Seluruh Sd Di Jakarta Terapkan Kurikulum Baru
Dinas Pendidikan DKI Jakarta rencananya akan menerapkan kurikulum gres pada seluruh sekolah dasar (SD) pada tahun aliran gres mendatang yang dimulai pertengahan Juli 2013. Lokasi SD yang berdekatan menjadi pertimbangan diterapkannya kurikulum gres di seluruh SD yang ada di Jakarta. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto menyampaikan jikalau penerapannya hanya pada sebagian sekolah saja sanggup mengakibatkan permasalahan.
"Di Jakarta ini, jarak 200 meter saja ada SD lagi. Belum lagi yang dua SD tapi satu atap. Kalau hanya sebagian, nanti ada yang iri. Kami juga susah tentukan yang mana duluan," kata Taufik dikutip dari Kompas (1/4/2013).
Penerapan kurikulum gres yang merupakan kurikulum pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk semua SD tersebut membutuhkan persetujuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pasalnya, sebelumnya Kemendikbud menetapkan hanya kuota 30 persen sekolah untuk penerapan pada jenjang pendidikan dasar.
Oleh lantaran itu, Dinas Pendidikan segera mengajukan permohonan pada Kemendikbud supaya sanggup menerapkan kurikulum gres pada semua SD yang ada di Jakarta. Dari lima kota administratif dan satu kabupaten, Kabupaten Pulau Seribu sudah dipastikan akan memakai kurikulum gres pada semua SD.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, duduk kasus kurikulum ini belum dipersiapkan baik untuk pengadaan buku maupun pelatihan guru secara keseluruhan. Sehingga untuk pembiayaan pelaksanaannya akan meminta dukungan sementara dari sentra terlebih dahulu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh menyambut baik planning dari DKI Jakarta tersebut. Namun untuk duduk kasus dukungan pembiayaan pelaksanaannya, pihaknya akan melaksanakan perhitungan lagi apakah dengan anggaran yang sudah disetujui dewan perwakilan rakyat RI tersebut sanggup dialokasikan.
"Banyak yang ingin 100 persen memang. Tidak hanya Jakarta, ada Yogyakarta dan Padang. Ini tandanya baik sekali," kata Nuh. "Tapi kami coba hitung dulu. Kami juga punya keterbatasan sehingga menetapkan hanya 30 persen," imbuhnya.
"Di Jakarta ini, jarak 200 meter saja ada SD lagi. Belum lagi yang dua SD tapi satu atap. Kalau hanya sebagian, nanti ada yang iri. Kami juga susah tentukan yang mana duluan," kata Taufik dikutip dari Kompas (1/4/2013).
Penerapan kurikulum gres yang merupakan kurikulum pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk semua SD tersebut membutuhkan persetujuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pasalnya, sebelumnya Kemendikbud menetapkan hanya kuota 30 persen sekolah untuk penerapan pada jenjang pendidikan dasar.
Oleh lantaran itu, Dinas Pendidikan segera mengajukan permohonan pada Kemendikbud supaya sanggup menerapkan kurikulum gres pada semua SD yang ada di Jakarta. Dari lima kota administratif dan satu kabupaten, Kabupaten Pulau Seribu sudah dipastikan akan memakai kurikulum gres pada semua SD.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, duduk kasus kurikulum ini belum dipersiapkan baik untuk pengadaan buku maupun pelatihan guru secara keseluruhan. Sehingga untuk pembiayaan pelaksanaannya akan meminta dukungan sementara dari sentra terlebih dahulu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh menyambut baik planning dari DKI Jakarta tersebut. Namun untuk duduk kasus dukungan pembiayaan pelaksanaannya, pihaknya akan melaksanakan perhitungan lagi apakah dengan anggaran yang sudah disetujui dewan perwakilan rakyat RI tersebut sanggup dialokasikan.
"Banyak yang ingin 100 persen memang. Tidak hanya Jakarta, ada Yogyakarta dan Padang. Ini tandanya baik sekali," kata Nuh. "Tapi kami coba hitung dulu. Kami juga punya keterbatasan sehingga menetapkan hanya 30 persen," imbuhnya.
0 Response to "Seluruh Sd Di Jakarta Terapkan Kurikulum Baru"
Post a Comment