8 Hal Yang Terjadi Ketika Handphone Masih Langka Dan Dianggap Mewah
Kalau kini ini handphone bahkan smartphone sudah menjadi barang yang biasa. Tapi dulu ketika handphone awal-awal muncul, sangat jarang yang punya. Cuma Orang tertentu saja yang memilikinya. Handphone sendiri di Indonesia gres muncul pada tahun 1984, itupun masih memakai fitur yang sangat terbatas. PT Telkom Indonesia bersama dengan PT Rajasa Hazanah Perkasa yang mulai memperkenalkan handphone keluaran pertama tersebut.
Seiring berjalannya waktu handphone mulai mengalami peningkatan dan menyebar ke Seluruh Indonesia. Makara untuk setiap daerah, Masyarakatnya mempunyai perbedaan waktu dalam mengenal handphone pertama dikala itu. Bahkan untuk setiap daerah, tidak semua mengenal handphone keluaran pertama. Banyak juga yang gres mengenal sesudah beberapa generasi dikeluarkan. Namun ada yang unik dalam hal ini. Banyak sekali tragedi ketika handphone masih langka dan dianggap sebagai barang Mewah.
1. Menunjukkan status sosial
Bagi yang mempunyai handphone pada jaman dulu, dianggap Orang yang memang benar-benar kaya dan termasuk Orang penting. Dan setiap Orang niscaya mengetahui hal tersebut. Karena handphone dikala itu masih sangat besar dan belum sanggup dimasukan kedalam saku. Harganya pun lebih mahal dari 1 Unit motor baru. Sehingga memang bukan Orang sembarangan yang sanggup memilikinya.2. Menjadikan pemilik sebagai sentra perhatian
Saat naik kendaraan umum, kemudian ada yang memakai handphone niscaya menjadi sentra perhatian bagi banyak Orang. Kebanyakan Orang sekitar akan merasa heran, penasaran, dan perasaan lain alasannya merasa absurd dengan Handphone yang digunakan. Padahal dikala itu terjadi, memakai Handphone hanya mengotak atik saja tanpa ada tujuan atau cuma akal-akalan telfon Seseorang.3. Merasa gembira alasannya melihat Orang memakai Handphone
Kalau kini semua Orang sudah mempunyai handphone. Makara sudah tidak terlalu gembira lagi. Tapi jika dulu, hanya melihat Orang memakai handphone saja sudah merasa bangga. Hingga hasilnya banyak bercerita pada teman atau tetangga jika sudah melihat wujud handphone itu menyerupai apa.4. Nongkrong niscaya dikerubuti teman yang lain
Pada tahun 1997 dan seterusnya Handphone mulai banyak mempunyai peminat termasuk juga bagi kalangan anak muda. Handphone GSM dengan layar sudah mulai beredar dan dimiliki oleh banyak Orang. Terutama untuk anak muda sudah mulai mempunyai handphone yang hanya berfungsi untuk telfon dan sms saja. Namun meski begitu, dikala nongkrong dan mengeluarkan handphone, tentu saja teman lain akan mengkerubuti alasannya ingin tau dengan bentuk dan cara penggunaannya.5. Bagi yang belum punya akan menyerupai ini
Dulu bagi yang belum memiliki, punya bayangan jika sistem operasinya sangat sulit. Hingga hasilnya benar-benar ingin tau dan tidak jarang yang bertanya. Jika terbayang waktu itu, mungkin Kita gres sadar jika sesuatu yang sulit itu ternyata gampang sesudah Kita terbiasa melakukannya.6. SMS titipan
Dulu komunikasi meskipun melalui pesan singkat, tidak sanggup sembarangan dikirim pada sembarang Orang. Biasanya hanya akan dilakukan dikala ada urusan penting saja. Tidak jarang kadang ada sms yang cuma sekedar titipan. Itupun tidak sanggup seketika masuk, kadang butuh berhari-hari gres mendapat balasan. Hal ini terjadi alasannya dikala itu sinyal belum begitu berpengaruh menyerupai kini ini.7. Berjalan jauh hanya untuk mencari sinyal
Pada jaman dahulu sinyal cuma berada pada titik tertentu saja, itupun harus mencari dan dihentikan bergerak sedikit saja. Umumnya ini terjadi di tempat atau pedesaan. Untuk sekedar mengirim pesan, harus mencari satu tutuk yang terdapat sinyal. Kadang harus berjalan jauh dari Rumah untuk mendapatkannya.8. Pasang antena
Banyak juga yang rela pasang antena di Rumah untuk menangkap sinyal. Namun itu juga tidak terlalu efektif alasannya kadang sudah mencari tempat terbaik tetap saja sinyal masih suka hilang.Bagi Kalian yang pernah mengalaminya, artinya cuma satu. Kalian sudah Tua.
0 Response to "8 Hal Yang Terjadi Ketika Handphone Masih Langka Dan Dianggap Mewah"
Post a Comment