Memberi Teladan Nyata Sebagai Upaya Membentuk Huruf Akseptor Didik
Pramuka diperlukan sanggup mendidik huruf para penerima didik menuju ke arah yang lebih positif. |
Yang paling penting dalam pembelajaran huruf bagi penerima didik yaitu suri taulan dari sang pendidik, guru sebagai pendidik harus menjadi panutan yang bukan hanya sekedar menandakan wacana sifat baik dan sifat jelek tetapi harus mengutamakan pola secara pribadi kepada anak didikmya.
Pepatah menyampaikan “guru kencing berdiri, murid kencing berlari”. Kalimat sederhana namun mengandung makna wacana bagaimana pendidikan huruf disampaikan kepada penerima didik dengan pola yang baik, pribadi dan bertanggung jawab. Prilaku seorang pendidik akan ditiru sebagai kebenaran dalam bersikap dan berprilaku, kehati-hatian dalam bertindak dan prilaku yang baik seorang pendidik harus lebih diutamakan sebagai bab dalam pembelajaran karakter.
Karakter yaitu nilai-nilai yang khas, baik watak, susila atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi banyak sekali kebijakan yang diyakini dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah laris dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan Karakter yaitu perjuangan sadar dan bersiklus untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan penerima didik guna membangun huruf pribadi dan/ atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.
Pendidikan huruf merupakan aspek yang sangat penting bagi perkembangan generasi muda asat ini, bangsa yang memiliki huruf akan dihormati oleh bangsa lain sebagai bangsa yang berdikari dan berkepribadian, Tersirat dalam UU RI No 20 tahun 2003 wacana Sistem Pendidikan Nasional; merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan Nasional yang harus dipakai dalam berbagi upaya pendidikan di Indonesia pasal 3 UU Sikdiknas menyebutkan “Pendidikan Nasional berfungsi berbagi dan membantu tabiat serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi, penerima didik biar menjadi insan yang beriman yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, berdikari dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Baca juga: Benarkah Karakter Moral (Budi Pekerti) Harus Diajarkan?
Salah satu pendidikan huruf yang sering dilaksanakan oleh forum pendidikan diantaranya yaitu Pramuka, Di dalam pramuka bukanlah bahan atau isi pelajaran yang lebih dipentingkan melainkan melahirkan dan menumbuhkan sikap-sikap serta perbuatan-perbuatan yang baik yang akan membentuk intelegensia, kekuatan jasmani dan huruf dari diri tersebut. Hal tersebut terlihat pada cara kerja ,dimana mereka diajak untuk bekerja sama dalam satu tim dalam mencapai satu tujuan yang sama, sehingga dalam kelompok tersebut sanggup terlihat latihan dalam berdemokrasi, bekerjasama, saling menghargai, saling bantu dan sifat konkret lainnya.
Pramuka sebagai ekstrakulikuler di sekolah sanggup menjadi sarana seorang guru untuk menanamkan pendidikan huruf kepada para penerima didiknya. Melalui acara Pramuka diperlukan sanggup mendidik huruf para penerima didik menuju ke arah yang lebih positif. Oleh alasannya yaitu itu, acara Pramuka sanggup menjadi suatu sarana dalam mendidik huruf penerima didik.
Pada akhirnya, apapun kegiatannya bila tidak dibarengi dengan pola yang kongkrit dalam keseharian, jangan harap pendidikan huruf akan tercapai sesuai tujuan yang diharapkan, kita rindu para pemimpin yang baik, bertanggung jawab, dan mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi atau golongan. Kita sangat miris bila melihat para pemimpin bangsa yang tidak henti-hentinya mempertontonkan hal hal yang kurang baik dalam pembentukan karakter. semoga kita senantiasa diberikan kekuatan untuk berbuat konkret sebagai upaya membentuk huruf generasi muda yang akan memimpin bangsa.
*) DITULIS OLEH AYI WAHYUDIN. GURU SDN CIKIDANG, UPTD Taman Kanak-kanak SD KECAMATAN RANCABALI KAB BANDUNG
0 Response to "Memberi Teladan Nyata Sebagai Upaya Membentuk Huruf Akseptor Didik"
Post a Comment