Inilah Pemahaman Anak Dikala Ia Dieksekusi Dengan Dipukul
Inilah pemahaman yang berkembang di otak anak ketika dieksekusi dengan cara dipukul. |
Banyak orangtua menentukan mendisiplinkan anak-anak dengan cara memukul. Namun sebuah penelitian mengungkap bahwa sanksi fisik sanggup benar-benar ‘mengurangi’ problem yang abu-abu di otak anak-anak. Miris mungkin, penelitian ini menyimpulkan bahwa menunjukkan sanksi fisik yang keras menjadikan imbas merugikan pada lintasan perkembangan otak anak.
Inilah pemahaman yang berkembang di otak anak ketika dieksekusi dengan cara dipukul, menyerupai yang Parentopedia.net lansir dari Yourtango (08/09).
Orang yang lebih besar seharusnya memukul orang-orang yang lebih kecil
Orangtua mengirim pesan bahwa orangtua dan orang yang lebih besar mempunyai hak untuk memukul orang yang lebih muda dan lebih kecil. Hal ini sangat membingungkan dikala Anda mendisiplinkan anak sebab memukul seseorang. Menurut Anda apa yang terjadi jika anak tumbuh lebih besar dari Anda nanti?
Orang yang "lebih kuat" sanggup tetapkan mana yang benar
Jika orangtua memakai sanksi fisik untuk mengatakan pada anak beliau melaksanakan sesuatu yang salah, Anda mengirim pesan yang tidak diinginkan bahwa siapa saja yang lebih besar dan lebih berpengaruh sanggup tetapkan hal benar dan yang salah. Apakah ini berarti anak sanggup menentukan apa yang benar dikala beliau menjadi lebih berpengaruh dari Anda? Ya, ini berkontribusi memberi pemahaman tak lazim.
Kekerasan memecahkan masalah
Ada yang salah dengan mereka
Ketika bawah umur seharusnya melindungi tapi yang terjadi sebaliknya, hal itu mengakibatkan anak bertanya, "Apa yang salah dengan saya?" Harga diri ialah hal yang sangat penting dan riskan Jika Anda ingin anak berhasil dalam hidup, tingkat harga dirinya akan menjadi faktor penentu utama.
0 Response to "Inilah Pemahaman Anak Dikala Ia Dieksekusi Dengan Dipukul"
Post a Comment