9 Susila Ziarah Kubur Yang Sesuai Syariat Islam
Blog Khusus Doa - Ziarah kubur sering dilakukan minimal satu ahad sekali setiap hari kamis atau hari jum'at. Banyak manfaat knorma dan sopan santun kita melaksanakan ziarah kubur menyerupai mengingatkan kita tiruana akan kematian, mendoakan para sangat menguasai kubur biar dimemberikan daerah yang terbaik oleh Allah SWT terutama untuk keluarga kita, dan masih banyak lagi manfaat lainnya.
Dalam berziarah kubur hendaknya kita melakukannya sesuai dengan adat dalam syariat islam, biar supaya ziarah kita berpahala. Beberapa diantara adab-adab ziarah kubur berdasarkan islam yaitu sebagai memberikankut:
#1. Mengingat Tujuan Utama Berziarah
Ingatlah selalu nasihat disyari’atkannya ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran dan mengingat kematian.
Imam Ash Shan’ani rahimahullah berkata :
#2. Tidak Boleh Melakukan Safar untuk Berziarah
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
#3. Mengucapkan Salam Knorma dan sopan santun Masuk Pemakaman (Kuburan)
“Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, berlalu dan silam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan mereka (para shahabat) jikalau mereka keluar menuju pekuburan biar mengucapkan :
#4. Tidak Memakai Shebat dan luar biasa Knorma dan sopan santun Memasuki Pekuburan
Dari shahabat Basyir bin Khashashiyah radhiyallahu ‘anhu : “Knorma dan sopan santun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berjalan, tiba-tiba dia melihat seseorang sedang berjalan diantara kuburan dengan menggunakan shebat dan luar biasa. Lalu Rasulullah bersabda,
#5. Tidak Duduk di atas Kuburan dan Menginjaknya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
#6. Mendo’akan Mayit jikalau Dia Seorang Muslim
Adapun jikalau mayat yaitu orang kafir, maka dihentikan mendo’akannya.
(Pelajari juga: Doa Khusus bagi Mayit Laki-laki dan Perempuan Lengkap Arab, Latin dan Artinya)
#7. Boleh mengangkat tangan knorma dan sopan santun mendo’akan mayat tetapi dihentikan menghadap kuburnya knorma dan sopan santun mendo’akannya (yang dituntunkan yaitu menghadap kiblat)
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha knorma dan sopan santun dia mengutus Barirah untuk membuntuti Nabi yang pergi ke Baqi’ Al Gharqad. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhenti di akrab Baqi’, kemudian mengangkat tangan dia untuk mendo’akan mereka.[22] Dan knorma dan sopan santun berdo’a, hendaknya tidak menghadap kubur sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kuburan. Sedangkan do’a yaitu intisari sholat.
#8. Tidak Mengucapkan Al Hujr
Telah lewat keterangan dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr yaitu ucapan yang bathil. Syaikh Al Albani rahimahullah menyampaikan : “Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan knorma dan sopan santun berziarah semisal berdo’a pada mayit, memberikanstighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, yaitu termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar.
Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka perihal aturan Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka perihal ziarah yang disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut,” (Syaikh Al Albani menyampaikan : “Diriwayatkan oleh Ahmad (6/92), dan hadits ini terdapat di Al Muwaththo’ (1/239-240), dan An Nasa’I dengan redaksi yang semisal tetapi disana tidak disebutkan (kalau Nabi) mengangkat tangan. Dan sanad hadits ini hasan”. Lihat Ahkaamul Janaa-iz hal. 246, Maktabah Al Ma’arif).
#9. Diperbolehkan Menangis tetapi dihentikan Meratapi Mayit
Menangis yang masuk akal diperbolehkan sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis knorma dan sopan santun menziarahi kubur ibu dia sehingga menciptakan orang-orang disekitar dia ikut menangis. Tetapi jikalau hingga tingkat menyesali mayit, menangis dengan histeris, menampar pipi, merobek kerah, maka hal ini diharamkan.
Teman-teman, itulah beberapa adab dalam ziarah kubur sesuai syariat islam yang patut kita praktekkan. Semoga sedikit artikel ini sanggup memberi manfaat bagi kita tiruana dan semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal 'Alamin. Amin
Dalam berziarah kubur hendaknya kita melakukannya sesuai dengan adat dalam syariat islam, biar supaya ziarah kita berpahala. Beberapa diantara adab-adab ziarah kubur berdasarkan islam yaitu sebagai memberikankut:
#1. Mengingat Tujuan Utama Berziarah
Ingatlah selalu nasihat disyari’atkannya ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran dan mengingat kematian.
Imam Ash Shan’ani rahimahullah berkata :
“Semua hadits yang memperlihatkan disyari’atkannya ziarah kubur dan menjelaskan nasihat dari ziarah kubur, yakni untuk mengambil pelajaran menyerupai di dalam hadits Ibnu Mas’ud (yang artinya) : “Karena di dalam ziarah terdapat pelajaran dan peringatan terhadap alam abadi dan menciptakan zuhud terhadap dunia”. Jika tujuan ini tidak tercapai, maka ziarah tersebut bukanlah ziarah yang diinginkan secara syari’at,” (Lihat Subulus Salaam (1/502), Maktabah Syamilah).
#2. Tidak Boleh Melakukan Safar untuk Berziarah
Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Janganlah melaksanakan perjalanan jauh (dalam rangka ibadah, ed) kecuali ke tiga masjid : Masjidil Haram, Masjid Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam (Masjid Nabawi), dan Masjidil Aqsha,” (Muttafaqun ‘alaihi dari shahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu).
#3. Mengucapkan Salam Knorma dan sopan santun Masuk Pemakaman (Kuburan)
“Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, berlalu dan silam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan mereka (para shahabat) jikalau mereka keluar menuju pekuburan biar mengucapkan :
“Salam keselamatan atas penghuni rumah-rumah (kuburan) dan kaum mu’minin dan muslimin, memperringan dan sepele-memperringan dan sepelean Allah merahmati orang-orang yang terberlalu dan silam dari kita dan orang-orang yang belakangan, dan kami Insya Allah akan menyusul kalian, kami memohon kepada Allah keselamatan bagi kami dan bagi kalian,” (HR. Muslim no. 974).(Pelajari juga: Lafadz Doa Ziarah Kubur, Doa Masuk Kuburan Bahasa Arab, Latin dan Artinya)
#4. Tidak Memakai Shebat dan luar biasa Knorma dan sopan santun Memasuki Pekuburan
Dari shahabat Basyir bin Khashashiyah radhiyallahu ‘anhu : “Knorma dan sopan santun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang berjalan, tiba-tiba dia melihat seseorang sedang berjalan diantara kuburan dengan menggunakan shebat dan luar biasa. Lalu Rasulullah bersabda,
“Wahai pemakai shebat dan luar biasa, celakalah engkau! Lepaskan shebat dan luar biasamu!” Lalu orang tersebut melihat (orang yang meneriakinya). Tatkala ia mengenali (kalau orang itu adalah) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia melepas kedua shebat dan luar biasanya dan melemparnya,” (HR. Abu Dawud (2/72), An Nasa’I (1/288), Ibnu Majah (1/474), Ahmad (5/83), dan selainnya. Al Hakim berkata : “Sanadnya shahih”. Hal ini disetujui oleh Adz Dzahabi dan juga Al Hafizh di Fathul Baari (3/160). Lihat Ahkaamul Janaa-iz hal. 173, Maktabah Al Ma’arif).
#5. Tidak Duduk di atas Kuburan dan Menginjaknya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh jikalau salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga memperabukan bajunya dan menembus kulitnya, itu ludang kecepeh baik daripada duduk di atas kubur,” (HR. Muslim (3/62)).
#6. Mendo’akan Mayit jikalau Dia Seorang Muslim
Adapun jikalau mayat yaitu orang kafir, maka dihentikan mendo’akannya.
(Pelajari juga: Doa Khusus bagi Mayit Laki-laki dan Perempuan Lengkap Arab, Latin dan Artinya)
#7. Boleh mengangkat tangan knorma dan sopan santun mendo’akan mayat tetapi dihentikan menghadap kuburnya knorma dan sopan santun mendo’akannya (yang dituntunkan yaitu menghadap kiblat)
Hal ini berdasarkan hadits ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha knorma dan sopan santun dia mengutus Barirah untuk membuntuti Nabi yang pergi ke Baqi’ Al Gharqad. Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhenti di akrab Baqi’, kemudian mengangkat tangan dia untuk mendo’akan mereka.[22] Dan knorma dan sopan santun berdo’a, hendaknya tidak menghadap kubur sebab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang shalat menghadap kuburan. Sedangkan do’a yaitu intisari sholat.
#8. Tidak Mengucapkan Al Hujr
Telah lewat keterangan dari Imam An Nawawi rahimahullah bahwa al hujr yaitu ucapan yang bathil. Syaikh Al Albani rahimahullah menyampaikan : “Tidaklah samar lagi bahwa apa yang orang-orang awam lakukan knorma dan sopan santun berziarah semisal berdo’a pada mayit, memberikanstighotsah kepadanya, dan meminta sesuatu kepada Allah dengan perantaranya, yaitu termasuk al hujr yang paling berat dan ucapan bathil yang paling besar.
Maka wajib bagi para ulama untuk menjelaskan kepada mereka perihal aturan Allah dalam hal itu. Dan memahamkan mereka perihal ziarah yang disyari’atkan dan tujuan syar’i dari ziarah tersebut,” (Syaikh Al Albani menyampaikan : “Diriwayatkan oleh Ahmad (6/92), dan hadits ini terdapat di Al Muwaththo’ (1/239-240), dan An Nasa’I dengan redaksi yang semisal tetapi disana tidak disebutkan (kalau Nabi) mengangkat tangan. Dan sanad hadits ini hasan”. Lihat Ahkaamul Janaa-iz hal. 246, Maktabah Al Ma’arif).
#9. Diperbolehkan Menangis tetapi dihentikan Meratapi Mayit
Menangis yang masuk akal diperbolehkan sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menangis knorma dan sopan santun menziarahi kubur ibu dia sehingga menciptakan orang-orang disekitar dia ikut menangis. Tetapi jikalau hingga tingkat menyesali mayit, menangis dengan histeris, menampar pipi, merobek kerah, maka hal ini diharamkan.
Teman-teman, itulah beberapa adab dalam ziarah kubur sesuai syariat islam yang patut kita praktekkan. Semoga sedikit artikel ini sanggup memberi manfaat bagi kita tiruana dan semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amin Ya Rabbal 'Alamin. Amin
0 Response to "9 Susila Ziarah Kubur Yang Sesuai Syariat Islam"
Post a Comment