Macam Macam Moral Istiadat Indonesia Dari Aneka Macam Kawasan (Lengkap)

Adat Istiadat Indonesia – Indonesia yaitu negara budaya. Dengan keanekaragaman budaya dari setiap daerah, tidak heran kalau negara ini juga memiliki bermacam-macam moral istiadat yang masih dilestarikan sampai dikala ini. Adat istiadat dilakukan sesuai dengan kebiasaan masyarakat sekitar, dan dari sinilah kekayaan budaya Indonesia semakin terasa.


Setiap suku memiliki moral dan tradisi yang berbeda. Sebagai contoh, tradisi masyarakat Jawa berbeda dengan tradisi masyarakat Bali, bahkan Papua. Ada baiknya Anda mengenal banyak sekali tradisi dan moral yang dimiliki oleh banyak sekali suku di Indonesia supaya tradisi tersebut tidak gampang diklaim sebagai budaya negara lain.


Pengertian Adat Istiadat


 Dengan keanekaragaman budaya dari setiap tempat Macam Macam Adat Istiadat Indonesia dari Berbagai Daerah (Lengkap)

Adat Istiadat Indonesia


Secara umum, moral istiadat merupakan perilaku serta kelakuan seseorang yang telah diikuti oleh orang lain dalam suatu jangka waktu yang cukup lama. Adat istiadat idealnya bisa mencerminkan jiwa dan kepribadian suatu masyarakat. Pengertian ini masih sangat luas sehingga masih harus didefinisikan secara lebih spesifik.


Selain pengertian tersebut, ada pula beberapa pengertian moral istiadat berdasarkan para ahli. Berikut ini yaitu pendapat beberapa andal mengenai pengertian moral istiadat.


1. Jalaludi Tunsam


Jalaludi Tunsam, dalam tulisannya menyatakan bahwa moral berasal dari bahasa Arab “adah” yang berarti kebiasaan atau cara. Sedangkat moral istiadat bermakna suatu gagasan yang mengandung nilai kebudayaan, kebiasaan, norma, serta aturan yang lazim dilakukan oleh masyarakat suatu daerah. Apabila moral tidak dipatuhi, ada hukuman tertulis maupun tidak tertulis.


2. Koen Cakraningrat


Menurut Koen, moral merupakan suatu bentuk perwujudan kebudayaan yang digambarkan sebagai tata kelakuan. Adat juga merupakan norma atau aturan tidak tertulis namun keberadaannya sangat besar lengan berkuasa dan mengikat. Siapapun yang melanggarnya akan dikenai hukuman yang cukup berat.


3. Harjito Notopura


Harjito memberikan bahwa aturan moral merupakan aturan yang tidak tertulis, dengan ciri khas yang menjadi pedoman kehidupan masyarakat dalam menyelenggarakan keadilan serta kesejahteraan masyarakat.


4. Raden Soepomo


Hampir sama dengan pendapat Harjito Notopura, Raden Soepomo beropini bahwa aturan moral merupakan sinonim dari aturan tidak tertulis yang terdapat dalam peraturan legislative. Hukum hidup sebagai konvensi di tubuh aturan negara, dan hidup sebagai peraturan kebiasaan pada kehidupan di kota maupun desa.


5. Soekanto


Soekanto beropini bahwa moral istiadat memiliki efek dan ikatan yang besar lengan berkuasa dalam masyarakat. Kekuatan mengikat tergantung pada masyarakat yang mendukung moral istiadat tersebut.


Contoh Adat Istiadat Jawa


 Dengan keanekaragaman budaya dari setiap tempat Macam Macam Adat Istiadat Indonesia dari Berbagai Daerah (Lengkap)

Adat Istiadat Indonesia


Masyarakat Jawa identik dengan masyarakat yang masih memegang teguh moral istiadat warisan nenek moyang. Penduduk Jawa memiliki bermacam-macam moral dan tradisi yang sangat menarik untuk diulas. Mulai dari program pernikahan, kehamilan, sampai kematian, masyarakat masih melestarikan moral dalam kehidupan sehari-hari.


Mayoritas moral masyarakat Jawa bersumber dari warisan nenek moyang. Namun seiring masuknya agama Islam ke Pulau Jawa, beberapa moral dan tradisi mengalami asimilasi dan mulai berubah sesuai dengan anutan agama Islam. Berikut ini beberapa pola moral istiadat Jawa yang perlu Anda ketahui:


1. Sekaten


Upacara ini biasa diselenggarakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad. Setiap tahunnya, Sekaten diselenggarakan di Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta dan dihadiri oleh ribuan warga Yogyakarta maupun wisatawan. Tidak heran, tradisi yang satu ini juga menjadi daya tarik tersendiri sehingga mengundang banyak wisatawan untuk menyaksikan secara langsung.


Pada momen ini, Keraton akan mengadakan pawai atau iring-iringan gunungan hasil bumi masyarakat sekitar yang diarak oleh abdi dalem serta prajurit Kraton. Adat ini masih dilestarikan sampai dikala ini alasannya yaitu merupakan cuilan dari kearifan lokal.


2. Pernikahan


Pernikahan merupakan momen sakral dengan moral yang cukup rumit bagi masyarakat Jawa. Meskipun kebanyakan masyarakat telah meninggalkan beberapa tradisi alasannya yaitu beberapa alasan, Anda perlu mengetahui beberapa moral istiadat dalam upacara ijab kabul Jawa.


Malam sebelum akad, pengantin harus melaksanakan siraman dan midodareni. Selain itu, ada pula moral serah-serahan di mana calon pengantin laki-laki memperlihatkan barang-barang kepada pengantin wanita. Setelah prosesi akad, terdapat tradisi balangan suruh (lempar daun sirih), panggih (pertemuan kedua mempelai), dhahar klimah (saling menyuap), dan sungkeman.


3. Tedak Siten


Tedak siten dalam bahasa Indonesia berarti turun ke tanah. Upacara ini dilakukan sebagai selamatan ketika seorang bayi sudah mulai berjalan. Tujuan diadakannya program tedak siten yaitu sebagai bentuk rasa syukur alasannya yaitu sang bayi diberikan kesehatan. Dalam upacara ini, terdapat ritual bayi dimasukkan ke dalam kurungan ayam dan diberi beberapa barang mirip alat tulis, uang, dan lain sebagainya.


Contoh Adat Istiadat Sumatera


 Dengan keanekaragaman budaya dari setiap tempat Macam Macam Adat Istiadat Indonesia dari Berbagai Daerah (Lengkap)

Adat Istiadat Indonesia


Salah satu pulau besar di Indonesia ini juga menyimpan bermacam-macam moral istiadat yang masih dijunjung tinggi oleh masyarakat. Sumatera terdiri dari beberapa provinsi yang memiliki tradisi beragam, tergantung dari wilayah geografisnya. Sebagai contoh, provinsi Sumatera Utara memiliki moral istiadat yang berbeda dengan provinsi Aceh atau provinsi Sumatera Selatan.


Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai moral istiadat yang dimiliki oleh masyarakat Sumatera, simak beberapa pola moral Sumatera berikut ini.


1. Mangongkal Holi – Sumatera Utara


Hingga dikala ini, masyarakat Batak masih melestarikan moral Mangongkal Holi. Tradisi ini merupakan sebuah upacara untuk menggali kuburan yang telah usang kemudian mengambil tulang belulang mayat dan memindahkannya ke kuburan baru.


Berdasarkan kepercayaan masyarakat Batak, orang yang sudah meninggal tidaklah benar-benar tiada. Mereka menuju ke suatu proses yang lebih sempurna, yaitu alam yang lebih abadi. Para arwah juga sanggup dengan berkumpul dengan anggota keluarga lain yang telah meninggal. Adat yang telah dilaksanakan secara turun temurun ini juga terkadang diikuti dengan pembuatan Tugu Marga.


2. Ngobeng – Sumatera Selatan


Ngobeng yaitu tradisi menjamu tamu yang masih dilestarikan oleh masyarakat Palembang, Sumatera Selatan. Ngobeng merupakan bentuk dari menghargai tamu serta mempererat tali silaturahmi. Tamu yang berkunjung akan eksklusif disiapkan hidangan serta air untuk mencuci tangannya. Dalam tradisi ini disiapkan bermacam-macam hidangan mirip opor, gulai kambing, acar, tumisan, sambal, dan lain sebagainya.


3. Nganggung – Bangka Belitung


Adat istiadat yang berasal dari provinsi Bangka Belitung ini diselenggarakan untuk memperingati hari besar Islam mirip Isra Mi’raj, Maulid Nabi, atau menyambut tamu penting. Dalam moral Nganggung, warga masyarakat harus membawa dulang yang berisi kuliner ke masjid. Sebelum menyantap, isi dulang akan didoakan terlebih dahulu oleh tokoh agama sekitar.


Contoh Adat Istiadat Kalimantan


 Dengan keanekaragaman budaya dari setiap tempat Macam Macam Adat Istiadat Indonesia dari Berbagai Daerah (Lengkap)

Adat Istiadat Indonesia


Selain pulau Jawa dan Sumatera, pulau Kalimantan juga menyimpan kekayaan budaya yang masih terus dilestarikan oleh warga masyarakat. Pulau ini juga terdiri dari beberapa provinsi sehingga moral istiadat dan tradisi yang dimiliki juga cukup beragam. Selain upacara adat, kekayaan budaya Kalimantan juga terdiri dari pakaian adat, Bahasa, kuliner khas, musik, tarian, dan lain sebagainya.


Kenali lebih bersahabat moral istiadat yang dimiliki oleh masyarakat Kalimantan. Berikut ini yaitu tiga pola moral dan tradisi yang masih dijaga oleh penduduk Kalimantan.


1. Aruh Baharin


Dalam tradisi ini, lima balian (sebutan untuk tokoh adat) berlari-lari kecil sambil membunyikan gelang yang terbuat dari kuningan. Mereka berlari sambi mengelilingi tempat pemujaan dan membaca mantera. Upacara ini dihadiri oleh warga Dayak dan diselenggarakan sebagai bentuk syukur atas panen padi yang melimpah. Upacara ini biasanya dilaksanakan selama 7 hari.


Yang menarik dari Aruh Baharin yaitu upacara ini melibatkan roh leluhur. Para tokoh moral melaksanakan ritual khusus untuk memanggil roh leluhur supaya turut hadir dan memeriahkan program Aruh Baharin. Disediakan pula beraneka ragam sesaji supaya sanggup dinikmati oleh para leluhur.


2. Maccera Tasi


Tradisi Maccera Tasi juga masih dipertahankan oleh masyarakat Kalimantan sampai dikala ini. Upacara ini melibatkan prosesi penyembelihan binatang kurban mirip kambing, kerbau, atau ayam. Proses penyembelihan dilakukan di maritim dan darahnya dibuang ke maritim sebagai simbol santunan darah untuk kehidupan laut. Tujuan diselenggarakannya tradisi ini yaitu supaya mendapat hasil maritim yang melimpah.


3. Mandi Tian Mandaring


Upacara ini sering dilakukan untuk memperingati 7 bulan kehamilan. Tradisi ini mirip Mitoni bagi masyarakat Jawa. Dalam tradisi ini, dibentuk pagar mayang. Pagar tersebut dibentuk dari batang tebu yang diikat. Di dalam pagar kemudian akan ditempatkan air mayang, air bunga, keramas asam kamal, dan lain sebagainya.


Contoh Adat Istiadat Sulawesi


 Dengan keanekaragaman budaya dari setiap tempat Macam Macam Adat Istiadat Indonesia dari Berbagai Daerah (Lengkap)

Adat Istiadat Indonesia


Sulawesi merupakan salah satu tempat di Indonesia yang terdiri dari banyak sekali macam suku. Terdapat beraneka ragam kebudayaan, adat, dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Sulawesi. Beberapa tradisi dipengaruhi oleh agama Islam sehingga menambah kekayaan budaya di pulau Sulawesi. Berikut ini beberapa moral istiadat yang masih dilestarikan oleh masyarakat sekitar.


1. Mappalili


Mappalili merupakan upacara moral yang biasa diselenggarakan untuk mengawali ekspresi dominan tanam padi. Ritual ini dipimpin oleh pendeta Bugis kuno yang disebut sebagai bissu. Bissu Puang Matoa akan berkumpul di rumah arajang, yang merupakan tempat penyimpanan bajak sawah pusaka. Dengan mengenakan kemeja bergaris yang dipadukan dengan sarung berwarna putih polos, Bissu Puang Matoa memimpin acara.


2. Adat kehamilan


Masa kehamilan merupakan masa yang mendapat perhatian khusus dari masyarakat Bugis. Pada awal-awal kehamilan sampai memasuki bulan keempat, masyarakat sekitar biasa menyebutnya sebagai angngirang. Pada masa ini, keluarga dari kedua belah pihak harus memenuhi harapan calon ibu terutama yang berupa makanan.


Setelah kehamilan memasuki usia 7 bulan, dilaksanakan upacara anynyapu battang. Pada tradisi anynyapu battang, kedua keluarga menyiapkan banyak sekali macam kuliner yang memiliki simbol-simbol tertentu. Dalam upacara ini, calon ibu dan calon ayah akan dimandikan kemudian menggunakan pakaian moral dan bersanding. Kemudian mereka akan dikerumuni oleh keluarga dan mereka menentukan kuliner tertentu.


3. Ammateang


Ammateang merupakan upacara moral maut bagi masyarkat Bugis. Pada dasarnya tidak ada yang berbeda dengan ritual maut yang dimiliki oleh masyarakat Jawa. Ketika seseorang meninggal, jenazahnya akan dimandikan, dikafani, dan dikebumikan dengan layak. Setelah itu, rumah murung akan mengadakan tahlilan dan khataman Al-Qur’an.


Contoh Adat Istiadat Bali


 Dengan keanekaragaman budaya dari setiap tempat Macam Macam Adat Istiadat Indonesia dari Berbagai Daerah (Lengkap)

Adat Istiadat Indonesia


Siapa tak kenal Bali? Pulau yang dijuluki sebagai Pulau Dewata ini masih kental dengan moral dan tradisi yang masih dilestarikan oleh masyarakat sekitar secara turun-temurun. Bahkan, kekayaan budaya dan moral istiadat Bali juga menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan untuk menyaksikannya secara langsung.


Meskipun Pulau Bali memiliki wilayah geografis yang relatif kecil, namun kekayaan budaya yang dimiliki tidak kalah dengan tempat lain di Indonesia. Bahkan ada beberapa tradisi yang sangat populer sampai ke banyak sekali penjuru dunia mirip tradisi bakar mayat atau ngaben yang selalu ramai oleh pengunjung. Berikut ini beberapa pola moral istiadat dari Provinsi Bali.


1. Upacara Ngaben


Ngaben merupakan upacara pembakaran mayit yang merupakan warisan leluhur dan telah dilakukan semenjak ratusan tahun silam di Bali. Masyarakat Hindu Bali percaya bahwa dengan membayar jenazah, roh leluhur menjadi suci dan mereka bisa beristirahat dengan tenang. Upacara ngaben membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini alasannya yaitu ngaben melibatkan orang dalam jumlah besar dan panggung pembakaran.


Oleh alasannya yaitu itu, masyarakat Bali yang kurang bisa biasanya harus menunggu selama beberapa dikala supaya sanggup melaksanakan ngaben secara bersama-sama. Dengan demikian, biaya upacara terasa lebih ringan alasannya yaitu ditanggung oleh beberapa keluarga.


2. Melasti


Upacara Melasti merupakan program yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Biasanya upacara ini diadakan menjelang Nyepi, yaitu tiga hari sebelumnya. Ketika Melasti dilaksanakan, masyarakat Bali akan menyucikan diri mereka dengan mendatangi sumber-sumber air mirip danau, laut, atau mata air yang disakralkan.


Dalam moral ini, tokoh moral akan memercikkan air ke kepala warga masyarakat supaya kotoran dan keburukan yang ada dalam diri mereka hilang sehingga mereka kembali suci. Upacara Melasti juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.


3. Omed-omedan


Tradisi yang satu ini cukup unik. Setelah merayakan Nyepi, warga Bali akan mengadakan upacara Omed-omedan yaitu kelompok cowok dan pemudi berusia 18 sampai 30 tahun yang belum menikah akan berhadapan. Mereka akan diguyur air kemudian bertarung dan diakhiri dengan saling berciuman. Tradisi ini telah ada semenjak puluhan tahun silam dan masih dilestarikan sampai sekarang.


Contoh Adat Istiadat Papua


 Dengan keanekaragaman budaya dari setiap tempat Macam Macam Adat Istiadat Indonesia dari Berbagai Daerah (Lengkap)

Adat Istiadat Indonesia


Pulau yang terletak di cuilan timur Indonesia ini ternyata menyimpan ragam budaya yang juga sayang untuk dilewatkan. Papua yang populer dengan suku Dani memiliki moral istiadat yang cukup unik dan berbeda. Namun hal ini justru menambah khasanah kebudayaan di Indonesia. Berikut ini beberapa moral istiadat yang masih dilestarikan oleh masyarakat Papua.


1. Tradisi potong jari


Tradisi yang terdengar menakutkan ini nyatanya masih dilakukan oleh suku Dani sampai dikala ini. Pemotongan jari merupakan simbol rasa murung dan kesedihan apabila ada anggota keluarga atau sanak saudara yang meninggal. Selain sebagai simbol rasa duka, tradisi potong jari juga dipercaya sanggup mencegah terulangnya kemalangan yang menimpa keluarga tersebut.


2. Pesta kerikil bakar


Pesta kerikil bakar merupakan salah satu perayaan yang dilakukan oleh suku Dani. Pesta ini biasa diselenggarakan untuk merayakan pernikahan, kelahiran, maupun merayakan kemenangan dari perang. Dalam pesta ini mereka akan memasak banyak sekali jenis kuliner mulai dari umbi-umbian sampai babi untuk dikonsumsi secara bersama-sama.


Bahan-bahan kuliner tersebut akan dimasukkan ke dalam lubang yang berisi kerikil dan dedaunan. Nantinya kuliner tersebut akan dibagikan ke seluruh penduduk desa. Dalam memulai proses pembakaran, suku Dani menyalakan api secara tradisional yaitu dengan menggosok kerikil sampai timbul percikan api.


3. Tradisi mumi


Suku Dani ternyata juga memiliki kebiasaan mengawetkan mayat. Bedanya, mereka tidak membalut mayat melainkan menjemur kemudian menyimpan di dalam gua. Salah satu mumi yang paling bau tanah diketahui telah berusia 300 tahun. Mumi ini diletakkan di rumah dan terkadang dikeluarkan apabila ada wisatawan yang tertarik untuk melihatnya.


Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih


Adat Istiadat Indonesia



0 Response to "Macam Macam Moral Istiadat Indonesia Dari Aneka Macam Kawasan (Lengkap)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel