Kemendikbud Akan Tambah Jam Berguru Di Sekolah
Sudah mendengar isu bila jam berguru di sekolah akan ditambah belum? Memang benar, rencananya Kemendikbud akan mengeluarkan kebijakan gres bersamaan dengan kurikulum pendidikan yang baru disusun. Alasannya, nilai sosial yang berubah sehingga menuntut adanya perubahan di dunia pendidikan
Rencana penambahan jam berguru di sekolah ini disampaikan oleh Mendikbud, M Nuh. Kemendikbud akan menambah jam berguru di sekolah untuk menangkal pengaruh negatif dunia luar sekolah. Yang menurutnya itu akhir dari persentase jam berguru anak di sekolah tidak sebanding dengan acara sepulang sekolah. Waktu luang yang lebih banyak di luar sekolah itulah yang karenanya memicu penerima didik melaksanakan atau bersentuhan dengan tindakan negatif.
Alasan lain mengapa perlu menambah jam sekolah? Nuh menjelaskan, alasannya yaitu kondisi sosial kita berubah. Kalau dulu kita pulang ke rumah itu orangtua masih ada dan permainan juga masih baik tapi kini begitu pulang sekolah anak cenderung liar alasannya yaitu orangtua terlalu sibuk dan kita ingin menahan mereka supaya lebih usang di sekolah
Kebijakan menambah jam di sekolah ini berlaku untuk semua penerima didik di jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Nuh mencontohkan, bila dikala ini jam masuk sekolah anak Sekolah Dasar (SD) 26 jam dalam satu minggu, maka sanggup jadi nantinya akan ditambah menjadi 30 jam.
Lamanya jam berguru ini tidak akan dilakukan dalam bentuk berguru secara formal. Akan tetapi, sekolah didorong untuk menyusun pola pembelajaran aktif khususnya dalam upaya penanaman nilai susila dan aksara kebangsaan.
Selain menunjukkan keuntungan, menambah jam berguru juga menjadikan beberapa duduk perkara dalam penerapannya. Ada beberapa nantinya planning menambah jam berguru di sekolah benar-benar direalisasikan. Persoalan pertama yaitu mengenai asupan pembelajaran yang dikhawatirkan banyak pihak akan menambah beban para penerima didik. Persoalan kedua, penerima didik akan membutuhkan makan siang alasannya yaitu jam sekolahnya diperpanjang.
Keuntungan menambah jam berguru di sekolah berdasarkan mendikbud ini yaitu dengan ditambahnya jam berguru penerima didik, maka akan bertambah juga kesempatan guru untuk mengajar. Hal itu sejalan dengan potret banyaknya guru yang kekurangan waktu mengajar. Padahal untuk mendapat tunjangan sertifikasi, setiap guru diharuskan mempunyai waktu mengajar minimal 24 jam dalam seminggu.
Rencana menambah jam berguru sekolah ini menuai pro kontra. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baiklah dengan planning kebijakan tersebut. Pendapat salah satu anggotanya, menambah jam berguru di sekolah harus dibarengi dengan pinjaman materi pelajaran yang diberikan dikemas senyaman mungkin. Pihaknya juga untuk meningkatkan kapasitas guru-gurunya. Baik secara konten, mau pun metodologi pengajarannya.
Sementara itu Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), menganggap kebijakan planning menambah jam di sekolah itu keliru. Menurutnya, kebijakan itu akan menciptakan penerima didik semakin tertekan. Semestinya materi pelajarannya dikurangi. Setiap penerima didik harus diberi lebih banyak waktu untuk menyebarkan kompetensi sosial, contohnya berorganisasi.
Saat ini, planning menambah jam berguru di sekolah masih terus dimatangkan oleh Kemdikbud selaras dengan pematangan kurikulum nasional yang baru dan akan mulai berlaku di tahun fatwa 2013-2014. Bagaimana pendapat Anda perihal planning penambahan jam berguru di sekolah tersebut, baiklah atau tidak? Apa alasannya? Jangan lupa tulis komentar Anda di kotak komentar!
Sumber: Kompas
Rencana penambahan jam berguru di sekolah ini disampaikan oleh Mendikbud, M Nuh. Kemendikbud akan menambah jam berguru di sekolah untuk menangkal pengaruh negatif dunia luar sekolah. Yang menurutnya itu akhir dari persentase jam berguru anak di sekolah tidak sebanding dengan acara sepulang sekolah. Waktu luang yang lebih banyak di luar sekolah itulah yang karenanya memicu penerima didik melaksanakan atau bersentuhan dengan tindakan negatif.
Alasan lain mengapa perlu menambah jam sekolah? Nuh menjelaskan, alasannya yaitu kondisi sosial kita berubah. Kalau dulu kita pulang ke rumah itu orangtua masih ada dan permainan juga masih baik tapi kini begitu pulang sekolah anak cenderung liar alasannya yaitu orangtua terlalu sibuk dan kita ingin menahan mereka supaya lebih usang di sekolah
Kebijakan menambah jam di sekolah ini berlaku untuk semua penerima didik di jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan menengah. Nuh mencontohkan, bila dikala ini jam masuk sekolah anak Sekolah Dasar (SD) 26 jam dalam satu minggu, maka sanggup jadi nantinya akan ditambah menjadi 30 jam.
Lamanya jam berguru ini tidak akan dilakukan dalam bentuk berguru secara formal. Akan tetapi, sekolah didorong untuk menyusun pola pembelajaran aktif khususnya dalam upaya penanaman nilai susila dan aksara kebangsaan.
Selain menunjukkan keuntungan, menambah jam berguru juga menjadikan beberapa duduk perkara dalam penerapannya. Ada beberapa nantinya planning menambah jam berguru di sekolah benar-benar direalisasikan. Persoalan pertama yaitu mengenai asupan pembelajaran yang dikhawatirkan banyak pihak akan menambah beban para penerima didik. Persoalan kedua, penerima didik akan membutuhkan makan siang alasannya yaitu jam sekolahnya diperpanjang.
Keuntungan menambah jam berguru di sekolah berdasarkan mendikbud ini yaitu dengan ditambahnya jam berguru penerima didik, maka akan bertambah juga kesempatan guru untuk mengajar. Hal itu sejalan dengan potret banyaknya guru yang kekurangan waktu mengajar. Padahal untuk mendapat tunjangan sertifikasi, setiap guru diharuskan mempunyai waktu mengajar minimal 24 jam dalam seminggu.
Rencana menambah jam berguru sekolah ini menuai pro kontra. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baiklah dengan planning kebijakan tersebut. Pendapat salah satu anggotanya, menambah jam berguru di sekolah harus dibarengi dengan pinjaman materi pelajaran yang diberikan dikemas senyaman mungkin. Pihaknya juga untuk meningkatkan kapasitas guru-gurunya. Baik secara konten, mau pun metodologi pengajarannya.
Sementara itu Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), menganggap kebijakan planning menambah jam di sekolah itu keliru. Menurutnya, kebijakan itu akan menciptakan penerima didik semakin tertekan. Semestinya materi pelajarannya dikurangi. Setiap penerima didik harus diberi lebih banyak waktu untuk menyebarkan kompetensi sosial, contohnya berorganisasi.
Saat ini, planning menambah jam berguru di sekolah masih terus dimatangkan oleh Kemdikbud selaras dengan pematangan kurikulum nasional yang baru dan akan mulai berlaku di tahun fatwa 2013-2014. Bagaimana pendapat Anda perihal planning penambahan jam berguru di sekolah tersebut, baiklah atau tidak? Apa alasannya? Jangan lupa tulis komentar Anda di kotak komentar!
Sumber: Kompas
0 Response to "Kemendikbud Akan Tambah Jam Berguru Di Sekolah"
Post a Comment