Contoh Cerpen Murung Wacana Cinta - Perpisahan Yang Tidak Di Inginkan
Cerpen Sedih Tentang Cinta - cerpen ialah sebuah dongeng faktual atau sebuah dongeng karangan yang di buat menurut pengalaman langsung atau sebuah kisah faktual yang sering terjadi di lingkungan sekitar pengarang cerpen tersebut, dan sanggup juga menurut imajinasi seseorang yang di tulis menjadi sebuah dongeng panjang maupun pendek ibarat misalnya novel dan cerpen.
Rekomendasi : Kumpulan Kata Kata Mutiara Ucapan Perpisahan Untuk Sahabat Dan Kekasih
Tidak Perlu Berlama-Lama Berikut ialah Cerpen Singkat Yang Bercerita Mengenai Perjalanan Asmara seseorang yang Putus karna ajal. Di jamin Cerpen Berikut mengharukan sekaligus menarik.
Rekomendasi : Kumpulan Kata Kata Mutiara Ucapan Perpisahan Untuk Sahabat Dan Kekasih
Tidak Perlu Berlama-Lama Berikut ialah Cerpen Singkat Yang Bercerita Mengenai Perjalanan Asmara seseorang yang Putus karna ajal. Di jamin Cerpen Berikut mengharukan sekaligus menarik.
All Men Will Eventually Die So Sincere It Was Much Better Than Sorry |
ketika itu Dhia ini pindah rumah ke suatu tempat yang berjulukan bagan, yang tempatnya kira-kira berada di ujung indonesia berdekatan dengan Riau,dan sanggup di katakan tempatnya tersebut berdampingan dengan perbatasan negara malaysia, singapore dan negara lainya.
dan kota skema itupun populer sebagai tempat penghasil ikan yang cukup besar di indonesia, karna tempatnya akrab dengan laut, dan kebanyakan propesi orang-orang di tempat tersebut ialah sebagai nelayan.
sesaat sehabis Dhia ini hingga di kota bagan, Dhia dan keluarganyapun segera menuju rumah barunya tersebut dan berkemas-kemas untuk membereskan barang-barang yang di persiapkanya untuk di tempatkan di rumah barunya nanti, ketika itu dhia ini anaknya tidak mengecewakan judes atau cuekan terhadap orang sekitar.
pada waktu itu, Dhia duduk sendiri di depan pintu rumah, karna ia ialah anak gres di tempat tersebut, ia pun belum mengenal orang-orang gres di sekitarnya, apalagi mau berteman, kenal pun belum, tapi lain halnya dengan ibu Dhia orangnya gampang bergaul atau terbuka dengan orang-orang gres di sekitar rumahnya, sebut saja tetangga baru.
dan ibu Dhia ini pun orangnya cukup ramah dan baik, itulah sebabnya para tetangga barunya ini tidak segan atau tidak sungkan untuk mengenal orang gres tersebut atau ibu dhia.
semakin hari semakin usang ibu Dhiapun sudah tidak absurd lagi di lingkungan wilayahnya tersebut, dan para tetangganya pun tidak sungkan-sungkan membawa makanan atau mengajak ibu Dhia ini untuk makan siang bersama di teras rumah, guna menjalin silatuhrahmi yang lebik baik lagi antar tetangga.
ketika selang dari beberapa bulan mereka tinggal di tempat skema tersebut, mereka semakin hari semakin banyak mengenal orang-orang di sekitarnya, bukan ibu Dhia saja yang mendapatkan sahabat gres Dhia sendiri pun kini sudah memiliki tema baru, walau teman-temannya masih sedikit, tapi itu semua tidak menciptakan Dhia duka atau pun bosan untuk tinggal di situ.
pada suatu hari Dhia dan teman-teman barunya bermain kejar-kejaran di depan halaman rumah, mereka pun sangat senang pada ketika itu, walaupun mereka gres mengenal dan belum tau kepribadian masing-masing, mereka semua terlihat sangat senang karna suasana kecerian mereka yang penuh dengan kegembiraan.
ketika itu kebetulan Dhia yang kalah suit dalam permainan tersebut, dan mau tidak mau, ia harus mengejar teman-temanya hingga dapat, karna itulah peraturan permainan mereka, siapa yang sanggup kalah, dan siapa yang mendapatkan menjadi pemenang, berhubung sahabat Dhia kebanyakan laki-laki, Dhia pun cukup sulit untuk mengejar mereka.
dan kota skema itupun populer sebagai tempat penghasil ikan yang cukup besar di indonesia, karna tempatnya akrab dengan laut, dan kebanyakan propesi orang-orang di tempat tersebut ialah sebagai nelayan.
sesaat sehabis Dhia ini hingga di kota bagan, Dhia dan keluarganyapun segera menuju rumah barunya tersebut dan berkemas-kemas untuk membereskan barang-barang yang di persiapkanya untuk di tempatkan di rumah barunya nanti, ketika itu dhia ini anaknya tidak mengecewakan judes atau cuekan terhadap orang sekitar.
pada waktu itu, Dhia duduk sendiri di depan pintu rumah, karna ia ialah anak gres di tempat tersebut, ia pun belum mengenal orang-orang gres di sekitarnya, apalagi mau berteman, kenal pun belum, tapi lain halnya dengan ibu Dhia orangnya gampang bergaul atau terbuka dengan orang-orang gres di sekitar rumahnya, sebut saja tetangga baru.
dan ibu Dhia ini pun orangnya cukup ramah dan baik, itulah sebabnya para tetangga barunya ini tidak segan atau tidak sungkan untuk mengenal orang gres tersebut atau ibu dhia.
semakin hari semakin usang ibu Dhiapun sudah tidak absurd lagi di lingkungan wilayahnya tersebut, dan para tetangganya pun tidak sungkan-sungkan membawa makanan atau mengajak ibu Dhia ini untuk makan siang bersama di teras rumah, guna menjalin silatuhrahmi yang lebik baik lagi antar tetangga.
ketika selang dari beberapa bulan mereka tinggal di tempat skema tersebut, mereka semakin hari semakin banyak mengenal orang-orang di sekitarnya, bukan ibu Dhia saja yang mendapatkan sahabat gres Dhia sendiri pun kini sudah memiliki tema baru, walau teman-temannya masih sedikit, tapi itu semua tidak menciptakan Dhia duka atau pun bosan untuk tinggal di situ.
pada suatu hari Dhia dan teman-teman barunya bermain kejar-kejaran di depan halaman rumah, mereka pun sangat senang pada ketika itu, walaupun mereka gres mengenal dan belum tau kepribadian masing-masing, mereka semua terlihat sangat senang karna suasana kecerian mereka yang penuh dengan kegembiraan.
ketika itu kebetulan Dhia yang kalah suit dalam permainan tersebut, dan mau tidak mau, ia harus mengejar teman-temanya hingga dapat, karna itulah peraturan permainan mereka, siapa yang sanggup kalah, dan siapa yang mendapatkan menjadi pemenang, berhubung sahabat Dhia kebanyakan laki-laki, Dhia pun cukup sulit untuk mengejar mereka.
tidak usang setelah mereka bermain kejar-kejaran, waktupun tidak terasa cepat berlalu, dan hari pun mulai mendekati gelap, walaupun hari sudah mulai mendekati gelap atau sore, mereka terus saja bermain tanpa menghiraukan waktu yang hampir malam, dan Dhia pun masih saja terus berusaha mengejar teman-temanya hingga dapat, walaupun susah untuk sanggup mengejar mereka.
ketika mereka sedang kejar-kejaran, Dhia ini pun di tegur oleh salah satu tetangga laki-lakinya, yang umurnya tidak jauh beda dari mereka.
tetangganya pun berkata "oalah, heyy kalian! udah mau magrib begini masih saja main kejar-kejaran, ayolah pulang, nanti di culik lohh sama hantu, mana yang bermain ada wanita lagi, gak takut apa nanti di culik orang''.
dan Dhia inipun membalas teguran sih tetangga tersebut dengan nada yang sedikit kesal dan muka yang sedikit jengkel, ''kenapa...!! emang gak boleh ya kami bermain di sini, tempat ini juga kan bukan tempatmu, dan kau juga kenapa larang-larang kami untuk bermain di sini, lagian juga kau bukan siapa-siapa kami, pakai berani melarang-larang huu!!.
''tapi untungnya sih tetangga ini orangnya penyabar dan tidak gampang emosi ataupun marah".
ketika mereka sedang kejar-kejaran, Dhia ini pun di tegur oleh salah satu tetangga laki-lakinya, yang umurnya tidak jauh beda dari mereka.
tetangganya pun berkata "oalah, heyy kalian! udah mau magrib begini masih saja main kejar-kejaran, ayolah pulang, nanti di culik lohh sama hantu, mana yang bermain ada wanita lagi, gak takut apa nanti di culik orang''.
dan Dhia inipun membalas teguran sih tetangga tersebut dengan nada yang sedikit kesal dan muka yang sedikit jengkel, ''kenapa...!! emang gak boleh ya kami bermain di sini, tempat ini juga kan bukan tempatmu, dan kau juga kenapa larang-larang kami untuk bermain di sini, lagian juga kau bukan siapa-siapa kami, pakai berani melarang-larang huu!!.
''tapi untungnya sih tetangga ini orangnya penyabar dan tidak gampang emosi ataupun marah".
sih tetangga inipun kembali menegur Dhia dan teman-temanya tersebut dengan nada yang sedikit lembut dan sedikit senyuman, ''ia adik abang tau, tapi ini udah hampir mendekati malam, nanti ibunya kalian nyariin adik semua, atau khawatir gituloh, takutnya nanti kalian kenapa-kenapa, kan adik-adik semua juga yang kasian, dan ibunya juga yang repot, kalo nanti terjadi apa-apa dengan kalian semua'',
dan Dhia ini pun menyerah dan mulai meninggalkan tempat tersebut bersama teman-temanya, sambil memasang muka yang sedikit jengkel.
selang keesokan harinya, Dhia ini pun kembali bermain kejaar-kejaran dengan teman-temanya di tempat kemarin, dan tidak di sangka-sangka!! pas mereka gres mau memulai permainan, tanpa sengaja mereka semua bertemu lagi dengan tetangga atau pria yang kemarin menasehati mereka.
''dan pria atau tetangga itupun melihat mereka dan menghampiri mereka".
dengan nada yang lembut dan sedikit senyuman tetangga inipun menghampiri mereka dan menyapa ''hayy sedang bermain apa, tampaknya seru''
dengan sontak Dhia pun membalas sapaan tetangga tersebut dengan nada yang sedikit keras!!
kami lagi bermain kejar-kejaran emang kenapa mau mengusir lagi yaa, pria inipun tersenyum setelah mendengar jawaban dari Dhia tadi, sambil menjawab dengan senyuman.
''enggak kok dik abang cuman mau lihat kalian bermain aja, kayak seru gitu, boleh kan abang liat kalian bermain'' Dhia pun menjawab dengan muka yang sedikit jengkel.
''boleh!! tapi kau gak boleh ikutan kami bermain, cuman boleh liat aja, karna saya belum kenal sama kamu'' pria inipun menjawabnya, lagi-lagi dengan sedikit senyuman, sepakat jikalau begitu''.
mereka pun mulai bermain, dan pria inipun dari kejauhan terus melirik sih Dhia, entah karna suka atau jengel karna kelakuan Dhia terhadanya.
setelah mereka selesai dari bermain pria inipun menghampiri mereka lagi, kemudian bertanya, "rumah kalian di mana?
''Dhia pun menjawab, gak jauh kok rumah kami hanya beberapa meter dari sini emang kenapa? pria inipun kembali menjawab?... "gak papa kok cuman nanya aja, dhia pun kembali menjawab?... oohh..!! gitu iyalah.
setelah dari percakapan itu merekapun pulang kerumah masing-masing, setelah hingga di rumah Dhia pun beristirahat di kamarnya, dan tidak sengaja Dhia pun mengingat sosok pria tadi, entah kenapa ia mengingatnya sambil tersenyum.
dan mulai dari situlah rasa suka mulai tumbuh dari seorang wanita yang berjulukan Dhia ini, walupun ia masih malu-malu untuk senyum kepada sih lelaki yang sering di jumpainya tersebut.
sama halnya dengan Dhia lelaki inipun juga mulai suka terhadap Dhia, dan tak henti-henti ia terus mengingat awal mula pertemuan mereka.
entah kenapa rasa suka itu muncul sendiri dari hati lelaki ini, padahal pertemuan pertama mereka saja sudah konflik dan berdebat, bagaimana sanggup suka? itu yang di pikirkan lelaki ini.
dan keesokan harinya Dhia dan lelaki inipun bertemu kembali di tempat kemarin, dan di situ juga mereka mulai berkenalan dengan malu-malu, merekapun saling memperkenalkan masing-masing.
pada ketika perkenalan itu yang paling grogi ialah sih Dhia, karna sih Dhia ini gres pertama kali suka terhadap seseorang, dan mereka pun dengan malu-malunya mengobrol dan saling bertanya satu sama lain, dan pada ketika itu juga mereka berdua mengungkapkan perasaan masing-masing.
ketika itu lelaki ini dulu yang pertama mengungkapkan perasaanya terhadap Dhia, dan iapun berkata...Dhia kau mau gak jadi pacar kak afa...? kemudian Dhia ini pun menjawab, sebenernya Dhia juga mulai suka sih ama kakak, entah kenapa perasaan ini timbul sendiri, mungkin karna sifat baik kak afa terhadap Dhia.
dan setelah berpikir beberapa menit, Dhia ini pun mendapatkan perasaan sih afa tadi, dan pada ketika itu juga mereka pun mulai berpacaran.
''dan pria atau tetangga itupun melihat mereka dan menghampiri mereka".
dengan nada yang lembut dan sedikit senyuman tetangga inipun menghampiri mereka dan menyapa ''hayy sedang bermain apa, tampaknya seru''
dengan sontak Dhia pun membalas sapaan tetangga tersebut dengan nada yang sedikit keras!!
kami lagi bermain kejar-kejaran emang kenapa mau mengusir lagi yaa, pria inipun tersenyum setelah mendengar jawaban dari Dhia tadi, sambil menjawab dengan senyuman.
''enggak kok dik abang cuman mau lihat kalian bermain aja, kayak seru gitu, boleh kan abang liat kalian bermain'' Dhia pun menjawab dengan muka yang sedikit jengkel.
''boleh!! tapi kau gak boleh ikutan kami bermain, cuman boleh liat aja, karna saya belum kenal sama kamu'' pria inipun menjawabnya, lagi-lagi dengan sedikit senyuman, sepakat jikalau begitu''.
mereka pun mulai bermain, dan pria inipun dari kejauhan terus melirik sih Dhia, entah karna suka atau jengel karna kelakuan Dhia terhadanya.
setelah mereka selesai dari bermain pria inipun menghampiri mereka lagi, kemudian bertanya, "rumah kalian di mana?
''Dhia pun menjawab, gak jauh kok rumah kami hanya beberapa meter dari sini emang kenapa? pria inipun kembali menjawab?... "gak papa kok cuman nanya aja, dhia pun kembali menjawab?... oohh..!! gitu iyalah.
setelah dari percakapan itu merekapun pulang kerumah masing-masing, setelah hingga di rumah Dhia pun beristirahat di kamarnya, dan tidak sengaja Dhia pun mengingat sosok pria tadi, entah kenapa ia mengingatnya sambil tersenyum.
dan mulai dari situlah rasa suka mulai tumbuh dari seorang wanita yang berjulukan Dhia ini, walupun ia masih malu-malu untuk senyum kepada sih lelaki yang sering di jumpainya tersebut.
sama halnya dengan Dhia lelaki inipun juga mulai suka terhadap Dhia, dan tak henti-henti ia terus mengingat awal mula pertemuan mereka.
entah kenapa rasa suka itu muncul sendiri dari hati lelaki ini, padahal pertemuan pertama mereka saja sudah konflik dan berdebat, bagaimana sanggup suka? itu yang di pikirkan lelaki ini.
dan keesokan harinya Dhia dan lelaki inipun bertemu kembali di tempat kemarin, dan di situ juga mereka mulai berkenalan dengan malu-malu, merekapun saling memperkenalkan masing-masing.
pada ketika perkenalan itu yang paling grogi ialah sih Dhia, karna sih Dhia ini gres pertama kali suka terhadap seseorang, dan mereka pun dengan malu-malunya mengobrol dan saling bertanya satu sama lain, dan pada ketika itu juga mereka berdua mengungkapkan perasaan masing-masing.
ketika itu lelaki ini dulu yang pertama mengungkapkan perasaanya terhadap Dhia, dan iapun berkata...Dhia kau mau gak jadi pacar kak afa...? kemudian Dhia ini pun menjawab, sebenernya Dhia juga mulai suka sih ama kakak, entah kenapa perasaan ini timbul sendiri, mungkin karna sifat baik kak afa terhadap Dhia.
dan setelah berpikir beberapa menit, Dhia ini pun mendapatkan perasaan sih afa tadi, dan pada ketika itu juga mereka pun mulai berpacaran.
dari status pacaran itulah mereka mulai berani untuk saling menelponan, smsan, jalan-jalan dan mengobrol.
ketika suatun hari afa inipun mengajak Dhia ke suatu taman yang tempatnya tidak mengecewakan jauh rumah mereka berdua, mereka menuju ke taman tersebut dengan memakai kendaraan sepeda motor, sambil membawa gitar.
karna afa ingin menyanyikan sebuah lagu untuk Dhia, pas sesampai mereka di taman tersebut, mereka pun duduk berdua di gelapnya malam, yang di terangi seberkas cahaya lampu taman.
dan sehabis beberapa menit mereka duduk di sana tanpa basa-basi afa pun mulai bernyanyi, sambil bermain gitar, dengan menyanyikan lagu favoritenya, yaitu lagu dari ''irwansyah-camelia''
di situ Dhia mulai tersenyum, karna melihat afa ini bernyanyi untuknya. dan ketika sih afa sedang bernayanyi, Dhia inipun selalu memandangi wajah sih afa, dan Dhia pun mulai berpikir.
''kenapa ya wajah kak afa pucat?.. apa karna ia sakit"
dan dengan rasa penasaranya Dhia pun bertanya kepada afa, kak kok wajah kak afa pucat banget yaa, kak afa sakit atau belum makan. lantas afa pun menjawab pertanyaan Dhia tadi sambil tersenyum...
enggak kok dik, abang cuman sedikit gak yummy tubuh aja, tapi gak papa kok, kemudian Dhia pun kembali menjawab?... kak afa.. enakan kita pulang aja yuk, dhia takutnya kak afa kenapa-kenapa lagi.
kemudian sih afa pun menjawab?... ia dik bentar lagi yaa... abis satu lagu ini aja, Dhia pun kembali menjawab dengan keadaan sedikit cemas!!.. yaudah tapi akad lo kak abis ini kita pulang.
dan setelah mereka pulang dari tempat tersebut, mereka pun pulang kerumah masing-masing.
setelah sesampainya di rumah, Dhia pun masih cemas dengan keadaan sih afa tadi. tapi di situ Dhia masih berpikir positif terhadap apa yang terjadi kepada sih afa tadi, dan Dhia pun dengan perasaan yang masih cemas...!! mulai memejamkan mata dan tertidur.
keesokan harinya.. Dhia pun berangkat kesekolah, dan sesampainya di sekolah. ada satu sahabat Dhia yang menegur Dhia dan memberi tau bahwa ada pengumuman orang meninggal di mading sekolah kita.
Dhia pun dengan rasa panik..!! segera melihat mading tersebut, dan setelah Dhia melihat pengumuman mading tersebut.. Dhia pun terkejut!! kemudian menangis, karna informasi yang ada di dalam mading tersebut? ialah informasi pengumuman meninggalnya sih afa.
dan setelah dari kejadian itu, Dhia pun mulai berpikir...bahwa rasa cemas nya yang semalam terus mengehantuinya ialah benar, dan sekaligus pertemuan terakhir mereka di malam itu.
dan di situlah yang menjadikan Dhia tidak mau makan, tidak mau keluar rumah, dan malahan sakit,.. karna Dhia belum percaya bahwa pengumuman yang ada di mading itu benar-benar nyata, dan juga firasat buruknya semalam perihal afa ialah benar.
dan hingga kini pun Dhia belum sanggup melupakan sih afa tersebut...walau Dhia sudah memiliki orang gres di hatinya, tapi hatinya masih untuk orang usang yaitu afa rianfa.
Baca Juga : Kumpulan Puisi Rindu Yang Menyentuh Hati
ketika suatun hari afa inipun mengajak Dhia ke suatu taman yang tempatnya tidak mengecewakan jauh rumah mereka berdua, mereka menuju ke taman tersebut dengan memakai kendaraan sepeda motor, sambil membawa gitar.
dan sehabis beberapa menit mereka duduk di sana tanpa basa-basi afa pun mulai bernyanyi, sambil bermain gitar, dengan menyanyikan lagu favoritenya, yaitu lagu dari ''irwansyah-camelia''
di situ Dhia mulai tersenyum, karna melihat afa ini bernyanyi untuknya. dan ketika sih afa sedang bernayanyi, Dhia inipun selalu memandangi wajah sih afa, dan Dhia pun mulai berpikir.
''kenapa ya wajah kak afa pucat?.. apa karna ia sakit"
dan dengan rasa penasaranya Dhia pun bertanya kepada afa, kak kok wajah kak afa pucat banget yaa, kak afa sakit atau belum makan. lantas afa pun menjawab pertanyaan Dhia tadi sambil tersenyum...
enggak kok dik, abang cuman sedikit gak yummy tubuh aja, tapi gak papa kok, kemudian Dhia pun kembali menjawab?... kak afa.. enakan kita pulang aja yuk, dhia takutnya kak afa kenapa-kenapa lagi.
kemudian sih afa pun menjawab?... ia dik bentar lagi yaa... abis satu lagu ini aja, Dhia pun kembali menjawab dengan keadaan sedikit cemas!!.. yaudah tapi akad lo kak abis ini kita pulang.
dan setelah mereka pulang dari tempat tersebut, mereka pun pulang kerumah masing-masing.
setelah sesampainya di rumah, Dhia pun masih cemas dengan keadaan sih afa tadi. tapi di situ Dhia masih berpikir positif terhadap apa yang terjadi kepada sih afa tadi, dan Dhia pun dengan perasaan yang masih cemas...!! mulai memejamkan mata dan tertidur.
keesokan harinya.. Dhia pun berangkat kesekolah, dan sesampainya di sekolah. ada satu sahabat Dhia yang menegur Dhia dan memberi tau bahwa ada pengumuman orang meninggal di mading sekolah kita.
Dhia pun dengan rasa panik..!! segera melihat mading tersebut, dan setelah Dhia melihat pengumuman mading tersebut.. Dhia pun terkejut!! kemudian menangis, karna informasi yang ada di dalam mading tersebut? ialah informasi pengumuman meninggalnya sih afa.
dan setelah dari kejadian itu, Dhia pun mulai berpikir...bahwa rasa cemas nya yang semalam terus mengehantuinya ialah benar, dan sekaligus pertemuan terakhir mereka di malam itu.
dan di situlah yang menjadikan Dhia tidak mau makan, tidak mau keluar rumah, dan malahan sakit,.. karna Dhia belum percaya bahwa pengumuman yang ada di mading itu benar-benar nyata, dan juga firasat buruknya semalam perihal afa ialah benar.
dan hingga kini pun Dhia belum sanggup melupakan sih afa tersebut...walau Dhia sudah memiliki orang gres di hatinya, tapi hatinya masih untuk orang usang yaitu afa rianfa.
Baca Juga : Kumpulan Puisi Rindu Yang Menyentuh Hati
pada alhasil Dhia pun dikit demi sedikit sudah sanggup mengikhlaskan kepergian afa, dan supaya ia lebih sanggup tulus lagi, alhasil ia memiliki kekasih gres yang telah mengisi kekosongan di hatinya selama ini. agar Cerpen di atas bermanfaat untuk semua.
0 Response to "Contoh Cerpen Murung Wacana Cinta - Perpisahan Yang Tidak Di Inginkan"
Post a Comment