Kumpulan Cerpen Bobo Yang Cantik Dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo – Siapa yang tidak tahu majalah bobo? Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun 70-an. Bobo sendiri sudah menjadi ikon yang sangat bersahabat dengan bawah umur dari masa ke masa alasannya yaitu adanya cerita-cerita menarik yang dihadirkannya.


Jika Anda ingin bercerita kepada bawah umur untuk sanggup memberikan pesan yang baik kepada mereka. Berikut yaitu beberapa pola cerpen bobo yang sanggup anda baca dan seklaigus ceritakan kepada anak Anda. Selamat bercerita


Cerpen Bobo Tentang Tanaman


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Tanaman Jarak, Obat Sakit Gigiku


Tanaman jarak itu ga bagus, Bun,” protes Syifa kepada Bundanya di sore hari itu.


“Tapi Nenek mau menanam Tanaman ini di halamn kita, Nak.”


“Tapi, nanti taman kita bakalan jadi jelek, Bun.” protes Syifa tak kalah sengit.


Nenek Mira yaitu nenek Syifa yang berasal dari desa. Rencananya tiga hari lagi Nenek Mira akan berencana untuk tinggal bersama dengan anak dan juga cucunya. Sebelum pindah, Nenek sudah mengirimkan sepuluh polibag kecil yang berisi bibit flora jarak. Rupanya nenek meminta kepada Bunda biar menanam flora jarak tersebut di halaman rumah mereka.


“Sepertinya Nenek banyak cincong sekali, ya, Ma…” sungut Syifa.


“Hus, kau ga boleh ngomong gitu, Syifa kan cucu kesayangannya Nenek. Biar nenek juga semakin sayang sama Syifa, ayo kita bantu menyenangkan hati nenek dengan menanam flora jarak ini,” bujuk Bunda.


Syifa hanya mengembungkan pipinya ketika mendengar perkataan Bunda. Sebenarnya Syifa sangat suka sekali berkebun. Di rumahnya banyak sekali ditanam banyak sekali jenis bunga mulai dari bunga anggrek hingga gelombang cinta.


Namun ketika melihat kiriman flora jarak dari neneknya, Syifa eksklusif tidak suka. Menurutnya flora jarak tersebut sangat buruk alasannya yaitu bentuknya yang tidak beraturan. Bunganya pun sangat kecil dan hampir tidak terlihat.


Tiga hari kemudian Nenek sudah datang. Dengan keadaan yang segar bugar Nenek Mira eksklusif menghampiri Mira cucu kesayangannya.


“Syifaa, cucu Nenek!”


“Sudah ditanam belum flora jaraknya?” tanya nenek.


“Iya, sudah, Nek.” sahut Bunda sembari menunjuk ke flora jarak yang sudah ditanam rapi.


“Gigi Syifa sudah dicabut?” tanya nenek tiba-tiba di suatu sore.


“Belum, Nek. Kata dokter gigi kemarin giginya sanggup dicabut kalau sudah tidak sakit lagi.”


“Makanya, kau harus hati-hati kalau makan. Kalau masuk ke lubang, niscaya akan sakit lagi.”


“Iya, Nek.”


“Nek, Syifa mau makan bakwan udang dulu ya.”  kata Syifa


Satu gigitan. Dua gigitan. Dan Nyuuutt! Terasa ada kuliner yang masuk kedalam lubang gigi. Syifa eksklusif mengaduh.


“Aduh, Buunn…! Sakiitt bangeett! Hu..hu..hu..”


Aulia eksklusif memegangi pipinya sambil menangis.Bunda yang melihatnya seketika panik.


Tiba-tiba Nenek Mira memegang pipi Syifa dan memintanya untuk membuka verbal lebar-lebar.


Syifa mencicipi sesuatu yang pahit di mulutnya. “Sabar, ya, sayang. Sebentar lagi tidak sakit,” hibur Nenek sambil memperlihatkan getah jarak kedalam lubang gigi Syifa.


Ternyata perkataan Nenek benar, tidak usang kemudian rasa sakit pada gigi Syifa menghilang. Syifa kemudian berhenti menangis dan keheranan.


“Nek, kini giginya tidak sakit lagi.” Kata Syifa


“Alhamdulillah” seru Bunda dan Nenek bersamaan.


“Itu tadi apa, Nek.” Tanya Syifa [enasaran.


“Itu getah jarak,” jawab Nenek kemudian.


“Itu, lo, getah dai flora yang nenek suruh Syifa tanam kemarin,” tambah Bunda sambil menunjuka ke arah flora jarak yang ada di kebun.


“Ooo…” seru Syifa takjub.


“Nenek sengaja mengirim flora itu alasannya yaitu kemarin Bundamu memberi tahu bahwa gigi Syifa berlubang,” terperinci Nenek.


Akhirnya terjawablah alasan  Nenek menyuruh menanam flora jarak untuk ditanam di kebun.


Cerpen Bobo Tentang Kebun


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Kebun Campur Baur


Pan Warno, ayah Fikri, yaitu seorang petani di kebun. Sehabis masa panen, dia biasanya eksklusif menggemburkan tanah biar sanggup ditanami dengan flora yang baru.


Pada ketika akan menanam bibit, Pak Warno akan menciptakan galian pada tanah yang lurus menyerupai tali. Galian yang ia buat juga tidak hanya satu baris. Tetapi ada beberapa baris, yang masing-masing jaraknya sudah dihitung. Di setiap baris itulah nantinya akan ditanami dengan jenis bibit flora yang berbeda-beda.


Di tamat setiap bari galian yang sudah dibuat, Pak Warno akan menancapkan sebuah tongkat kecil, yang menjelaskan mengenai flora apa yang akan ditanaman nantinya.


Fikri selalu memperhatikan aktivita ayahnya tersebut. Kebetulan di samping rumah Fikri juga ada sebidang tanah yang kosong. Pak Warno mengijinkan anaknya untuk menciptakan ladang kecilnya sendiri di sana.


Fikri sangat gembira, ia akibatnya dengan semangat menciptakan galur-galur menyerupai yang dibentuk ayahnya. Ia kemudian membuka bungkusan amplop yang berisi bibit buah, kemudian menuangkan bibit pada amplop sesuai dengan galurnya maing-maing.


Bibit lobak ditanam di jalur lobak, bibit cabe ditanam di jalur cabai, dan bibit bunga matahari ditanam di jalur bunga matahari.


Setelah pekerjaan menabur benih selesai dilakukan, Fikri sangat gembira. Sayang, ketika itu tiba-tiba tiba angin yang sangat kencang yang merusak ladang kecil milik Fikri. Akhirnya semua bibit flora yang Fikri tanamn keluar dari tanah dan saling bercampur baur satu dengan yang lainnya.


Jadi ada biji lobak yang tertanam di jalur flora bunga matahari. Bibit cabe masuk kedalam jalur lobak dan tersebar di manapun mereka mendarat. Akhirnya kebun Fikri menjadi kebun campur baur!.


Cerpen Bobo Tentang Puasa


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Mendoan Udang


Ketika Dino berada di rumahnya, matahari sudah berada sempurna diatas. Akhirnya, dia melemparkan tasnya ke atas meja dan eksklusif merebahkan dirinya ke atas sofa. Di luar sana cuaca sangat panas hingga menyengat kulit.


Uhh..pasti menciptakan dehidrasi. Seketika Dino teringat denagn perkataan gurunya yang menjelaskan mengenai istilah kehilangan cairan tubuh dimana badan akan lemas alasannya yaitu kekurangan cairan.


Cuaca yang panas dan juga gerah mengakibatkan jarak sekolah dan rumah yang hanya berjarak beberapa ratus meter terasa menjadi lebih jauh dan juga melelahkan. Belum lagirasa lapar yang sangat meremas perut. Hmm..siang-siang panas begini memang paling enak untuk makan ayam goreng, sambal, dan juga es jeruk.


Ups, Bobby hampir lupa kalau dia sedang berpuasa. Akhirnya buru-buru disingkarkan fikirannya mengeani hdangan enak yang biasa Bundanya siapkan ketika makan siang. Bobby kemudian melirik jam yang terpasang di ruang tamu. Masih jam 2. Berati maih ada empat jam lagi hingga waktu buka pusa tiba.


Duh, masih usang ya! Karena tidak sabar menunggu, Bobby dia-diam akibatnya mengendap-ngendap menuju ke dapur dan membuka tudung makanan. Dibukanya tudung makanan. Tetapi? Yah, tidak ada kuliner di dalamnya.


“Lo, Mas Bobby sudah pulang?” tanya Rio adik semata wayangnya tiba-tiba.


Deg! Teguran Rio yang tiba-tiba menciptakan jantung Bobby lompat. Ternyata Rio sudah memperhatikannya dari tadi.


“Mana Bunda, Ri? Kok rumah sepi amat?” Bobby akal-akalan bertanya sambil membersihkan meja makan.


“Bunda ke pasar.Lagi belanja untuk buka puasa!” Jawab Rio ringan.


Mendengar itu, Bobby eksklusif merebahkan diri ke kasur. Namun ia masih gelisah alasannya yaitu perutnya sudah meronta-ronta. Ketika melihat adiknya sedang asyik mengerjakan PR di ruang tengah, ia akibatnya kembali ke dapur dan membuka kulkas.


Uh kosong! Hanya ada kuliner beku disana. Namun Bobby tidak menyerah, ia akibatnya menatap pintu laci dapur yang terletak sangat tinggi memakai dingklik kemudian memeriksanya stu per satu. Akhirnya ia menemukan sepiring mendoan udang yang berada tersembunyi di balik kaleng.


Setelah melihat kiri kanan, Bobby eksklusif melahapnya dengan sangat  cepat. Nyam, nyam, nyam…hmm sungguh enak. Dalam sekejap empat potong mendoan udang sudah masuk ke dalam perutnya.Ah, tidak mengecewakan hingga menunggu maghrib tiba.


Ketika ibunya pulang, Bobby sudah menyelinap masuk ke dalam kamar dan akal-akalan tidur.


Tapi kenapa kulitnya semakin panas, ya? Apakah udara menjadi semakin panas hingga ia kegerahan. Dan, astaga! Seluruh badan Bobby kini berwarna kemerahan. Ia pun merasa gatal dan panas.


Dari dapur ia mendengar Bundanya berteriak. “Lo, ko mendoan udangnya tinggal separuh?”


“Mendoan udang yang mana, Bun? sahut Rio dari ruang tengah.


“Itu, yang ibu taruh di atas lemari dapur. Kenapa tinggal empat potong, ya?”


Bobby yang rahasia mendengarkan akibatnya terhenyak. Pantas saja tubuhnya pana dan gatal-gatal. Ternyata akhir mendoan udang yang dimakannya tadi.


Ia gres tersadar bahwa di mempunyai alergi terhadap udang. Akhirnya, Bobby segera berlari keluar kamarnya sambil mengerang alasannya yaitu kepanasan dan kegatelan.


“Wah,ternyata kita ga perlu lagi menyewa detektif untuk menyidik perkara ini, Bun. Pelakunya sudah ada di hadapan kita!” seloroh Rio menggda kakaknya.


Bobby hanya meringis. Di dlam hati ia aib dan menyesal akan perbuatannya.


Yah..kalau sudah tertangkap berair menyerupai ini, bagaimana sanggup untuk berpura-pura lagi.


Cerpen Bobo Tentang Makanan


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Es Krim Tahu


Cuaca yang sangat panas siang ini, menciptakan Rey berkali-kali mengeluh kepanasan. Dari tadi ia sudah membayangkan untuk sanggup memakan es krim yang sangat masbodoh dan juga segar.


“Pasti segar, ya, kalau makan es krim siang-siang menyerupai ini,” kata Rey.


Namun Rey teringat bahwa ia dihentikan keluar rumah jikalau belum selesai mengerjakan PR.


Akhirnya ia pun segera bergegas utnuk mengerjakan PR dan berhenti untuk melamunkan es krim.


“Selesai!” seru Rey. Ia sangat bahagia alasannya yaitu artinya ia boleh keluar untuk membeli es krim dan menikmatinya.


“Ma, Rey sudah menuntaskan PR. Rey boleh keluar untuk beli es krim, ya,” kata Rey pada mamanya.


“Nah, gitu dong. Kalau PRnya sudah selesai, Rey tentu boleh kelaur pergi beli es krim,” jawab Mama


Rey akibatnya berjalan dengan riang keluar rumah sembari bernyanyi. Sudah terbayang terperinci sekali kelezatan es krim ketika masuk ke kerongkongannya. Akhirnya sehabis beberapa ketika berjalan, sampailah ia ke toko es krim.


“Loh, kok tutup ya toko es krimnya?” kata Rey.


Ia pun melihat ke sisi kiri dn kanan toko dan ternyata tokonya memang tutup.


“Yah..padahal sudah pengen banget nih beli es krim. Kok tutup sih. Dimana ya daerah lain buat beli es krim?” kata Rey.


Rey akibatnya berfikir mungkin di pasar ia sanggup menemukan penjual es krim. Ia pun melanjutkan langkahnya menuju ke pasar, dan berharap untuk sanggup mencicipi kesejukan es krim.


Ketika melihat kuliner kotak yang ditusuk dengan bacokan es krim berwarna oranye, ia eksklusif berfikir bahwa itu es krim.


Tanpa berfikir panjang Reyberkata,”Pak, mau satu, ya!”


“Pasti enak sekali es krim ini!” kata Rey ketika penjual tersebut menyerahkan makanannya.


“Tapi nak,  itu bukan…” Belum selesai penjual itu menjelaskan, Rey sudah bergegas pergi dengan riang.


Dan HAP..!!


Lembut sekali es krim ini dan sangat hangat. Kemudian ia mencicipi ada yang salah.Rasa es krimnya tidak segar. Justru gurih menyerupai ada bumbu masakan.


Ketika memperhatikan kembali kuliner di tangannya ia gres tersadar bahwa itu yaitu tahu sutra, bukan es krim. “Ya ampuuuunn..!!” katanya sambil tidak berhenti tertawa.


Untung rasa tahunya enak, ia akibatnya menikmati makanannya dengan lahap.


Sesampainya di rumah..


“Gimana Rey,enak es krimnya?” tanya Mama.


“Enak banget dong Ma. Es Krim rasa baru,” jawab Rey


“Oh? Rasa apa emangnya?” tanya Mama.


“Rasa tahu! Hihihihi,” jawab Rey cekikikan.


Mama pun gundah dengan tingkah Rey. Namun ia juga jadi ikut tertawa alasannya yaitu Rey tidak berhenti tertawa.


Cerpen Bobo Tentang Ulang Tahun


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Kado untuk Boy


Hari ini, Boy sedang ulang tahun. Boy keluar dari rumahnya dengan wajah yang sangat cerah secerah sinar matahari pagi itu. Boy ingin bermain dengan sepeda barunya. Namun ketika beru akan menaiki sepeda, nenek Wati tetangganya tiba-tiba memanggilnya.


“Boy, ayo kesini sebentar. Nenek punya kado istimewa untukmu!”


Boy eksklusif bergegas ke halaman rumah nenek Wati. Nek wati langung memperlihatkan bungkusan kado tersebut kepada Boy.


“Terimakasih Nek!” kata Boy sopan dengan senyum di wajahnya.


Karena tidak sabar,Boy eksklusif membuka isinya. Wah,sisi kado tersebut rupanya yaitu sebuah jaring. Ia eksklusif berlari sambil memperlihatkan jaring tersebut ke Bundanya.


“Bun, saya sanggup hadiah jaring dari nek Wati!”


“Wah,cocok sekali! Minggu depan kita kan liburan ke pantai. Kamu sanggup menangkap ikan atau udang dengan jaring itu,” kata Bunda


“Tapi saya mau menangkap sesuatu kini Bun,” kata Boy tidak sabaran.


“Ya sudah, kalau begitu, coba kau tangkap kupu-kupu!”usul Bunda.


Akhirnya Boy berlarian di halaan rumahnya untuk menangkap kupu-kupu. Namun kupu-kupu tersebut usah ditangkap alasannya yaitu cepat sekali terbang.


Setelah beberapa lama, Boy akibatnya berhasil menangkap seekor kupu-kupu cantik  yang hingap pada setangkai bunga. Kupu-kupu tersebut mempunyai warna merah, kuning, ditambah pola biru pada bab sayapnya.


“Ah, Bunda tahu!” kata Bunda Boy. “Kita  masukkan saja ke dalam toples selai. Lalu Bunda nantiakan menciptakan lubang di tutupnya sehingga kupu-kupunya sanggup bernafas!” Kalau ayah pulang, nanti kau perlihatkan ke ayah,” permintaan Bunda  lagi.


Akhirnya jadilah tople s kupu-kupu tersebut.


Tak usang kemudian, ayah pulang dari kantor.


“Wah, kupu-kupu yang manis sekali,” puji Ayah.


“Tapi, tampaknya kupu-kupu ini merasa gelisah. Dia mungkin ingin mencari bunga dan juga sinar matahari,” ujar Bunda.


“Iya, sepertinya  Bunda benar,” kata Boy


Boy kemudian menatap ayahnya.


“Ayah sudah puas melihat kupu-kupu ini?” tanya Boy


“Iya sudah Boy,” kata Ayah


Akhirnya Boy melepaskan kupu-kupu tersebut ke bersahabat jendela sambil berkata, “Ayo, terbanglah, kupu-kupu! Nikmatilan sinar matahari dan cari bungamu..” kata Boy


Boy melihat keluar jendela, kupu-kupu itu terlihat sangat gembira.


Tak apalah, pikir Boy. Minggu depan, ia akan ke pantai untuk menangkap udng dan ikan dengan jalanya.


Cerpen Bobo Tentang Persahabatan


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Akibat Suka Membatalkan Janji


“Ini sudah benar-benar mencurigakan,” pikir Sonia. Ia tiba ke sekolah dan mendapati kedua sahabatnya, Mia dan Reni, sedanga syik berbincang-bincang dengan Lina. Hal ini bahkan sudah terjadi selama tiga hari berturut-turut.


“Kita, kan, tiga sekawan. Kalian, kenapa, sih selalu ngobrol dengan Lina? Tanya Sonia ingin tahu.


“Dia kan selalu tiba sekolah pagi-pagi, seprti saya dan Reni. Jadi, ya sudah kami ajak bergabung saja.” Jawab Mia. “Kamu kan selalu berangkat siang, menjelang bel masuk,” sambungnya lagi.


“Iya, saya memang selalu bangu kesiangan. Jadinya tiba ke sekolah juga siang,” sahut Sonia.


“Makanya, datangnya pagi dong. Supaya kita sanggup ngobrol sebelum sekolah dimulai,” saran Reni.


Ketika mencoba tiba lebih pagi, ternyata cukup susah. Suatu hari, Mia dan Reni mengajak Sonia untuk berguru bersama.


“Maaf, ya, tidak ada supir yang sanggup mengantarkanku,” ucap Sonia


Di lain hari, kedua sahabatnya mengajak Sonia untuk menjenguk Tia, teman sekelas mereka.Mereka sudah berjanji untuk bertemu pukul 3 sore. Namun jam 2 sore, Sonia tiba-tiba membatalkan akad dengan alasan ada saudaranya ya berkunjung ke rumah.


Begitu terus hingga berulang kali.


Suatu hari Sonia mengajak kedua sahabatnya untuk mengunjungi toko es krim yang gres buka.


“Es krimnya ada banyak rasa lo. Dan ada bonusnya juga. Beli satu es krim nanti kita sanggup mampu satu es krim lagi.” kata Sonia.


Ia sendiri sudah membayangkan kelezatan es krim vanilla yang sangat lembut dan manis.


Reni dan Mia saling bertatapan.


“Maaf, ya, Sonia. Aku tidak bisa. Lain kali saja ya,” ujar Mia menolak.


“Iya, soalnya saya udah ada janji. Tidak enak kan jikalau kita sering membatalkan janji?” sambung Reni.


“Ya, sudahlah, saya akan pergi bersama dengan adikku saja,” kata Sonia kurang senang.


Sore itu, Sonia dan adiknya akhirya mengunjungi toko es krim. Di lain tempat, Mia, Reni, dan juga Tia bahu-membahu mengunjungi toko buku.


“Eh itu disebelah toko buku ada toko es krim. Yuk kita coba. Tadi saya lihat spanduknya, beli satu gratis satu,” kata Mia.


“Ehh, tapi kalau bertemu Sonia disana kan tidak enak. Tadi dia mengajak kita, tapi kita tidak mau. Sekarang kita yang malah ikut pergi ke sana,” kata Reni.


“Ah, tidak usah difikirkan. Dia, kan, tukang membatalkan janji. Aku juga tidak yakin kalau dia benar-benar ada di toko es krim itu,” sambung Mia.


Akhirnya, Mia, Reni, dan juga Tia masuk ke dalam toko es krim tersebut. Disana mereka bertemu dengan Sonia dan juga adiknya.


“Hai, es krimnya enak, ya? Kita dari toko buku sebelah. Terus saya ajak Mia dan reni untuk mampir ke toko ini,” kata Tia menjelaskan.


“Ooo, kalian dari toko buku? Kok ga ngajak aku? Tanya Sonia dengan nada kecewa.


“Maaf, Sonia. Kami sering membatalkan janji. Makara saya mala untuk menciptakan akad lagi denganmu,” jawab Reni


“Lain kali kami akan mengajakmu, tetapi buang dulu sifat burukmua yang suka membatalkan akad itu,” kata Mia tegas


Tiba-tiba Sonia mencicipi bahwa kenikmatan e krim yang disantappnya menjadi berkurang. Ternyata kebiasaan membatakan akad yang selalu dilakukannya sanggup berdampak buruk kepada persahabatnnya.


Cerpen Bobo ihwal Lukisan


 Bobo merupakan majalah anak populer yang sudah terbit dari tahun  Kumpulan Cerpen Bobo yang Bagus dan Mendidik Anak (Rekomended)

Cerpen Bobo


Kasih Sayang Seorang Pelayan


Pak Syarif merupakan seorang pelukis ternama. Ia mempunyai seorang pelayan yang setia. Namanya yaitu Bimo. Biasanya ketika menjelang pagi, Bimo sudah igap membawakan banyak sekali perlenhkapan melukis milik pak Syarif, menyerupai cat minyak, kanva, dan juga kuas.


Pak Sayrif biasa melukis di bawah pohon yang besar, daerah yang sangat indah namun juga mengerikan. Di sekiatar pohon, terdapat rumput hijau, dan juga bunga-bunga liar yang berwarna-warni.


Kira-kira 10 meter kearah selatan, terdapat sebuah rawa kecil yang permukaan atasnya tertutupi oleh daun teratai.


Suatu hari pak Syarif gres saja menuntaskan sebuah lukisan yang sangat indah. Lukisan tersebtu berupa seorang anak kecil yang membelai bulu anak anjing kecil berwarna coklat dengan sangat lembut.


Anak itu sangat mencintai anjingnya, anjing itu pun terlihat bahagia ketika berada dalam pelukan si anak.


“Bimo, coba kemari dan lihat lukisanku!” kata Pak Sayrif dengan bangganya.


“Wah, luar biasa sekali Pak, sangat indah!”Pasti harganya sangat mahal bila dijual,” ujar Bimo.


Bimo kemudian melanjutkan kegiatanya di bawah pohon. PakSyarif juga tidak henti-hentinya memandang hasil karyanya. Untuk sanggup memandang dari kejauhan, Pak Sayrif mulai berjalan mundur. Oh, semakin jauh jarak yang hadir, ternyata lukisannya semakin indah terlihat.


Tanpa sadar Pak Syarif terus mundur hingga ia berada sempurna di pinggir rawa. Melihat kondisi majikannya yang sangat membahayakan, Bimo kemudian mendekali lukian yang ada di bawah pohon tersebut dan eksklusif mengangkatnya.


Melihat itu, Pak Syarif eksklusif berlari mendekati pohon dan berkata dengan sangat marah, “Apa-apaan kau ini, berani-beraninya ingin merusak lukisanku, atau kau mau mencurinya?”


Tidak, Pak, maksud saya…!” jawab Bimo


Namun Pak Syarf tidak mau mendengarkan.


“Pergi kau dari sini, saya tidak membutuhkan pelayan sepertimu.” Bentak Pak Syarif.


Esok paginya Pak Syarif kembali ke pohon besar dengan membwa lukisan kebanggaannya. Karena kemarin ia belum puas memandang, akibatnya hari ini ia berencana memandang lukisannya sangat usang tanpa diganggu oleh Bimo.


Mula-mula Pak Syarif memandang lukisannya dari dekat, namun usang kelamaan ia mundur kembali hingga tanpa sadar telah mencapai tepi rawa.


“Sungguh karya yang sangat hebat. Bahkan saya sendiri hampir meneteskan air mata ketika memandangnya.Orang niscaya aka n tergerak untuk selalu mencintai binatang. Dan akibatnya mereka berfikir bahwa kasih sanyang itu merupakan sesuatu yang sangat berharga!” pikir Pak Syarif.


Tanpa sadar ia mundur kembali dan BYUURR..ia terperosok ke dalam rawa.


“Toloong….tolong…!” jerit Pak Syarif. Saat itulah Bimo tiba sambil memperlihatkan tambang kepada Pak Syarif.


“Pegang ini, Pak!” kata Bimo sambil mengulirkan tambangnya ke Pak Syarif. Setelah berhasil dipegang, Bimo kemudian menarik Pak Syarif dengan sekuat tenaga dari dalam rawa. Setelah beberapa usang akibatnya Pak Syarif berhasil diselamatkan.


Begitu sadar, Pak Syarif sudah mendapati dirinya dalam keadaan bersih. Ternyata Bimo yang sudah mengurus dan merawat dirinya.


“Terimakasih Bimo, kau telah menyelamatkanku!” kata Pak Syarif. “Aku juga minta maaf perihal tragedi kemarin!”


“Tidak usah difikirkan, Pak. Saya sangat bahagia Bapak sanggup selamat. Perihal tragedi kemarin, saya sengaja mengangkat lukisan Bapak alasannya yaitu saya ingin menarik perhatian bapak.” Kata Bimo


“Kemarin bapak juga sudah berada di tepi rawa. Karena saya khawatir bapak akan jatuh ke dalam rawa tadi, maka saya sudah mempersiapkan tambang!” kata Bimo.


Akhirnya, Bimo si pelayan yang setia mendapat hadiah dari Pak Syarif dan sanggup kembali bekerja. Pak Syarif akibatnya semakin mengerti akan kasih sayang dan memperlihatkan hasil penjualan lukisan tersebut ke panti asuhan.


Demikianlah beberapa pola cerpen bobo yang sanggup Anda ceritakan kepada anak sebagai sarana edukasi yang sangat bermanfaat. Selamat bercerita!


Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih


Cerpen Bobo



0 Response to "Kumpulan Cerpen Bobo Yang Cantik Dan Mendidik Anak (Rekomended)"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel