Mahasiswa Pgsd, Menjadi Calon Guru Yang Serba Bisa
Nyatanya menjadi guru SD tidak semudah yang dibayangkan. Kita harus menguasai banyak hal. |
Digugu dan ditiru, itulah singkatan yang biasanya disematkan pada GURU. Jika menjadi guru, sudah seharusnya bisa menjadi fasilitator berguru bagi siswa-siswanya.
Menjadi mahasiswa Pendidikan Guru SD (PGSD) tidak melulu wacana pembelajaran di dalam ruang kelas. Mahasiswa PGSD yakni calon-calon guru masa depan.
Salah satu yang dipelajari yakni mata kuliah Pendidikan Kepramukaan. Kegiatan rutin berguru outdoor ini bagi Mahasiswa kelas L6 PGSD Universitas Negeri Malang (UM) untuk melatih kesiapan diri menjadi pembina.
Menjadi guru SD, bukan hanya wacana pelajaran Bahasa Indonesia, IPA, IPS, atau pun Matematika melainkan dituntut untuk menguasai segalanya. Itu termasuk wacana kesenian.
Pada Pendidikan Kepramukaan, selain diajarkan cara-cara menarik membina Pramuka SD dengan aneka macam permainan seru, mahasiswa juga mengasah kemampuan seninya dengan menggambar.
“Dalam Pendidikan Kepramukaan, kita berlatih untuk mengasah kreativitas, supaya mahasiswa siap dikala menghadapi tantangan dalam mengajar di SD,” kata Nihayati, pengampu Pendidikan Kepramukaan di UM.
Baca juga: Panduan Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan di SD
Kegiatan menggambar sudah sepantasnya diajarkan kepada mahasiswa PGSD lantaran bawah umur SD cenderung menyukai gambar-gambar. Makara hal itu bisa dijadikan sebagai rujukan untuk media pembelajaran supaya sanggup menarik minat siswa dalam belajar.
Cara berpikir anak SD yang masih belum sanggup berfikir abnormal menuntut para guru untuk memperlihatkan pengajaran dengan media berguru yang konkret. Oleh lantaran itu skill menggambar sangat diperlukan.
“Nyatanya menjadi guru SD tidak semudah yang dibayangkan. Kita harus menguasai banyak hal,” kata Ardita, penanggung jawab mata kuliah Pendidikan Kepramukaan, yang lansir dari Tribunnews (07/02/2019).
0 Response to "Mahasiswa Pgsd, Menjadi Calon Guru Yang Serba Bisa"
Post a Comment