Operator Sekolah 'Bunuh Diri'
Operator Sekolah 'Bunuh Diri' (ilustrasi) |
Seharusnya semakin banyak pekerjaan kita semakin bersyukur. Karena keberadaan kita semakin diharapkan di sekolah.
Bayangkan saja. Dengan banyaknya pekerjaan (menurut kita) kini ini saja, operator sekolah belum diakui keberadaannya. Masih dianggap kiprah perhiasan dari guru atau petugas tata usaha. Seperti bendahara sekolah. Apalagi jika pekerjaan itu dikurangi?
Jadi, mari kita bersemangat mengerjakan semuanya. Bila perlu pekerjaan serba online bertambah lagi agar sekolah benar-benar bergantung kepada kita. Biar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengakui keberadaan kita.
Baca juga: Cara Jitu Makara Operator Sekolah 'Pengangguran'
Hentikan keluh kesah. Karena seandainya cita-cita kita dikabulkan: pekerjaan operator semakin sedikit. Itu sama saja dengan 'bunuh diri'. Boro-boro diakui oleh Kemdikbud, malah mungkin kita tidak diharapkan lagi oleh sekolah.
Untuk menambah semangat, mari kita renungkan kata-kata bijak Mario Teguh:
“Mengeluh sama sekali tidak akan mengurangi kesulitan anda, tetapi niscaya mengurangi rasa hormat orang lain kepada anda.”
“Bagi hati yang enggan, tidak ada yang mudah. Bagi hati yang ceria, semua dapat dilaksanakan.”
****
*) Ditulis oleh Lukman Hadi, Guru SDN 1 Bayan-Lombok Utara
Anda juga dapat mengirimkan goresan pena ke di sini
Anda juga dapat mengirimkan goresan pena ke di sini
0 Response to "Operator Sekolah 'Bunuh Diri'"
Post a Comment