Cara Melihat Jin, Pengalaman Menyeramkan Yang Aku Alami
Pada posting di artikel ini, saya akan bercerita sebuah pengalaman saya perihal ritual yang pernah saya lakukan bagi atau bisa juga dikatakan untuk melihat jin. Pengalaman ini mungkin akan bisa mempunyai kegunaan bagi Kamu yang ingin tahu bagaimana tatacara melihat jin serta bagaimana rasanya mempunyai mata yang berkemampuan melihat benda-benda serta mahluk-mahluk gaib.
Tantangan yang awal mulanya saya kira ialah hal mudah itupun pada alhasil saya lakukan. Berbekal keberanian serta landasan berpikir masuk logika yang saya punyai, saya lantas memberanikan diri bagi atau bisa juga dikatakan untuk melaksanakan ritual tatacara melihat jin yang orang bau tanah saya meminta.
Di malam itu, saya ditinggal di rumah bekas daerah tinggal kakek saya, sendirian. Mengenakan baju, peci, serta celana serba putih, saya diantarkan oleh orang bau tanah saya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali ritual itu.
“Agar kau tak lagi berucap ini dan itu takhayul, malam ini, buktikanlah bila alam mistik itu memang ada nak. Aku titipkan Al-Quran ini, baca surat Jin yang sudah ayah tandai dengan lipatan kertas itu sebanyak 41 kali tengah malam ini, sehabis kau menunaikan sholat malam” kata ayah saya seraya memperlihatkan sebuah Al-Quran lusuh yang sedari tadi dipegangnya.
“Jaga dirimu baik-baik nak, ini ialah jalan satu-satunya biar kau tak terus jadi anak pembangkang” sahut ibu saya sembari menitikan air mata.
Orang-orang lantas pergi serta tinggalah saya seorang diri di dalam rumah bau tanah peninggalan kakek saya itu.
Sedari kecil, saya memanglah belum pernah melihat yang namanya hantu. Bagi saya tuyul, genderuwo, kuntilanak, jin, lelembut serta sebangsanya merupakan sekadar mitos yang dibentuk orang bau tanah jaman dulu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menakut-nakuti anaknya yang tidak mau pendapat dari. Oleh karena itu, walau ditinggalkan sendiri di rumah bau tanah itu, saya sedikitpun tidak terasa takut. Saya bahkan jadi benar-benar tertantang bagi atau bisa juga dikatakan untuk segera mengusaikan impian orang bau tanah saya itu. “Ah.. mana mungkin membaca surat Jin sebanyak 41 kali bisa merubah rujukan pikir dan cara pandang saya wacana hantu-hantu hanya delusi saja” pikir saya kala itu.
Sesudah berdzikir serta berdoa, saya lantas mengambil posisi di dalam sebuah kamar yang saya matikan lampunya. Saya menghidupkan 2 buah lilin besar yang memanglah telah disiapkan orang bau tanah saya semenjak sore tadi. Ya, hukum dalam ritual tatacara melihat jin itu memanglah mengharuskan saya membaca surat Jinn sebanyk 41 kali yang dengannya cuma ditemani temaram lilin dalam kamar gelap.
Satu, dua, tiga, sampai-sampai hitungan ke sepuluh kali saya membaca Surat Jinn saya percis sekali tidak mencicipi perubahan apapun. Saya meneruskan bacaan sampai-sampai alhasil pada ulangan ke 21 kali, ada sesuatu jatuh di belakang saya. Era saya tengok, terlihat yang dengannya terperinci ada sebuah pocong yang Amat seram menengok ke arah saya. Saya benar-benar terkejut serta ada tidak banyak rasa takut.
Saya lantas berusaha mendinginkan ketakutan saya yang dengannya beranggapan sesungguhnya itu hanyalah delusi semata. Saya terus melanjutkan bacaan. Walau awal mulanya terbata-bata, saya lantas sukses melanjutkan bacaan sampai-sampai ulangan ke 30. Seusainya ulangan itu, saya melihat sesungguhnya pocong yang tadi ada di belakang saya raib entah kemana.
Saya terus melanjutkan bacaan dalam ritual tatacara melihat jin itu sampai-sampai selesailah hingga di ulangan ke 41. Tidak tahan mengantuk karena tak tidur semalaman, saya pun eksklusif memejamkan mata, tidur pulas, sampai-sampai siang menjelang. Terus terperinci saya meninggalkan sholat subuh waktu itu.
Era bangun, saya melihat dunia begitu berbeda. Rumah kakek yang tadinya Amat sepi saya lihat menjadi Amat ramai. Ramai bukan karena apa, namun karena jadi tidak sedikit jin yang dengannya wajah serta rupa yang beraneka ragam. Ada yang bertanduk, ada yang gigi taringnya panjang hingga ke dada, ada yang punya ekor, ada yang semisal kera serta masih tidak sedikit lagi.
Melihat hal itu saya semisal bermimpi. Saya putus asa karena tidak bisa keluar dari daerah yang penuh sesak itu. Ritual yang saya lakukan semalam, ritual yang saya lakukan menjdai tatacara melihat jin itu sebenarnya memperlihatkan karomahnya. Saya jadi bisa melihat hal-hal yang sebelumnya tidak pernah saya lihat.
Saya menjerit-jerit sendiri sampai-sampai dalam waktu yang cukup ramai sampai-sampai pingsan. Era bangun, saya telah berada di rumah saya. Ditemani yang dengannya seorang ustadz muda, ayah saya lantas tersenyum.
“Sudah bangkit Yar (panggilan saya di rumah ialah Iyar)” tanya ayah saya sembari menuangkan air putih.
“Sudah ayah” jawab saya lesu.
“Bagaimana pengalaman melaksanakan ritual cara melihat jin yang kau lakukan semalam?” tanya ayah saya sembari menyodorkan air minum bagi atau bisa juga dikatakan untuk saya.
Melihat hal itu sayapun menangis tersedu sedan, bersimpuh di hadapan ayah saya memohon ampun serta maaf atas segala tingkah saya yang selama ini membangkang terhadap perintah-perintah serta keinginannya.
Sampai-sampai tangis saya mereda, ayah terus memeluk saya. Sang ustadz muda lantas memperlihatkan petuahnya pada saya bagi atau bisa juga dikatakan untuk merubah diri saya biar menjadi Bachtiar yang lebih baik. Sayapun menyadarinya. Menyadari kesalahan-kesalahan saya.
Nah, itulah pengalaman saya terkait ritual tatacara melihat jin yang pernah saya lakukan. Bagi Kamu yang tak siap yang dengannya risiko melihat penampakan yang terlalu Suka, sebaiknya jangan ikuti apa yang sudah saya lakukan. Saya mengalaminya sendiri serta itu Amat mengerikan!
Sumber Rujukan Dan Gambar :
Cara Melihat Jin
Saya Bachtiar, seorang sarjana yang sedari dulu merupakan orang yang Amat menyepelekan hal-hal yang sifatnya gaib. Disaat orang bau tanah saya melarang saya bagi atau bisa juga dikatakan untuk melaksanakan sesuatu yang didasari kepercayaan orang zaman dulu, saya selalu berucap sesungguhnya itu merupakan takhayul serta tidak berlandaskan pada fatwa masuk akal. Saya Suka enggan menuruti perintah itu sampai-sampai alhasil saya diberi tantangan oleh kedua orang bau tanah saya bagi atau bisa juga dikatakan untuk melaksanakan sebuah ritual. Ritual yang pada alhasil saya ketahui ialah tatacara membuka mata batin bagi atau bisa juga dikatakan untuk bisa melihat alam jin.Tantangan yang awal mulanya saya kira ialah hal mudah itupun pada alhasil saya lakukan. Berbekal keberanian serta landasan berpikir masuk logika yang saya punyai, saya lantas memberanikan diri bagi atau bisa juga dikatakan untuk melaksanakan ritual tatacara melihat jin yang orang bau tanah saya meminta.
Di malam itu, saya ditinggal di rumah bekas daerah tinggal kakek saya, sendirian. Mengenakan baju, peci, serta celana serba putih, saya diantarkan oleh orang bau tanah saya bagi atau bisa juga dikatakan untuk mengawali ritual itu.
“Agar kau tak lagi berucap ini dan itu takhayul, malam ini, buktikanlah bila alam mistik itu memang ada nak. Aku titipkan Al-Quran ini, baca surat Jin yang sudah ayah tandai dengan lipatan kertas itu sebanyak 41 kali tengah malam ini, sehabis kau menunaikan sholat malam” kata ayah saya seraya memperlihatkan sebuah Al-Quran lusuh yang sedari tadi dipegangnya.
“Jaga dirimu baik-baik nak, ini ialah jalan satu-satunya biar kau tak terus jadi anak pembangkang” sahut ibu saya sembari menitikan air mata.
Orang-orang lantas pergi serta tinggalah saya seorang diri di dalam rumah bau tanah peninggalan kakek saya itu.
Sedari kecil, saya memanglah belum pernah melihat yang namanya hantu. Bagi saya tuyul, genderuwo, kuntilanak, jin, lelembut serta sebangsanya merupakan sekadar mitos yang dibentuk orang bau tanah jaman dulu bagi atau bisa juga dikatakan untuk menakut-nakuti anaknya yang tidak mau pendapat dari. Oleh karena itu, walau ditinggalkan sendiri di rumah bau tanah itu, saya sedikitpun tidak terasa takut. Saya bahkan jadi benar-benar tertantang bagi atau bisa juga dikatakan untuk segera mengusaikan impian orang bau tanah saya itu. “Ah.. mana mungkin membaca surat Jin sebanyak 41 kali bisa merubah rujukan pikir dan cara pandang saya wacana hantu-hantu hanya delusi saja” pikir saya kala itu.
Cara Mempergunakan Keris Semar Mesem bagi atau bisa juga dikatakan untuk Dagang
Penampakan Nyi Roro Kidul Asli ini Bikin Geger Warga Pangandaran
Asal Usul Nyi Blorong serta Legenda Pesugihannya
Cara Melihat Jin Pendapat dari Islam
Waktu terus berlalu, saya menghabiskan waktu yang dengannya menonton TV sembari membaca majalah usang, sampai-sampai tertidur serta alhasil terbangun kala jam menunjuk pukul 00.23 WIB. Menyadari andai telah lewat tengah malam, saya lantas mengambil wudlu serta segera melaksanakan sholat malam.Sesudah berdzikir serta berdoa, saya lantas mengambil posisi di dalam sebuah kamar yang saya matikan lampunya. Saya menghidupkan 2 buah lilin besar yang memanglah telah disiapkan orang bau tanah saya semenjak sore tadi. Ya, hukum dalam ritual tatacara melihat jin itu memanglah mengharuskan saya membaca surat Jinn sebanyk 41 kali yang dengannya cuma ditemani temaram lilin dalam kamar gelap.
Satu, dua, tiga, sampai-sampai hitungan ke sepuluh kali saya membaca Surat Jinn saya percis sekali tidak mencicipi perubahan apapun. Saya meneruskan bacaan sampai-sampai alhasil pada ulangan ke 21 kali, ada sesuatu jatuh di belakang saya. Era saya tengok, terlihat yang dengannya terperinci ada sebuah pocong yang Amat seram menengok ke arah saya. Saya benar-benar terkejut serta ada tidak banyak rasa takut.
Saya lantas berusaha mendinginkan ketakutan saya yang dengannya beranggapan sesungguhnya itu hanyalah delusi semata. Saya terus melanjutkan bacaan. Walau awal mulanya terbata-bata, saya lantas sukses melanjutkan bacaan sampai-sampai ulangan ke 30. Seusainya ulangan itu, saya melihat sesungguhnya pocong yang tadi ada di belakang saya raib entah kemana.
Saya terus melanjutkan bacaan dalam ritual tatacara melihat jin itu sampai-sampai selesailah hingga di ulangan ke 41. Tidak tahan mengantuk karena tak tidur semalaman, saya pun eksklusif memejamkan mata, tidur pulas, sampai-sampai siang menjelang. Terus terperinci saya meninggalkan sholat subuh waktu itu.
Era bangun, saya melihat dunia begitu berbeda. Rumah kakek yang tadinya Amat sepi saya lihat menjadi Amat ramai. Ramai bukan karena apa, namun karena jadi tidak sedikit jin yang dengannya wajah serta rupa yang beraneka ragam. Ada yang bertanduk, ada yang gigi taringnya panjang hingga ke dada, ada yang punya ekor, ada yang semisal kera serta masih tidak sedikit lagi.
Melihat hal itu saya semisal bermimpi. Saya putus asa karena tidak bisa keluar dari daerah yang penuh sesak itu. Ritual yang saya lakukan semalam, ritual yang saya lakukan menjdai tatacara melihat jin itu sebenarnya memperlihatkan karomahnya. Saya jadi bisa melihat hal-hal yang sebelumnya tidak pernah saya lihat.
Saya menjerit-jerit sendiri sampai-sampai dalam waktu yang cukup ramai sampai-sampai pingsan. Era bangun, saya telah berada di rumah saya. Ditemani yang dengannya seorang ustadz muda, ayah saya lantas tersenyum.
“Sudah bangkit Yar (panggilan saya di rumah ialah Iyar)” tanya ayah saya sembari menuangkan air putih.
“Sudah ayah” jawab saya lesu.
“Bagaimana pengalaman melaksanakan ritual cara melihat jin yang kau lakukan semalam?” tanya ayah saya sembari menyodorkan air minum bagi atau bisa juga dikatakan untuk saya.
Melihat hal itu sayapun menangis tersedu sedan, bersimpuh di hadapan ayah saya memohon ampun serta maaf atas segala tingkah saya yang selama ini membangkang terhadap perintah-perintah serta keinginannya.
Sampai-sampai tangis saya mereda, ayah terus memeluk saya. Sang ustadz muda lantas memperlihatkan petuahnya pada saya bagi atau bisa juga dikatakan untuk merubah diri saya biar menjadi Bachtiar yang lebih baik. Sayapun menyadarinya. Menyadari kesalahan-kesalahan saya.
Nah, itulah pengalaman saya terkait ritual tatacara melihat jin yang pernah saya lakukan. Bagi Kamu yang tak siap yang dengannya risiko melihat penampakan yang terlalu Suka, sebaiknya jangan ikuti apa yang sudah saya lakukan. Saya mengalaminya sendiri serta itu Amat mengerikan!
Sumber Rujukan Dan Gambar :
0 Response to "Cara Melihat Jin, Pengalaman Menyeramkan Yang Aku Alami"
Post a Comment