Keindahan Di Balik Kurikulum 2013

 bisa lebih baik dalam melaksanakan observasi Keindahan Di Balik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mendorong siswa, bisa lebih baik dalam melaksanakan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan.
Setiap kurikulum niscaya mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kurikukulum 2013 mempunyai tiga aspek penilaian, yaitu aspek pengetahuan, aspek keterampilan, dan aspek sikap dan perilaku. Di dalam Kurikulum 2013, terutama di dalam materi pembelajaran terdapat materi yang dirampingkan dan materi yang ditambahkan. Materi yang dirampingkan terlihat ada di materi Bahasa Indonesia, IPS, PPKn, dsb, sedangkan materi yang ditambahkan yaitu materi Matematika. Materi pelajaran tersebut (terutama Matematika) diadaptasi dengan materi pembelajaran standar Internasional sehingga pemerintah berharap sanggup menyeimbangkan pendidikan di dalam negeri dengan pendidikan di luar negeri. (sumber: " target="_blank">menghentikan pelaksanaan Kurikulum 2013 bagi sekolah-sekolah yang gres melaksanakan kurikulum ini selama satu semester pada tanggal 5 Desember 2014 lalu. Walapun begitu, ada momen-momen keindahan yang masih tertinggal, dikala kita sudah menerapkannya, dan mulai mengenali dan memahaminya serta terbiasa dengan kurikulum gres ini. Kurikulum yang baik yaitu kurikulum yang bisa memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia biar tercipta penerima didik yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia dan sesuai dengan Pancasila demi memenuhi perkembangan zaman.
Kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang melaksanakan penyederhanaan, dan memakai pola pendekatan tematik-integratif, melalui penambahan jam pelajaran yang bertujuan untuk mendorong penerima didik atau siswa, bisa lebih baik dalam melaksanakan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui sesudah mendapatkan materi pembelajaran dan diperlukan siswa mempunyai kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif serta terampil, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi banyak sekali masalah dan tantangan di zamannya, sehingga bisa memasuki masa depan yang lebih baik.

SDIT Al Ittihad .adalah salah satu pola sekolah yang menerapkan pembelajaran kurikulum 2013. Lebih spesifiknya yakni penerapan di kelas Satu (1) dan Empat (4). Dengan 4 orang guru pada jenjang kelas paralel 1 dan 4. Pada simpulan semester satu (I) tahun lalu, mereka telah melaksanakan aktifitas mengadakan bazar hasil proyek untuk tema 1 Indahnya Kebersamaan. Siswa dikumpulkan di samping halaman sekolah, membawa banyak sekali materi maupun peralatan untuk menciptakan minuman khas tempat yang terdapat di wilayah Nusantara. Siswa sangat bahagia melaksanakan aktivitas ini, lantaran mereka bisa bantu-membantu berkreasi menciptakan minuman khas tempat yang telah ditentukan. Ada yang menciptakan minuman khas Sumatra, minuman khas dari Jawa bahkan minuman khas dari tempat Aceh. Kerjasama dengan orang bau tanah juga terlihat sangat akrab, membantu para guru kelas untuk mengatur hasil karya bazar anak-anak. Semua siswa boleh mencicipi, dan diberikan secara gratis bagi warga sekolah yang ingin mengenal minuman khas tempat ini.

Banyak manfaat dan fungsi yang dirasakan dari pola pembelajaran tematik terpadu - integratif ini, diantaranya yaitu 1. Siswa gampang memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, 2.Siswa bisa menjalin kerjasama dan saling membantu sesama temannya, 3. Siswa lebih gampang memahami materi pembelajaran lantaran dibahas secara mendalam dan berkesan, 4. Siswa sanggup dilatih mempunyai kejujuran dan bisa mendapatkan kekurangan dari temannya, 5. Siswa bisa merasakan manfaat dan makna berguru lantaran materi disajikan dalam konteks tema yang jelas, 6. Siswa lebih bernafsu berguru lantaran sanggup berkomunikasi dalam situasi nyata, untuk membuatkan suatu kemampuan dalam satu mata pelajaran sekaligus mempelajari mata pelajaran yang lain. 7. Siswa menjadi lebih terampil dan cekatan dalam menuntaskan setiap pekerjaan. 8. Siswa dididik menjadi insan pembelajar, yang menganggap bahwa berguru sanggup dilakukan di mana saja dan kapan saja.

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses berguru secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa sanggup memperoleh pengalaman eksklusif dan terlatih untuk sanggup menemukan sendiri banyak sekali pengetahuan yang dipelajarinya. Melalui pengalaman eksklusif siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya dan dalam pembelajaran tematik juga sangat berkaitan dengan psikologi perkembangan penerima didik dan psikologi belajar.

Salah satu ungkapan dari Bianca salah seorang siswa kelas 4, mengungkapkan bahwa kurikulum gres ini membuatnya merasa lebih bahagia dan besar hati dalam belajar, ia merasakan bahwa pembelajaran dulu dikala di kelas 3 sangat berbeda jauh dengan sekarang, lantaran pembelajaran di kurikulum 2013 ini lebih menyenangkan, tidak banyak harus menghafal banyak sekali mata pelajaran, lantaran semua sudah dikemas dalam 1 tema yang menarik, hal ini membuatnya sangat bahagia dalam berguru dan teman-temannya pun menyukainya. Setiap hari Bianca dan teman-temannya tidak perlu lagi membawa buku yang bertumpuk dalam tasnya, namun dengan satu buku untuk satu tema yang bisa dipakai untuk berguru di sekolah selama 1 bulan. Hal ini sesuai dengan UU No. 23 Tahun 2002 wacana Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya (pasal 9). UU No. 20 Tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa setiap penerima didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya (Bab V Pasal 1-b).

Namun, maraknya kontroversi yang mewarnai penerapan Kurikulum 2013, SDIT Al Ittihad yaitu salah satu di antara sekolah yang merasakan banyaknya manfaat kurikulum gres tersebut. “Di Kurikulum 2013 ini, cara berpikir siswa lebih berkembang. Di sanalah tugas guru untuk mendampingi serta mengarahkan mereka, dan guru kelas lebih fokus membimbing siswanya lantaran hanya memegang satu kelas,” tutur Hani (nama samaran) salah seorang guru. Menurutnya Kurikulum 2013 ini lebih banyak dirasakan keuntungannya dibandingkan sistem berguru dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang semuanya terpisah-pisah, baik dari segi mata pelajarannya, maupun guru-gurunya. Bahkan Munif Chatib, seorang praktisi pendidikan yang professional menulis dalam fbnya menyampaikan bahwa “Kurikulum 2013 justru mengakibatkan jumlah mata pelajaran sedikit, tidak terlalu banyak. Dan standar isinya ringan diadaptasi dengan perkembangan usia anak. Selamat tinggal mata pelajaran yang banyak dan menumpuk, namun tidak sesuai dengan usia perkembangan anak. Dan beban isi kurikulum yang berat buat anak kita (KTSP). Sampai-sampai orangtua yang sudah doktor pun kesulitan membantu mengerjakan soal-soal anaknya yang SD.” ujarnya.

Terkait pengetahuan wacana lingkungan dan spiritual, siswa tidak pernah dilepaskan dari materi agama. Terlebih lagi, dalam Kurikulum 2013 ini, durasi untuk mata pelajaran agama ditambah dibanding tahun lalu. Pendekatan spiritualnya lebih terasa dibandingkan pola pembelajaran yang lalu.

Saat ini, Hani melihat siswa SDIT Al Ittihad, terutama kelas 4 lebih bersemangat dalam belajar. baik dalam pembelajaran tematik maupun mata pelajaran pelengkap menyerupai bahasa Arab & Inggris, serta pembelajaran Al Qur’an, lantaran bisa dipantau secara kontinu oleh guru kelasnya, walaupun masih perlu adanya pembenahan-pembenahan di sisi lain biar proses penerapan kurikulum ini lebih sempurna.

“Yang namanya barang baru, memang tidak lantas sempurna. Tapi kita sebagai praktisi pendidikan jangan hingga menyerah. Jika semua ini ditujukan untuk memperbaiki kualitas budpekerti dan budi pekerti siswa, mari kita berupaya untuk melaksanakan yang terbaik,” ungkapnya memberi masukan dan motivasi. Sebenarnya, begitu banyak keindahan dan nasihat yang bisa kita ambil dari kurikulum ini, selama kita masih punya budi untuk mau belajar, punya hati untuk mau merasa, punya mata untuk mau melihat dan punya pendengaran untuk mau mendengar.

Pesan yang ditulis oleh Munif Chatib di bawah ini, barangkali bisa menciptakan kita tersadar. Berikut isi pesannya.

JANGAN ADA LAGI GENERASI ROBOT
By Munif Chatib
Robot-robot rapi berbaris
Menunggu perintah menunggu tombol ditekan
Lalu bergerak sesuai program
Tak pernah meleset niscaya tepat
Itulah robot ...
Namun robot tak punya hati
Juga robot tak peduli
Hidupnya hanya ikuti alur program
Tak pusing dengan dampak
Tak penting dengan penyebab
Akhirnya para robot punya tipe
Yang paling canggih tipe terbaru
Akhirnya dunia robot punya kasta
Robot lama harus pulang
Berakhir di tempat sampah
Anak kita jangan jadikan robot...
Sekolah kita jangan jadi pabrik robot
Guru kita jangan jadi pencetak robot
Anak kita yaitu manusia
Saling berbeda dan punya makna
Lihat di TV ...
Banyak pejabat robot
Banyak politikus robot
Banyak jago robot
Negeri ini jadi negeri robot
Yang tak peduli dengan dirinya sendiri
Sungguh ...jangan ada lagi generasi robot

*) Ditulis oleh: Delta Nia, S.Pd, M.Pd. Guru SDIT Al Ittihad Rumbai
 Anda juga sanggup mengirim goresan pena Anda ke

0 Response to "Keindahan Di Balik Kurikulum 2013"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel