Menjadi Janda atau Duda itu memang bukan keinginan. Tapi status itu harus dipilih alasannya merasa tidak punya solusi lain saat ada duduk kasus sebelum perceraian. Memulai kesendirian sesudah pernah menikah itu sangat berbeda dengan Pria atau Wanita lajang pada umumnya. Ada beberapa keadaan yang sebagian besar dianggap penderitaan bagi Janda atau Duda. Sebagai contohnya, inilah hal-hal yang tolong-menolong merupakan bentuk penderitaan bagi Janda atau Duda.
1. Ketika mencoba akrab untuk memulai kekerabatan baru, banyak yang yakin sudah melaksanakan hal negatif
Bukan hal yang absurd jikalau Janda atau Duda berusaha memulai kekerabatan gres untuk mempunyai kehidupan Rumah tangga kembali. Namun dalam prosesnya, hampir semua sudah mendapat kesan negatif. Seolah Janda atau Duda yang sedang berusaha menjalin kedekatan, dianggap sudah melaksanakan hal yang melebihi batas. Memang ada yang menyerupai itu tapi tidak semua. Padahal hal menyerupai ini tidak terpengaruh oleh status. Semua itu tergantung pada Orangnya. Banyak juga kok gadis atau Pria lajang yang sudah melaksanakan hal melebihi batas.
2. Lebih banyak godaan dari Suami atau Istri Orang daripada sesama Duda/Janda
Dibanding dengan sesama Duda atau Janda, godaan dari Istri atau Suami orang itu lebih banyak dirasakan. Seolah Istri atau Suami Orang itu lebih menarik. Bahkan bukan cuma itu saja, seolah kesempatan untuk akrab itu lebih banyak dengan sosok yang masih berkeluarga. Entah apa alasannya, yang terang dari segi perilaku dan lain sebagainya lebih unggul Suami atau Istri Orang.
3. Cuma menanggapi sudah dianggap sebagai pengganggu
Janda atau Duda, saat melaksanakan acara tertentu atau sedang ada urusan, mustahil akan selalu kaku. Ada istilah bercanda bahkan basa bau dengan sesama. Ketika dihubungi, ada Suami atau Istri Orang yang memulai bercanda, sering sekali Janda atau Duda dianggap sebagai pengganggu. Padahal dari kenyataannya, Janda atau Duda cuma menanggapi, kalau tidak ditanggapi tidak lezat juga. Walaupun tolong-menolong basa bau atau gaya bercanda menyerupai itu, dianggap hal biasa bagi Suami atau Istri orang tersebut saat bercanda dengan Orang lain yang bukan Janda atau Duda.
4. Status sering sekali dianggap sebagai nilai kurang yang balasannya membuat opini simpel didapatkan/dikendalikan
Banyak Janda atau Duda yang diremehkan, simpel didapatkan, simpel dikendalikan dan sebagainya. Sehingga keadaan ini akan memicu keberanian Orang untuk melaksanakan pendekatan atau sekedar menggoda. Bahkan tidak jarang yang hanya punya niat mencari keuntungan. Yang lebih lagi banyak sosok yang jauh dari kata layak melaksanakan pendekatan atau sekedar menggoda. Padahal janda atau duda tersebut tolong-menolong punya harapan mendapat sosok lebih baik semoga tidak gagal kembali. Dan tidak menutup kemungkinan, untuk mewujudkan harapan itu sudah berusaha untuk memperbaiki diri.
5. Sering di PHP
Sudah ada sosok yang kelihatannya serius, katanya mau untuk menikah, namun kadang komitmen nikah tidak kunjung dilaksanakan. Ada upaya untuk menunda sampai balasannya gagal total. Selama masih butuh manfaat atau kesenangan dari Duda/Janda terkait, pelaku PHP ini biasanya tetap menunjukkan ketersediaannya untuk menikah namun masih terus melaksanakan penundaan.
6. Akan ada beberapa sosok yang menjaga jarak
Akan ada sosok yang tampaknya menjaga jarak padahal sebelumnya saat masih mempunyai Istri atau Suami, sikapnya biasa saja. Seolah tindakan menjaga jarak itu dikarenakan tidak ingin terjadi fitnah. Memang benar Duda atau janda itu rawan terkena fitnah, alasannya itu yaitu opini masyarakat sendiri yang menganggap status Duda atau janda yaitu Orang yang bermasalah untuk seterusnya.
0 Response to "6 Penderitaan Yang Dialami Janda Atau Duda, Niscaya Setuju"
Post a Comment