Kualitas Guru Di Indonesia Masih Rendah
Mutu dan kualitas guru di Indonesia ketika ini masih rendah hal ini sanggup dilihat dari hasil uji kompetensi bagi guru yang sudah dilakukan. Buruknya hasil Ujian Nasional (UN) pada beberapa provinsi juga sebagai salah satu indikator rendahnya kualitas guru.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Kebudayaan (BPSDMPK) dan Peningkatan Mutu Pendidikan (PMP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Syahwal Gultom, mengakui masih banyak guru terutama di daerah-daerah yang tidak lulus uji kompetensi dan sertifikasi sebagai akhir rendahnya kualitas mereka.
"Hasil uji kompetensi yang dilakukan selama tiga tahun terakhir menawarkan kualitas guru di Indonesia masih sangat rendah," kata Syahwal Gultom pada ketika Seminar Mutu Pendidikan Nasional di Ambon menyerupai dikutip dari Antaranews.com (30/09/2013).
Syahwal Gultom menyampaikan banyak guru yang tidak memahami substansi keilmuan yang dimiliki maupun contoh pembelajaran yang sempurna diterapkan kepada anak didik. Dari sisi kualifikasi pendidikan juga masih rendah, hingga ketika ini dari 2,92 juta guru, gres sekitar 51 persen yang berpendidikan S-1 atau lebih, sedangkan sisanya belum berpendidikan S-1.
Kemudian dari agenda sertifikasi guru untuk membuat guru profesional, dari persyaratan sertifikasi hanya 2,06 juta guru atau sekitar 70,5 persen guru yang memenuhi syarat. Sedangkan 861.67 guru lainnya belum memenuhi syarat sertifikasi. Begitupun ketika dilaksanakan uji kompetensi guru rata-rata guru hanya mendapat nilai di bawah 50.
"Ada banyak masalah yang harus dibenahi dalam masalah guru. Selain jenjang pendidikan yang belum memadai, kompetensi guru juga masih bermasalah. Saat dilakukan tes terhadap guru semua bidang studi, rata-rata tak hingga 50 persen soal yang sanggup dikerjakan," kata Syahwal Gultom.
Selain masih rendahnya kualitas guru, masalah lain yang dihadapi Kemdikbud yaitu jumlah guru yang belum mencukupi. Pada tahun 2010 hingga 2015 ada sekitar 300.000 guru di semua jenjang pendidikan yang akan pensiun sehingga harus segera dicari pengganti untuk menjamin kelancaran proses mencar ilmu mengajar.
Untuk menambahkan standar kualitas guru, Kemdikbud akan mengajukan tiga contoh pelatihan guru, yakni uji kompetensi, evaluasi kinerja, dan diklat secara berkelanjutan dan berjenjang, sehingga kualitas guru semakin meningkat.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Kebudayaan (BPSDMPK) dan Peningkatan Mutu Pendidikan (PMP), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Syahwal Gultom, mengakui masih banyak guru terutama di daerah-daerah yang tidak lulus uji kompetensi dan sertifikasi sebagai akhir rendahnya kualitas mereka.
"Hasil uji kompetensi yang dilakukan selama tiga tahun terakhir menawarkan kualitas guru di Indonesia masih sangat rendah," kata Syahwal Gultom pada ketika Seminar Mutu Pendidikan Nasional di Ambon menyerupai dikutip dari Antaranews.com (30/09/2013).
Syahwal Gultom menyampaikan banyak guru yang tidak memahami substansi keilmuan yang dimiliki maupun contoh pembelajaran yang sempurna diterapkan kepada anak didik. Dari sisi kualifikasi pendidikan juga masih rendah, hingga ketika ini dari 2,92 juta guru, gres sekitar 51 persen yang berpendidikan S-1 atau lebih, sedangkan sisanya belum berpendidikan S-1.
Kemudian dari agenda sertifikasi guru untuk membuat guru profesional, dari persyaratan sertifikasi hanya 2,06 juta guru atau sekitar 70,5 persen guru yang memenuhi syarat. Sedangkan 861.67 guru lainnya belum memenuhi syarat sertifikasi. Begitupun ketika dilaksanakan uji kompetensi guru rata-rata guru hanya mendapat nilai di bawah 50.
"Ada banyak masalah yang harus dibenahi dalam masalah guru. Selain jenjang pendidikan yang belum memadai, kompetensi guru juga masih bermasalah. Saat dilakukan tes terhadap guru semua bidang studi, rata-rata tak hingga 50 persen soal yang sanggup dikerjakan," kata Syahwal Gultom.
Selain masih rendahnya kualitas guru, masalah lain yang dihadapi Kemdikbud yaitu jumlah guru yang belum mencukupi. Pada tahun 2010 hingga 2015 ada sekitar 300.000 guru di semua jenjang pendidikan yang akan pensiun sehingga harus segera dicari pengganti untuk menjamin kelancaran proses mencar ilmu mengajar.
Untuk menambahkan standar kualitas guru, Kemdikbud akan mengajukan tiga contoh pelatihan guru, yakni uji kompetensi, evaluasi kinerja, dan diklat secara berkelanjutan dan berjenjang, sehingga kualitas guru semakin meningkat.
0 Response to "Kualitas Guru Di Indonesia Masih Rendah"
Post a Comment