15 Fakta Kemerdekaan Indonesia Yang Tidak Pernah Terungkap
Tidak terasa telah 68 tahun Indonesia merdeka semenjak tahun 1945 diproklamasikannya kemerdekaan pada era itu. Indonesia sudah bebas serta merdeka oleh usaha serta pengorbanan jagoan kita. Seluruh itu Perlu kita syukuri, serta kemerdekaan yng kita dapatkan haruslah diisi yang dengannya pembangunan serta pendidikan yng akan menciptakan negara kita bermartabat dimata dunia. Berbicara persoalan kemerdekaan, ada beberapa fakta yng hingga dikala ini belum pernah terungkap oleh siapapun. Bagi Sobat yng belum tahu apa saja fakta-fakta yang telah di sebutkan, simak penjelasannya yang akan di sajikan kali ini.
Yang akan di sajikan kali ini 15 Fakta Yang Tidak Pernah Terungkap di Indonesia :
1. Soekarno Sakit Era Proklamirkan Kemerdekaan Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sblm pembacaan teks Proklamasi), sebenarnya Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia di kenai tanda-tanda malaria tertiana. Suhu badannya tinggi serta Amat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Era itu, sempurna di tengah2 bulan berkat Ramadhan. “Pating greges”, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter kesayangannya. Lantas darahnya dialiri chinineurethan intramusculair serta menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih serta menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. “Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!”, ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Orang-orang kemudian menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Sesudah upacara yng singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Namun sebuah revolusi sudah dimulai.
2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Dibuat Amat Simpel
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebenarnya berlangsung tanpa protokol, tidak ada korps musik, tidak ada konduktor, serta tidak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibentuk dari batang bambu secara kasar, dan ditanam cuma beberapa menit menjelang upacara. Akan tetapi itulah, fakta yng yng terealisasi pada sebuah upacara sakral yng dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun!
3. Bendera dari Seprai
Bendera Pusaka Sang Merah Putih merupakan bendera resmi pertama bagi RI. Akan tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei daerah tidur serta warna merahnya dari kain tukang soto!
4. Akbar Tanjung Makara Menteri Pertama “Orang Indonesia Asli”
Sesudah merdeka 43 tahun, Indonesia gres memiliki seorang menteri pertama yng benar-benar “orang Indonesia asli”. Lantaran seluruh menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berguna, orang-orang pernah menjadi warga Hindia Belanda serta ataupun pendudukan Jepang, alasannya yakni negara aturan Republik Indonesia memanglah belum ada era itu. “Orang Indonesia asli” pertama yng menjadi menteri merupakan Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), menjdai Menteri Negara Pemuda serta Olah Raga pada Kabinet Pembangunan (1988-1993).
5. Kalimantan Dipimpin 3 Kepala Negara
Pendapat dari Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan merupakan bab integral wilayah aturan Indonesia. Kenyataannya, pulau yang telah di sebutkan paling unik di dunia. Di pulau yang telah di sebutkan, ada 3 kepala negara yng memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah serta Serawak) dan Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).
6. Setting Revolusi di Indonesia Diangkat ke Film
Ada lagi korelasi dekat antara 17 Agustus serta Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, “Tahun Vivere Perilocoso” (Tahun yng Penuh Bahaya), sudah dijadikan judul sebuah film – dalam bahasa Inggris; “The Year of Living Dangerously”. Film yang telah di sebutkan bercerita pegalaman seorang wartawan Australia yang ditugaskan di Indonesia pada 1960-an, pada detik2 menjelang insiden berdarah th 1965. Pada 1984, film yng dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar bagi atau bisa juga dikatakan untuk kategori film asing!
7. Naskah Asli Proklamasi Didapati di Tempat Sampah
Naskah orisinil teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yng ditulis tangan oleh Bung Karno serta didikte oleh Bung Hatta, sebenarnya tak pernah dimiliki serta disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis yang telah di sebutkan bahkan disimpan yang dengannya baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin serta diketik oleh Sajuti Melik.Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft yang telah di sebutkan kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.
8. Soekarno Memandikan Penumpang Pesawat yang dengannya Air Seni
Rasa-rasanya di dunia ini, cuma the founding fathers Indonesia yng pernah mandi air seni. Era pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat serta dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali Buang air kecil, namun tidak ada tempat. Sesudah dipikir, dicari jalan keluarnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk hasrat yng tidak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Lantaran angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu serta membasahi seluruh penumpang.
9. Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan Di Bawah Pohon
Berkat kebohongan, insiden sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 bisa didokumentasikan serta disaksikan oleh kita sampai-sampai kini. Era tentara Jepang ingin merampas negatif foto yng mengabadikan insiden penting yang telah di sebutkan, Frans Mendoer, fotografer yng merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada orang-orang. Dia bilang tidak punya negatif itu serta telah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar tanggapan itu, Jepang pun murka besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Sesudah Jepang pergi, negatif itu diafdruk serta dipublikasi secara luas sampai-sampai bisa dinikmati hingga dikala ini. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?
10. Bung Hatta Berbohong Demi Proklamasi
Di artikel ini, Bung Hatta yng berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta bagi atau bisa juga dikatakan untuk meminta proteksi senjata kepada Jawaharlal Nehru. Tatacara bagi atau bisa juga dikatakan untuk pergi ke India pun di lakukan secara sesuatu yang di sembunyikan. Bung Hatta menggunakan paspor yang dengannya nama “Abdullah, co-pilot”. Lalu dia berangkat yang dengannya pesawat yng dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yng lantas menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan Amat hormat oleh Nehru serta diajak bertemu Mahatma Gandhi. Nehru merupakan mitra usang Hatta semenjak 1920-an serta Dandhi mengetahui usaha Hatta. Sesudah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru sebetulnya “Abdullah” itu merupakan Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia murka besar kepada Nehru, karena tak diberi tahu yng sebetulnya.”You are a liar !” ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru.
11. Bendera Merah Putih serta Perayaan Tujuh Belasan Bukan di Indonesia Saja
Bendera Merah Putih serta perayaan tujuh belasan bukanlah monopoli Indonesia. Corak benderanya percis yang dengannya corak bendera Kerajaan Monaco serta hari kemerdekaannya percis yang dengannya hari proklamasi Republik Gabon (sebuah negara di Afrika Barat) yng merdeka 17 Agustus 1960. Selain itu, masih menjadi perdebatan apakah lagu Indonesia Raya benar-benar merp karya orisinil WR Supratman, ataukah ‘terinspirasi’ oleh lagu Perancis, “Les Marseilles”, yang memiliki nada2 yang Amat mirip.
12. Tidak Ada Nama Jalan Soekarn0-Hatta
Jakarta, daerah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia serta kota daerah Bung Karno serta Bung Hatta berjuang, tak memperlihatkan imbalan yng cukup bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengenang co-proklamator Indonesia. Hingga detik ini, tak ada “Jalan Soekarno-Hatta” di ibu kota Jakarta. Malah, nama orang-orang tak pernah diabadikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk sebuah objek bangunan akomodasi umum apa pun hingga 1985, disaat sebuah bandara diresmikan yang dengannya menggunakan nama orang-orang.
13. Gelar Proklamator Hanyalah Gelar Lisan
Gelar Proklamator bagi atau bisa juga dikatakan untuk Bung Karno serta Bung Hatta, hanyalah gelar verbal yng diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun! Karena, gres 1986 Permerintah memperlihatkan gelar proklamator secara resmi kepada orang-orang.
14. Indonesi Mungkin Saja Punya Lebih Dari Dua Proklamator
Kalau saja undangan Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya “lebih dari dua” proklamator. Era setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan seluruh yng hadir era rapat dini hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yng akan dibacakan pagi harinya. Akan tetapi undangan ditolak oleh Soekarni, seorang cowok yng hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta serta calon proklamator yng gagal : Achmad Soebardjo, Soekarni serta Sajuti Melik. “Huh, diberi kesempatan menciptakan sejarah tidak mau”, gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.
15. Jenderal Soedirman Tidak Pernah Duduki Jabatan Resmi
Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, pada kenyatannya tak pernah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau tak pernah menjadi KSAD, Pangab, malah menteri pertahanan sekalipun!. Nah, itulah tadi 15 Fakta Kemerdekaan Indonesia Yang Tidak Pernah Terungkap. Mudah-mudahan goresan pena atau artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita seluruh.
Sumber: Internet
Sumber Rujukan Dan Gambar :
Yang akan di sajikan kali ini 15 Fakta Yang Tidak Pernah Terungkap di Indonesia :
1. Soekarno Sakit Era Proklamirkan Kemerdekaan Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00 (2 jam sblm pembacaan teks Proklamasi), sebenarnya Bung Karno masih tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini. Dia di kenai tanda-tanda malaria tertiana. Suhu badannya tinggi serta Amat lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda. Era itu, sempurna di tengah2 bulan berkat Ramadhan. “Pating greges”, keluh Bung Karno setelah dibangunkan dr Soeharto, dokter kesayangannya. Lantas darahnya dialiri chinineurethan intramusculair serta menenggak pil brom chinine. Lalu ia tidur lagi. Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih serta menemui sahabatnya, Bung Hatta.
Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah. “Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!”, ujar Bung Karno di hadapan segelintir patriot-patriot sejati. Orang-orang kemudian menyanyikan lagu kebangsaan sambil mengibarkan bendera pusaka Merah Putih. Sesudah upacara yng singkat itu, Bung Karno kembali ke kamar tidurnya; masih meriang. Namun sebuah revolusi sudah dimulai.
2. Upacara Proklamasi Kemerdekaan Dibuat Amat Simpel
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebenarnya berlangsung tanpa protokol, tidak ada korps musik, tidak ada konduktor, serta tidak ada pancaragam. Tiang bendera pun dibentuk dari batang bambu secara kasar, dan ditanam cuma beberapa menit menjelang upacara. Akan tetapi itulah, fakta yng yng terealisasi pada sebuah upacara sakral yng dinanti-nanti selama lebih dari 300 tahun!
3. Bendera dari Seprai
Bendera Pusaka Sang Merah Putih merupakan bendera resmi pertama bagi RI. Akan tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari kain sprei daerah tidur serta warna merahnya dari kain tukang soto!
4. Akbar Tanjung Makara Menteri Pertama “Orang Indonesia Asli”
Sesudah merdeka 43 tahun, Indonesia gres memiliki seorang menteri pertama yng benar-benar “orang Indonesia asli”. Lantaran seluruh menteri sebelumnya lahir sebelum 17 Agustus 1945. Itu berguna, orang-orang pernah menjadi warga Hindia Belanda serta ataupun pendudukan Jepang, alasannya yakni negara aturan Republik Indonesia memanglah belum ada era itu. “Orang Indonesia asli” pertama yng menjadi menteri merupakan Ir Akbar Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), menjdai Menteri Negara Pemuda serta Olah Raga pada Kabinet Pembangunan (1988-1993).
5. Kalimantan Dipimpin 3 Kepala Negara
Pendapat dari Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan merupakan bab integral wilayah aturan Indonesia. Kenyataannya, pulau yang telah di sebutkan paling unik di dunia. Di pulau yang telah di sebutkan, ada 3 kepala negara yng memerintah! Presiden Soeharto (memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah serta Serawak) dan Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).
6. Setting Revolusi di Indonesia Diangkat ke Film
Ada lagi korelasi dekat antara 17 Agustus serta Hollywood. Judul pidato 17 Agustus 1964, “Tahun Vivere Perilocoso” (Tahun yng Penuh Bahaya), sudah dijadikan judul sebuah film – dalam bahasa Inggris; “The Year of Living Dangerously”. Film yang telah di sebutkan bercerita pegalaman seorang wartawan Australia yang ditugaskan di Indonesia pada 1960-an, pada detik2 menjelang insiden berdarah th 1965. Pada 1984, film yng dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar bagi atau bisa juga dikatakan untuk kategori film asing!
7. Naskah Asli Proklamasi Didapati di Tempat Sampah
Naskah orisinil teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yng ditulis tangan oleh Bung Karno serta didikte oleh Bung Hatta, sebenarnya tak pernah dimiliki serta disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis yang telah di sebutkan bahkan disimpan yang dengannya baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari, setelah disalin serta diketik oleh Sajuti Melik.Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft yang telah di sebutkan kepada Presiden Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.
8. Soekarno Memandikan Penumpang Pesawat yang dengannya Air Seni
Rasa-rasanya di dunia ini, cuma the founding fathers Indonesia yng pernah mandi air seni. Era pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam, 13 Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat serta dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber bermotor ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali Buang air kecil, namun tidak ada tempat. Sesudah dipikir, dicari jalan keluarnya bagi atau bisa juga dikatakan untuk hasrat yng tidak tertahan itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno melepaskan hajat kecilnya. Lantaran angin begitu kencang sekali, bersemburlah air seni itu serta membasahi seluruh penumpang.
9. Negatif Film Foto Kemerdekaan Disimpan Di Bawah Pohon
Berkat kebohongan, insiden sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 bisa didokumentasikan serta disaksikan oleh kita sampai-sampai kini. Era tentara Jepang ingin merampas negatif foto yng mengabadikan insiden penting yang telah di sebutkan, Frans Mendoer, fotografer yng merekam detik-detik proklamasi, berbohong kepada orang-orang. Dia bilang tidak punya negatif itu serta telah diserahkan kepada Barisan Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar tanggapan itu, Jepang pun murka besar. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja. Sesudah Jepang pergi, negatif itu diafdruk serta dipublikasi secara luas sampai-sampai bisa dinikmati hingga dikala ini. Bagaimana kalau Mendoer bersikap jujur pada Jepang?
10. Bung Hatta Berbohong Demi Proklamasi
Di artikel ini, Bung Hatta yng berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi, Bung Karno memerintahkan Bung Hatta bagi atau bisa juga dikatakan untuk meminta proteksi senjata kepada Jawaharlal Nehru. Tatacara bagi atau bisa juga dikatakan untuk pergi ke India pun di lakukan secara sesuatu yang di sembunyikan. Bung Hatta menggunakan paspor yang dengannya nama “Abdullah, co-pilot”. Lalu dia berangkat yang dengannya pesawat yng dikemudikan Biju Patnaik, seorang industrialis yng lantas menjadi menteri pada kabinet PM Morarji Desai. Bung Hatta diperlakukan Amat hormat oleh Nehru serta diajak bertemu Mahatma Gandhi. Nehru merupakan mitra usang Hatta semenjak 1920-an serta Dandhi mengetahui usaha Hatta. Sesudah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru sebetulnya “Abdullah” itu merupakan Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia murka besar kepada Nehru, karena tak diberi tahu yng sebetulnya.”You are a liar !” ujar tokoh kharismatik itu kepada Nehru.
11. Bendera Merah Putih serta Perayaan Tujuh Belasan Bukan di Indonesia Saja
Bendera Merah Putih serta perayaan tujuh belasan bukanlah monopoli Indonesia. Corak benderanya percis yang dengannya corak bendera Kerajaan Monaco serta hari kemerdekaannya percis yang dengannya hari proklamasi Republik Gabon (sebuah negara di Afrika Barat) yng merdeka 17 Agustus 1960. Selain itu, masih menjadi perdebatan apakah lagu Indonesia Raya benar-benar merp karya orisinil WR Supratman, ataukah ‘terinspirasi’ oleh lagu Perancis, “Les Marseilles”, yang memiliki nada2 yang Amat mirip.
12. Tidak Ada Nama Jalan Soekarn0-Hatta
Jakarta, daerah diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia serta kota daerah Bung Karno serta Bung Hatta berjuang, tak memperlihatkan imbalan yng cukup bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengenang co-proklamator Indonesia. Hingga detik ini, tak ada “Jalan Soekarno-Hatta” di ibu kota Jakarta. Malah, nama orang-orang tak pernah diabadikan bagi atau bisa juga dikatakan untuk sebuah objek bangunan akomodasi umum apa pun hingga 1985, disaat sebuah bandara diresmikan yang dengannya menggunakan nama orang-orang.
13. Gelar Proklamator Hanyalah Gelar Lisan
Gelar Proklamator bagi atau bisa juga dikatakan untuk Bung Karno serta Bung Hatta, hanyalah gelar verbal yng diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun! Karena, gres 1986 Permerintah memperlihatkan gelar proklamator secara resmi kepada orang-orang.
14. Indonesi Mungkin Saja Punya Lebih Dari Dua Proklamator
Kalau saja undangan Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya “lebih dari dua” proklamator. Era setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no 1, Jakarta, Bung Hatta mengusulkan seluruh yng hadir era rapat dini hari itu ikut menandatangani teks proklamasi yng akan dibacakan pagi harinya. Akan tetapi undangan ditolak oleh Soekarni, seorang cowok yng hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta serta calon proklamator yng gagal : Achmad Soebardjo, Soekarni serta Sajuti Melik. “Huh, diberi kesempatan menciptakan sejarah tidak mau”, gerutu Bung Hatta karena usulnya ditolak.
15. Jenderal Soedirman Tidak Pernah Duduki Jabatan Resmi
Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman, pada kenyatannya tak pernah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau tak pernah menjadi KSAD, Pangab, malah menteri pertahanan sekalipun!. Nah, itulah tadi 15 Fakta Kemerdekaan Indonesia Yang Tidak Pernah Terungkap. Mudah-mudahan goresan pena atau artikel ini bisa menambah wawasan pengetahuan kita seluruh.
Sumber: Internet
Sumber Rujukan Dan Gambar :
0 Response to "15 Fakta Kemerdekaan Indonesia Yang Tidak Pernah Terungkap"
Post a Comment