Akankah Bahasa Inggris Dihapus Dari Kurikulum Sd?
Pergantian kurikulum yang akan diterapkan tahun 2013 mendatang diberitakan akan menghapus mata pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD (SD). Sebelumnya memang pernah dikatakan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemendikbud, Suyanto bahwa hampir dipastikan untuk siswa SD hanya akan ada 7 mata pelajaran dari 11 mata pelajaran sebelumnya diajarkan di SD.
Dari 7 mata pelajaran yang akan diajarkan untuk siswa SD di kurikulum pendidikan gres 2013, Bahasa Inggris tidak termasuk di dalamnya. Wacana pembatalan mata pelajaran Bahasa Inggris pada kurikulum SD yang akan diterapkan pada tahun fatwa 2013/2014 menuai penolakan dari kalangan orang bau tanah siswa.
Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Lody Paat mengatakan, Kemendikbud harus mempunyai alasan yang ilmiah dan teoritis kalau berniat mencoret mata pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD.
Ia menjelaskan bahwa pengajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran harusnya tidak dipermasalahkan. Namun kalau penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar untuk semua mata pelajaran hal itu yang ditentang.
Semantara itu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, pelajaran Bahasa Inggris tidak wajib untuk siswa SD. "Jadi, bukan dihapus. Ini alasannya ialah di SD memang tidak ada pelajaran Bahasa Inggris," kata Musliar dikutip dari Kompas.com (17/10/2012).
Pelajaran Bahasa Inggris gres akan dimulai pada sekolah menengah pertama (SMP). Walaupun demikian demikian, Kemendikbud tidak membatasi kalau ada sekolah dasar yang ingin menambah pelajaran dengan Bahasa Inggris.
Menurut Wamendikbud, Pada jenjang SD, bawah umur lebih membutuhkan pembelajaran Bahasa Indonesia. Dia menilai, selama ini bawah umur SD belum melafazkan huruf-huruf dengan baik, dan begitu pula apa arti filosofis dari kata itu. Kasihan kalau bawah umur dipaksa untuk mencar ilmu Bahasa Inggris alasannya ialah beban pelajaran mereka akan semakin berat.
Terkait polemik pembatalan mata pelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum SD pada tahun fatwa 2013/2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyampaikan bahwa semua kemungkinan itu sanggup terjadi. Kementerian ketika ini masih sedang melaksanakan pembahasan yang ditargetkan selesai pada simpulan Oktober, sebelum dibahas bersama Wapres RI, Boediono.
Nuh menjelaskan bahwa pembahasan kurikulum gres ini terbagi dalam tiga fase, yaitu pembahasan di lingkungan kementerian, konsultasi dengan Wapres dan yang terakhir ialah uji publik. Bahasa Inggris sendiri direncanakan untuk dihapus, namun belum hingga pada tahap ketok palu.
"Tunggu saja. Nanti aku bilang nggak ada, ternyata ada kan repot. Ini masih dimatangkan lagi. Apakah ada hanya untuk siswa kelas 4-6 saja atau ada semua atau tidak ada semua," kata M Nuh dikutip dari Kompas.com (15/10/2012).
Terkait dengan wacana pembatalan mata pelajaran Bahasa Inggris dari kurikulum SD yang baru, bagaimana komentar Bapak Ibu? Setuju atau tidak? Tulis saja di kolom komentar!
Dari 7 mata pelajaran yang akan diajarkan untuk siswa SD di kurikulum pendidikan gres 2013, Bahasa Inggris tidak termasuk di dalamnya. Wacana pembatalan mata pelajaran Bahasa Inggris pada kurikulum SD yang akan diterapkan pada tahun fatwa 2013/2014 menuai penolakan dari kalangan orang bau tanah siswa.
Pengamat Pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Lody Paat mengatakan, Kemendikbud harus mempunyai alasan yang ilmiah dan teoritis kalau berniat mencoret mata pelajaran Bahasa Inggris untuk siswa SD.
Ia menjelaskan bahwa pengajaran Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran harusnya tidak dipermasalahkan. Namun kalau penggunaan Bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar untuk semua mata pelajaran hal itu yang ditentang.
Semantara itu Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan Musliar Kasim mengatakan, pelajaran Bahasa Inggris tidak wajib untuk siswa SD. "Jadi, bukan dihapus. Ini alasannya ialah di SD memang tidak ada pelajaran Bahasa Inggris," kata Musliar dikutip dari Kompas.com (17/10/2012).
Pelajaran Bahasa Inggris gres akan dimulai pada sekolah menengah pertama (SMP). Walaupun demikian demikian, Kemendikbud tidak membatasi kalau ada sekolah dasar yang ingin menambah pelajaran dengan Bahasa Inggris.
Menurut Wamendikbud, Pada jenjang SD, bawah umur lebih membutuhkan pembelajaran Bahasa Indonesia. Dia menilai, selama ini bawah umur SD belum melafazkan huruf-huruf dengan baik, dan begitu pula apa arti filosofis dari kata itu. Kasihan kalau bawah umur dipaksa untuk mencar ilmu Bahasa Inggris alasannya ialah beban pelajaran mereka akan semakin berat.
Terkait polemik pembatalan mata pelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum SD pada tahun fatwa 2013/2014, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, menyampaikan bahwa semua kemungkinan itu sanggup terjadi. Kementerian ketika ini masih sedang melaksanakan pembahasan yang ditargetkan selesai pada simpulan Oktober, sebelum dibahas bersama Wapres RI, Boediono.
Nuh menjelaskan bahwa pembahasan kurikulum gres ini terbagi dalam tiga fase, yaitu pembahasan di lingkungan kementerian, konsultasi dengan Wapres dan yang terakhir ialah uji publik. Bahasa Inggris sendiri direncanakan untuk dihapus, namun belum hingga pada tahap ketok palu.
"Tunggu saja. Nanti aku bilang nggak ada, ternyata ada kan repot. Ini masih dimatangkan lagi. Apakah ada hanya untuk siswa kelas 4-6 saja atau ada semua atau tidak ada semua," kata M Nuh dikutip dari Kompas.com (15/10/2012).
Terkait dengan wacana pembatalan mata pelajaran Bahasa Inggris dari kurikulum SD yang baru, bagaimana komentar Bapak Ibu? Setuju atau tidak? Tulis saja di kolom komentar!
0 Response to "Akankah Bahasa Inggris Dihapus Dari Kurikulum Sd?"
Post a Comment