Juknis Derma Forum Profesi Pendidikan Islam - Organisasi Pendidikan Islam Pada Gtk Madrasah Tahun 2019

Berikut ini yakni berkas Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA. Download file format PDF. Buku Manajemen Berbasis Sekolah Sekolah Menengan Atas ini diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan SMA,  Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

 Berikut ini yakni berkas Buku Manajemen Berbasis Sekolah Sekolah Menengan Atas Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA
Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA

Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA

Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA:

Buku ini merupakan salah satu dari sejumlah buku yang ditulis pada tahun 2018 untuk menampilkan hasil acara yang dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengan Atas dalam meningkatkan partisipasi dan mutu pendidikan. Manajemen Berbasis Sekolah merupakan model penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengan Atas dengan pemberian otonomi yang cukup besar bagi pengelola sekolah.

Dalam buku ini ditampilkan konsep MBS secara utuh, khususnya di SMA, serta kaitannya dengan acara peningkatan mutu. Melalui otonomi yang cukup besar kepada administrasi sekolah, diharapkan sekolah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan proses pendidikan sesuai dengan konteks lokalnya. Bagaimanapun juga potensi, keunggulan dan kearifan lokal merupakan salah satu kekuatan yang sanggup menjadi keunggulan sekolah. Melalui MBS pada hasilnya diharapkan sanggup tercipta kemandirian sekolah.

Selain hal yang terkait konsep MBS, pada buku ini juga dipotret model pengelolaan sekolah yang ketika ini terjdi di banyak sekali sekolah di Tanah Air. Pemilihan sekolah dilakukan atas dasar sampling, mengingat intinya setiap sekolah mempunyai karakteristik pengelolaan yang khas.

Buku ini diharapkan sanggup menjadi ide bagi pembaca, untuk memahami konsep MBS di Sekolah Menengan Atas sekaligus membandingkannya dengan potret pengelolaan sekolah yang ada, sehingga muncul gagasan gres atau penguatan dalam administrasi Sekolah Menengan Atas di masa yang akan datang.

Melalui buku ini pula diharapkan muncul spirit untuk terus menyediakan layanan Sekolah Menengan Atas bermutu yang lebih bersahabat dengan masyarakat, sehingga pemenuhan hak masyarakat terhadap pendidikan sanggup dipenuhi.

A. Latar Belakang

Manajemen Berbasis Sekolah atau disingkat MBS merupakan istilah yang banyak diungkap dalam dunia pendidikan. Istilah MBS atau School Based Management mulai berkembang di Amerika Serikat sebagai efek dari tuntutan masyarakat terhadap pendidikan yang relevan dengan kehidupan. Dengan kondisi itu, maka setiap sekolah dituntut untuk mengelola sendiri acara satu an pendidikannya dan tidak sepenuhnya bergantung pada pemerintah. Sekolah diberi kewenangan untuk mengelola sendiri kondisi sumberdaya yang ada di sekolahnya sehingga sanggup menghasilkan outcome yang mempunyai relevansi bagi kehidupan nyata.

Melalui MBS, kewenangan dalam pengelolaan sekolah, bertumpu kepada sekolah dan stakeholder terkait langsung. Dengan basis ini, fungsi administrasi sekolah lebih terbuka dan optimal, menghindarkan format sentralisasi dan birokratisasi yang sanggup menimbulkan hilangnya fungsi administrasi sekolah.

MBS juga didasarkan pada kenyataan bahwa setiap sekolah, layaknya setiap individu, mempunyai keunikannya sendiri. Setiap sekolah mempunyai karakteristik yang tidak dimiliki sekolah lain. Setiap sekolah mempunyai konteks dan kondisi lokal yang berbeda satu dengan yang lain. Oleh alasannya yakni itu, untuk optimalnya proses pendidikan di tiap sekolah, maka sekolah perlu mengelola sekolah sesuai konteks lokal tersebut.

Demikian pula dengan pengelolaan sekolah. Untuk optimalnya pengelolaan pendidikan di satu sekolah, maka diharapkan administrasi pengelolaan yang unik yang diubahsuaikan dengan konteks lokal tersebut. Bagaimana setiap sekolah dikelola, selayaknya diubahsuaikan dengan kondisi dan kebututihan sekolah, kondisi dan kebutuhan penerima didik, daya dukung lingkungan serta banyak sekali faktor lokal yang mewarnai. Atas dasar itulah kemudian muncul sebuah model pengelolaan sekolah dengan basis kondisi dan konteks sekolah itu sendiri, yang kemudian dikenal sebagai Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)

Di Indonesia konsep ini muncul pertama kali pada tahun 2000. Secara resmi konsep ini tertuang dalam dokumen Undang-undang No. 25 tahun 2000 Rencana Strategis Pembangunan Nasional tahun 2000-2004, selanjutnya tertuang dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 perihal Sistem Pendidikan Nasional. Pada Pasal 51 UU Sistem Pendidikan Nasional tercantum bahwa “Pengelolaan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan menurut standar pelayanan minimal dengan prinsip administrasi berbasis sekolah/madrasah.” Di sini terang bahwa Manajemen Berbasis Sekolah merupakan prinsip dalam pengelolaan satuan pendidikan. Atas dasar itulah, maka prinsip MBS perlu disosialisasikan kepada seluruh sekolah biar sanggup dipahami sesuai dengan tujuan penyelenggaraan pendidikan.

B. Pengertian MBS

MBS yakni salah satu basis administrasi pengelolaan sekolah yang menawarkan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong pengambilan kepu- tusan bersama secara partisipatif dari semua warga sekolah dan masyarakat di sekitarnya dalam upaya membuatkan dan meningkatkan mutu pendidikan. Model administrasi demikian ditujukan untuk menawarkan kemandirian kepada sekolah serta meningkatkan mutu pendidikan menurut kebijakan pendidikan nasional.

Melalui MBS, setiap satuan pendidikan sanggup memilih kebijakan sendiri untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan dengan mengakomodasi impian masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat dan pemerintah dalam membentuk pribadi penerima didik. Pendekatan administrasi ini, merupakan satu sistem pengelolaan yang luas dalam banyak sekali aspek.

C. Tujuan MBS
MBS bertujuan untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada sekolah untuk mendorong sekolah untuk melaksanakan pengambilan keputusan secara partisip atif. Lebih rincinya, MBS bertujuan untuk:
  1. meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia;
  2. meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama;
  3. meningkatkan tanggungjawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah perihal mutu sekolah;
  4. meningkatkan kompetisi yang sehat antarsekolah perihal mutu pendidikan yang akan dicapai.

D. Ruang Lingkup MBS

Melalui MBS, pihak administrasi sekolah diberi keleluasaan untuk mengatur dirinya sendiri dalam banyak sekali hal. Berhasil tidaknya sebuah sekolah dalam menjalankan proses pendidikan sepenuhnya tergantung pada administrasi sekolah. Ibarat nakhoda yang berlayar di tengah lautan, si nakhoda lah yang memilih ke mana arah kapalnya menuju dan bagaimana teknisnya mengarungi lautan. Tentu, ada manual yang menjadi guidance bagaimana caranya mengendalikan kapal, tapi teknis apa dan bagaimana yang harus dilakukan ketika berlayar, sepenuhnya tanggungjawab nakhoda, dibantu oleh anak buah kapal.

MBS mempunyai ruang lingkup yang luas mencakup banyak sekali aspek:
  1. MBS merupakan otonomi satuan pendidikan dalam mengelola pendidikan di satuan pendidikan yang bersangkutan. Dalam hal ini, kepala sekolah dan guru dibantu komite sekolah dalam mengelola pendidikan.
  2. Kewenangan kepala sekolah untuk memilih secara berdikari untuk satuan pendidikan yang dikelolanya dalam bidang manajemen, yang mencakup rencana strategis dan operasional, struktur organisasi dan tata kerja, sistem audit dan pengawasan internal; dan sistem penjaminan mutu internal.

Hal-hal tersebut merupakan ruang lingkup MBS di mana setiap satuan pendidikan mempunyai kewenangan untuk mengelola kegiatan pendidikan di satuan pendidikan.

Hanya saja konsep desentralisasi model MBS itu kerapkali belum dipahami secara fundamental dan filosofis. Akibatnya, administrasi sekolah yang semestinya sanggup melaksanakan banyak sekali hal secara mandiri, mereka tidak bisa melakukannya alasannya yakni perlu pinjaman hukum sebagai langkah melaksanakan kebijakan di sekolah. Hal demikian menimbulkan MBS tidak optimal. Seolah sekolah itu dikendalikan secara “autopilot” oleh pemerintah selaku pengelola pendidikan di satu wilayah.

Selain itu, MBS itu juga kerap diinterpretasikan secara bermacam-macam sehingga belum ditemukan model yang paling sesuai dengan kondisi kasatmata setiap sekolah di setiap kondisi yang sesuai dengan konteks lokalnya. Oleh alasannya yakni itu perlu sebuah naskah perihal MBS yang disusun secara konseptual dan relevan sesuai dengan kondisi kasatmata di sekolah.

Sebagai gambaran, Buku Manajemen Berbasis Sekolah Sekolah Menengan Atas ini berisi antara lain:

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Pengertian MBS
C. Tujuan MBS
D. Ruang Lingkup MBS

Bab II Konsep MBS
A. Pola Baru Manajemen Pendidikan Masa Depan
B. Konsep dasar MPMBS
C. Manfaat MBS
D. Asumsi dan Prinsip MBS
E. Fungsi-Fungsi yang Didesentralisasikan ke Sekolah
F. Pengertian Mutu Pendidikan
G. Tahapan Implementasi MBS

Bab III Implementasi MBS di SMA
A. Penyelenggaraan SMA
B. Prinsip Pengelolaan Satuan Pendidikan
C. Pengelolaan Satuan Pendidikan SMA
D. Ruang Lingkup Operasional MBS
E. Kewajiban Sekolah Pemerintah
F. Akuntabilitas Pengelolaan

Bab IV Profil MBS di SMA

Bab V Penutup

    Download Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA

    Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Buku Manajemen Berbasis Sekolah Sekolah Menengan Atas ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:

    Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA



    Download File:
    Download Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA.pdf

    Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Buku Manajemen Berbasis Sekolah SMA. Semoga bisa bermanfaat.

    0 Response to "Juknis Derma Forum Profesi Pendidikan Islam - Organisasi Pendidikan Islam Pada Gtk Madrasah Tahun 2019"

    Post a Comment

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel