mogok dengan seratus poster
Tiga hari tiga malam
Kenapa tidak kawan?
Kalau kita satu pabrik satu serikat buruh
Bersatu hati
Mogok bersama sepuluh daerah
Sehari saja kawan
Sehari saja kawan
Sehari saja kawan
Kalau kita berjuta-juta
Bersatu hati mogok
Maka kapas tetap terwujud kapas
Karena mesin pintal kan mati
Kapas kan tetap berwujud kapas
Tak akan berwujud menjadi kain
Serupa pelangi pabrik akan lumpuh, mati
Juga jalan-jalan
Anak-anak tak pergi sekolah
Karena tak ada bis
Langitpun kan sunyi
Karena mesin pesawat terbang tak berputar
Karena lapangan terbang lumpuh mati
Sehari saja kawan
Kalau kita mogok kerja
Dan menyanyi dalam satu barisan
Sehari saja kawan
Kapitalis pasti kelabakan
Puisi Sahabat Karya Agam Wispi
“Sahabat”
Dua kali dimamah maut
Oleh cinta hidup tertambat
Baru berarti mereguk hidup
Jika derita sedih sahabat
Puisi Sahabat Karya Djamil Suherman
“Persahabatan”
Kita pada hakekatnya dilahirkan satu nama
Penderitaan dan kesetiaan
Tarikan tali nasib
Menyeretku mengenai takdir
Sebabnya, mari kita berbimbing tangan
Fajar gemilang di depan
Kita ialah orang-orang merdeka
Mengetahui betapa kebenaran ditempa
Meski dalam dunia yang terpisah
Puisi Sahabat Karya W.S. Rendra
“Rindu Sahabat”
Malam yang sunyi ini
Kini ku sendiri
Tanpa ada sahabat dikala ini
Namun ku hadapi semua rintangan ini
Walau hatiku sepi taka da yang menemani
Hari demi hari yang kulewati
Kini kau telah pergi meninggalkanku sendiri
Pergi jauh merantau ke negeri orang
Ku harap kau tak melupakanku
Aku merindukanmu, oh sahabat
Ku harap engkau kembali lagi ke sini
Aku ingin kita bersama lagi
Berkumpul tuk hadapi hari hari
Hanya potret dirimuah
Yang sanggup obati rinduku kini
Ku mohon sahabat, datanglah kembali lagi
Di malam sunyi ini, ku merasa seakan ku tak berdaya
Aku butuh sahabat yang sanggup temani malam sepiku ini
Aku rindu sosok dirimu yang begitu ceria
Aku berharap sanggup bertemu dirimu lagi
Puisi Sahabat Tersayang
Bergandeng tangan
Kemanapun kita berjalan
Berjalan menyusuri lorong kecil pun jalanan besar
Tak pernah sekalipun menyerah
Tuk hingga sebuah tujuan
Erat sungguh kala itu
Kau pegang tanganku
Begitupun aku
Memoriku masih ingat betul
Kala itu kita masih begitu polosnya
Berjalan tak peduli itu duri,
hutan lebat, ataupun berliku
Kita terjang begitu saja
Akupun tak takut apapun itu
Karna saya tak sendiri
Ada kau sahabatku…
Aku percaya padamu
Menyusuri jalan yang berliku
Mengambil keputusan tanpa pemikiran panjang
Berjalan dan berlari
Dengan begitu yakinnya
Tak peduli hujan pun gelap malam
Teringat pada tujuan nan jauh di sana
Demi itu saja
Dan sekarang kita telah sampai, sahabat
Lakukan apa yang kau impikan
Akupun demikian
Mari kita lukis kembali perjalanan hidup
Di tanah rantauan ini.
Ragam puisi untuk sahabat diatas tentu sanggup mengingatkanmu perihal mereka, apalagi kalau Anda sudah usang tidak menemui sahabat lantaran jarak dan waktu yang menjadi alasannya. Sahabat memang salah satu harta berharga dalam hidup, oleh lantaran itu, sayangilah mereka dan jangan hingga menghianatinya ya!
Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih
0 Response to "30+ Teladan Puisi Sahabat Sejati Terbaik Dan Terbaru 2019 (Lengkap)"
Post a Comment