7+ Cerpen Horor Yang Paling Angker Dan Menakutkan (Rekomended)

Cerpen Horor – Cerpen merupakan salah satu dongeng yang sangat digemari oleh banyak orang.Selain alasannya isinya yang menarik. Jalan dongeng yang tergolong sangat singkat menyebabkan banya orang suka untuk membaca cerpen.

Cerpen sendiri terdiri dari banyak sekali macam tema, mulai dari cerpen anak-anak, cerpen romantis, hingga cerpen horor. Cerpen horor juga tidak kalah favorit alasannya jalan dongeng yang dihadirkannya sangat seru dan juga menegangkan.Bagi anda yang ingin tau dengan cerpen horor, berikut akan diberikan beberapa dongeng menarik yang bisa dibaca.

Cerpen Horor Anak

Cerpen Horor

Petak Umpet

Dua saudara muda berada di rumah sendirian di apartemen sementara orang bau tanah mereka mengunjungi tetangga mereka sebentar.

“Jadilah anak laki-laki yang baik,” kata orang bau tanah mereka.

Agar mereka sibuk, bawah umur tetapkan untuk bermain petak umpet. Bocah yang lebih bau tanah menoleh ke dinding dan mulai menghitung. Dia bisa mendengar kaki adik laki-lakinya ketika beliau berlari mencari tempat untuk bersembunyi.

“Siap atau tidak, saya akan datang,” seru abang laki-laki itu dan pergi mencari saudaranya. Dia melihat di semua tempat yang biasa, di belakang sofa, di kamar mandi di belakang tirai shower, di balik tirai di setiap kamar, dan di bawah semua tempat tidur, tetapi beliau tidak sanggup menemukannya. Apartemen itu sunyi senyap.

Kemudian beliau mendengar bunyi gesekan dari lemari pakaian. Bocah itu yakin beliau sudah melihat ke sana, tetapi beliau tetap pergi dan berseru, “Keluarlah, saya menemukanmu!” Tetapi hanya ada kesunyian.

Lagi-lagi beliau memanggil saudaranya untuk keluar dan tidak melaksanakan apa-apa lagi. Membuka pintu, bocah itu mencoba mengintip ke balik dinding gaun dan mantel yang tergantung di sana. Dia membungkuk, tetapi beliau tidak melihat ada kaki berdiri di sana. Dia mulai bangun dan meletakkan tangannya ke dalam pakaian untuk mencicipi adiknya ketika tangan dingin, putih, dan es keluar, meraih pergelangan tangannya, dan mencoba menariknya ke dalam lemari.

Ketika beliau berusaha membebaskan diri, beliau mendengar bunyi di belakangnya, melihat dari balik bahunya, dan melihat saudaranya di belakangnya. “Tidak bisakah kau menemukanku?” Tanya bocah itu.

Kakak laki-laki itu berteriak ketakutan dan mati-matian berusaha membebaskan diri dari cengkeraman tangan, sambil ditarik ke dalam lemari pakaian. Adik laki-laki itu meraihnya dan bahu-membahu mereka berhasil melepaskan diri. Mereka berdua berlari berteriak dari apartemen.

Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi jikalau tangan itu berhasil menariknya.

Cerpen Horor Komedi

Cerpen Horor

Wanita dengan Cincin Zamrud

Istri seorang laki-laki kaya jatuh sakit parah pada malam sebelum trend salju, jadi beliau memanggil dokter. Pada dikala dokter tiba, istrinya telah meninggal, atau begitulah tampaknya. Suaminya sangat sedih sehingga beliau mengunci diri di kamarnya dan tidak menghadiri pemakaman pada hari berikutnya.

Para pelayan rumah itu membawa tubuh perempuan kaya itu kepada Johan sang Kepala Pelayan untuk segera mengadakan upacara kematian. Tabir itu menutupi wajahnya, tutup watu diturunkan, dan kisi-kisi besi terkunci.

Tepat sebelum Johan jatuh tertidur malam itu, beliau ingat cincin zamrud yang indah melingkar di jari perempuan yang telah meninggal itu. Karena Johan sangat menginginkan cincin itu dan berpikir bahwa tidak ada yang akan tahu kalau beliau berencana mengambilnya, beliau kemudian turun, membuka peti matinya, dan mencoba mencopot cincin itu.

Walaupun sangat sulit dilepas, namun ia tidak mau mengalah. Dia berlari dan membawa kembali sebuah alat untuk memotong cincin dari jarinya. Ketika hal itu tidak berhasil, beliau berencana tetapkan jari perempuan itu dan menarik cincinnya.

Ketika beliau pergi, dan berbalik untuk mengambil tutup besi, seketika ia berteriak hingga ke penggalan atas paru-parunya. Johan menjatuhkan cincin itu dan berlari. Wanita yang meninggal itu telah terbangun, mengerang, dan memegang jari yang terputus ke arah Johan dengan senyum jahat di wajahnya.

Tidak mengenakan apa-apa selain gaun sutra halusnya, perempuan itu berjalan kembali ke rumahnya, mengetuk pintu, dan membunyikan bel, tetapi tidak berhasil. Semua pelayan pergi tidur, alasannya sudah larut malam. Dia mengangkat watu yang berat, melemparkannya ke jendela suaminya, dan menunggu. Dia tiba ke jendela dengan ekspresi sedih di wajahnya.

Tiba-tiba, yang mengejutkannya, beliau berteriak, “Pergi. Kenapa kau harus menyiksaku begitu? Apakah kau tidak tahu istri saya gres saja meninggal? Biarkan saya berduka dan jangan ganggu saya lagi. ”

Dengan ini beliau menutup jendela. Dia tidak menyadari bahwa istrinya yang telah melempar watu ke jendela. Dia mengulangi tindakannya, sekali lagi melemparkan watu ke jendela. Dia membuka jendela lagi, dan beliau berteriak kepadanya, “Aku bukan siapa-siapa selain istrimu yang sudah mati. Sekarang tiba ke sini dan buka pintu ini, kecuali jikalau Anda ingin saya mati untuk kedua kalinya di depan pintu kami. “

“Kamu hantu?” Dia berkata padanya.

Dia berkata, “Tidak, alasannya hantu tidak berdarah. Sekarang turunlah ke sini sebelum saya mati alasannya kedinginan. ”

Pria dengan wajah bangga turun untuk menemui istrinya dan membawanya ke dalam di mana ia memanggil dokter sekali lagi dan menceritakan kabar itu kepadanya.

Sementara itu, Johan berlari pulang dan menaiki tangga. Dalam keadaan ketakutan, ia gantung diri dari kasing rumahnya. Kalau saja beliau tahu bahwa perempuan itu hanya ingin mengucapkan terima kasih. Bagaimanapun, beliau belum mati tetapi mengalami koma. Ketika beliau memotong jarinya, rasa sakit membangunkannya.

Cerpen Horor Foto

Cerpen Horor

Rumah Hantu

Suatu hari, ada seorang gadis berusia 10 tahun yang tinggal di Malang di sebuah rumah yang sangat tua. Dia membenci rumah itu. Itu hambar dan lembab sepanjang waktu.

Ditambah lagi, tidak ada sahabat yang mau berkunjung alasannya diyakini oleh semua orang di lingkungan itu bahwa ada hantu yang tinggal di rumah. Gadis kecil itu ingin tahu wacana hantu itu, tetapi tidak ada yang akan berbicara dengannya ketika beliau bertanya wacana hal itu atau sejarah rumah itu.

Rumah itu menakutkan, dan beberapa malam lebih jelek daripada yang lain. Suatu malam, ketika beliau berada di kamarnya membaca, lampu tiba-tiba mati. Dia pikir bola lampu sudah mati. Dia tidak ingin mengganggu ibunya, yang sudah tidur, dengan meminta bola lampu baru. Jadi beliau meletakkan bukunya dan bersiap untuk tidur.

Tiba-tiba, ada ketukan pelan di jendela di samping tempat tidurnya. Dia melihat pantulan seorang anak lelaki, sekitar usianya, tercermin di beling jendela.

Gadis itu berbalik untuk melihat kamarnya, tetapi tidak melihat apa-apa. Dia bangun dari tempat tidur dan pergi ke pelitanya. Dia mencicipi sesuatu yang berair di tanah. Dia menyalakan lampu, yang kini berfungsi, dan melihat noda merah di tempat beliau berdiri.

Lalu menghilang. Itu bukan darah, alasannya merah terlalu cerah, hampir merah muda, ibarat cat. Dia menggaruk dinding ungu kamarnya dan, percaya atau tidak, di balik cat ungu itu merah muda, warna gelap yang sama yang pernah ada di lantai.

Gadis itu berlari keluar dari kamarnya menuju kamar orang tuanya. Tetapi kemudian beliau melihat sesuatu yang membuatnya membuka mulutnya untuk berteriak, meskipun tidak ada bunyi yang keluar.

Pagi harinya…

Dia ingin bukti. Dia ingin tahu di pagi hari apakah yang dilihatnya yaitu mimpi atau nyata. Dia mengambil foto tempat tidurnya, dan, tanpa melihatnya, berlari untuk menjemput ibunya.

Dengan marah, ibunya naik ke atas. Gadis itu menunjuk ke tempat jerat itu berada, tapi sekarang, hanya ada seutas tali dari perlengkapan menjahit ibunya. Dia menuntun ibunya ke kamarnya, untuk memperlihatkan tubuh anaknya, tetapi kini tidak ada apa-apa.

Ketika ibunya berbalik untuk meninggalkan ruangan, gadis itu ingat akan kamera. Dia mengambilnya dan menyalakannya, menunjukkannya kepada ibunya.

Tidak ada lagi foto tempat tidurnya. Alih-alih ada foto seorang anak remaja, dengan tanda merah di lehernya, dan cat merah muda di seluruh bajunya yang sobek.

Ibunya menyuruhnya berhenti bercanda. Namun, wajahnya terlihat sangat khawatir. Ketika ditanya apa yang salah, beliau berkata, “Dia kembali!”

Gadis kecil itu tidak pernah melihat bocah itu lagi dan ibunya menolak untuk menyampaikan siapa dia.

Cerpen Horor Malam

Cerpen Horor

Pengunjung Malam

Ada seorang bocah laki-laki yang tinggal bersama dengan kedua orang tuanya si sebuah apartemen yang kumuh. Mereka tinggal di penggalan kota yang jelek dan juga banyak kejahatan di tempat tersebut.

Apartemen mereka berada di lantai dasar gedung dan sangat membutuhkan perbaikan. Beberapa jendelanya pecah dan butuh perbaikan. Pintunya juga tidak pernah terkunci dengan benar.

Bocah itu sering mengalami kesulitasn tidur alasannya beliau bisa mendengar banyak sekali bunyi dari jalanan di luar. Dia memohon kepada kedua orang tuanya untuk memperbaiki jendela dan juga kunci di pintu, tetapi mereka menyampaikan kepadanya bahwa mereka tidak bisa untuk membelinya.

Suatu malam, ketika bocah laki-laki itu sedang tidur dengan sangat nyenyak di rumahnya, tiba-tiba ia terbangun oleh suuara gesekan yang sangat aneh. Kemudian ia duduk di tempat tidur, dan menajamkan telinganya untuk mendengarkan, tetapi ia masih tidak tahu darimana bunyi itu berasal.

Bocah itu kemudian bangun dari tempat tdur kemudian berjalan menyusuri lorong yang sangat gelap menuju ke kamar orang tuanya.

“Bu,” bisiknya. “Bu, ada bunyi aneh di kamarku.”

Ibunya bangun dan mengerang. “Mungkin itu hanya ranting pohon yang emnyentuh jendelamu,” katanya.

“Tapi tidak ada pohon di jendelaku,”jawab bocah itu.

“Kalau begitu, mungkin itu hanya tikus di dinding,” gumam ibunya.”Tinggalkan saya sendiri, saya mencoba untuk tidur.”

Bocah itu dengan enggan kemudian kembali ke kamarnya, tetapi ia masih gugup dan juga takut. Dia naik ke atas tempat tidur dan memejamkan mata. Saat hampir tertidur, beliau mendengar bunyi garukan lagi. Kali ini lebih keras, tapi ia mencoba mengabaikannya dan terus melanjutkan tidurnya.

Tiba-tiba, ia mencicipi sakit yang amat tajam di punggungnya. Dia kemudian melompat dari tempat tidur dan menangis dengan sangat keras. Rasanya ibarat digigit serangga kecil. Dia kemudian pribadi berlari ke kamar orang tuanya.

“Ayah,” bisiknya. “Ayah, sesuatu menggigitku.

Ayahnya menggosok matanyada bergulung dari tempat tidur. Dia kemudian mengusut punggung putranya dan menemukan tanda bacokan kecil. Ada satu atau dua tetes darah yang merembes keluar dari luka.

“Itu tidak terlihat ibarat gigitan serangga,” kata ayahnya.

“Lalu, apa itu?” tanya bocah itu.

Sang Ayah tidak menjawab. Sebagai gantinya, ia pribadi pergi ke kamar anaknya. Dia menyalakan lampu dan juga mengusut tempat tidur. Ada lubang kecil di seprai, beberapa isian kasur juga ikut keluar.

Ayahnya kemudian membalikkan kasur dan bergidik ngeri. Di penggalan bawah tempat tidur, mereka menemukan lumpur dan juga kotoran di karpet. Jendela kamar tidur tidak terkunci dan ada jejak kaki gres di rumput yang berlumpur.

Pada malam itu, seseorang masuk ke kamar bocah memlaui jendela yang tidak terkunci dan menunggu di bawah tempat tidurnya. Suara gesekan misterius yang ia dengar berasal dari seseorang yang berbaring di bawah tempat tidurnya, menikam kasur dan mencoba untuk membunuhnya!

Cerpen Horor Sekolah

Cerpen Horor

Guru Bahasa Inggris

Ada seorang gadis muda berjulukan Putri yang tidak ingin pergi ke sekolah. Namun teaman-temannya sering memnggilnya dengan sebutan Puri. Walaupun ia selalu mendapat nilai manis di sekolahnya ia tidak suka untuk pergi ke sekolah alasannya selalu bermasalah dengan gurunya.

Ketika hari pertama ia kembali ke sekolah, Puri kaget alasannya ia menemukan seorang guru bahasa inggris gres di sekolahnya. Guru tersebut yaitu seorang perempuan berusia 30an dengan wajah datar tanpa ada selera humor.

Ketika di kelas sahabat sebangkunya Vera mengacungkan tangannya dan bertanya kepada guru tersebut. “Bu, mengapa tahi lalatmu terus berubah?”

Tiba-tiba guru itu tampak bingung,

“Apa yang mau bicarakan?” Tanyanya

“Tahi lalat diwajahmu, mereka terus berubah. Hari Senin anda mempunyai satu tahi lalat, tetapi hari Selasa dan rabu bermetamorfosis tiga tahi lalat.”

Puri juga ikut memperhatikan, ternyata memang berbeda.

Guru tersebut hanya berkata. “Seperti yang kau lihat, saya hanya mempunyai satu tahi lalat di wajah saya. Sekarang, jikalau kau memikirkan sesuatu yang tidak sesuai, saya akan mengapresiasi pendapatmu untuk pelajaran ini, dan jagalah mulutmu untuk diam.”

Teman-teman sekelasnya hanya tertawa tanpa memperdulikan ucapan Vera.

Esok harinya, ia tidak menemukan Vera hadir di kelas, begitu pula dengan ahri-hari setelahnya.

Malam itu, Vera alhasil tetapkan untuk mengikuti gurunya dan mencari tahu dimana ia tinggal. Setelah hingga ia bersembunyi di balik bilik dapur untuk emnegtahui apa yang terjadi.

Ternyata disana berdiri tiga orang perempuan kembar dengan tahi lalat yang berbeda. Puri sadar ternyata gurunya bukanlah satu orang, tetapi tiga orang yang selalu bergantian. Tak usang sesudah itu tiba petugas kebersihan sekolah yang tak lain yaitu suami mereka.

“Apa yang kau inginkan untuk makan malam kali ini, sayang?”

“Sama ibarat tadi malam, paha yang sangat manis dan juga berair,” kata laki-laki itu sambil menjilati bibirnya.

Ketika perempuan itu mulai membuka frezer es, Puri sangat terkejut alasannya disana telah menggantung jenazah temannya Vera yang badannya telah dipotong-potong.

“Aku mencium sesuatu!” serup laki-laki itu. “Aroma seorang gadis muda!” sambungnya.

Tiba-tiba ia melihat pintu lemari tempat persembunyiannya terbuka dan terlihat seorang laki-laki petugas kebersihan bersama gru bahasa inggris kembarnya berdiri sambil meneteskan air liur.

“Daging segar!Daging segar!” serunya.

Petugas kebersihan mulai menjambak rambut Puri, menariknya keluar, dan menggulingkannya di tanah.Dia mencoba melawannya namun tidak berhasil. Gigi putih yang bengkok dan cacat sudah bersiap untuk menggigitnya.

Esok seninnya…

Teman-teman sekelas memperhatikan bahwa Puri telah menghilang dari kelas. Tidak ada yang tahu bahwa ketika guru bahasa inggris di hadapan mereka sibuk menjelaskan banyak sekali kata kerja, jenazah Puri telah tergantung di loker daging apartemen dengan tubuh yang sudah terpotong-potong.

Cerpen Horor Pengantin

Cerpen Horor

Pengantin Perempuan di Bagasi

Pasangan muda, keduanya berusia 18 tahun, tetapkan bahwa mereka akan menikah sesudah mereka lulus SMA. Ayah dari pengantin perempuan tinggal di Palm Beach di sebuah rumah besar dan bisa membayar kesepakatan nikah besar untuk mereka. Singkatnya, mereka menikah dan kesepakatan nikah itu indah.

Setelah pernikahan, mereka mendapat resepsi besar di sebuah gedung bau tanah dan semua orang mabuk. Ketika hanya ada sekitar dua puluh orang yang tersisa, pengantin laki-laki tetapkan bahwa mereka harus bermain petak umpet. Semua orang sepakat dan pengantin laki-laki yaitu “itu.” Sementara beliau menutupi matanya, mereka semua menemukan tempat persembunyian.

Setelah sekitar dua puluh menit semua orang telah ditemukan kecuali pengantin wanita. Para tamu mencari ke mana-mana dan merobek seluruh tempat untuk mencarinya. Beberapa jam kemudian pengantin laki-laki sangat marah, mengira pengantin perempuan memainkan tipuan mengerikan padanya. Akhirnya, semua orang pulang.

Beberapa ahad kemudian pengantin pria, sesudah mengajukan laporan orang hilang, mengalah mencarinya. Patah hati, ia mencoba melanjutkan hidupnya.

Tiga tahun kemudian seorang perempuan bau tanah kecil sedang membersihkan bangunan tua, tempat resepsi diadakan. Dia kebetulan berada di loteng dan memperhatikan belalai tua. Dia membersihkannya, dan, alasannya penasaran, membukanya. Dia berteriak di penggalan atas paru-parunya, berlari keluar dari gedung, dan memanggil polisi.

Rupanya, pengantin perempuan telah memutuskan untuk bersembunyi di bagasi untuk permainan petak umpet. Ketika beliau duduk, tutupnya jatuh, membuatnya pingsan dan menguncinya di dalam. Dia mati lemas sesudah sehari atau lebih. Ketika perempuan bau tanah itu menemukannya, beliau membusuk, mulutnya ternganga ibarat jeritan.

Cerpen Horor Hotel

Cerpen Horor

Mayat di Kamar Hotel

Pasangan yang gres menikah pergi ke Jakartauntuk berbulan madu dan menginap di kamar suite di sebuah hotel. Ketika mereka hingga di kamar mereka berdua mendeteksi anyir tidak sedap.

Suaminya memanggil ke meja depan dan meminta untuk berbicara dengan manajer. Dia menjelaskan bahwa kamarnya berbau sangat busuk dan mereka ingin kamar lain. Manajer meminta maaf dan memberi tahu laki-laki itu bahwa mereka semua dipesan alasannya program penting.

Dia menyampaikan untuk mengirim mereka ke restoran pilihan mereka untuk makan siang dan menyampaikan beliau mengirim pelayan ke kamar mereka untuk membersihkan dan menghilangkan baunya.

Setelah makan siang yang menyenangkan, pasangan itu kembali ke kamar mereka. Ketika mereka berjalan masuk, mereka berdua masih bisa mencium anyir yang sama. Lagi-lagi suaminya menelepon meja depan dan memberi tahu manajer bahwa ruangan itu masih berbau.

Manajer menyampaikan kepada laki-laki itu bahwa ia akan mencoba dan menemukan suite di hotel lain. Dia memanggil setiap hotel di strip, tetapi setiap hotel terjual habis alasannya konvensi. Manajer menyampaikan kepada pasangan itu bahwa beliau tidak bisa menemukan kamar untuk mereka di mana pun, tetapi beliau akan mengirim pelayan lain untuk membersihkan kamar lagi.

Pasangan itu ingin melihat pemandangan dari dalam kamar hotel,jadi mereka menyampaikan mereka akan memberi pembantu dua jam untuk membersihkan dan kemudian mereka akan kembali.

Setelah pasangan pergi, manajer dan semua rumah tangga pergi ke kamar untuk menemukan apa yang menciptakan baunya sangat buruk. Mereka menggeledah seluruh ruangan dan tidak menemukan apa-apa, jadi pelayan mengubah seprai, mengganti handuk, menurunkan tirai dan memasang yang baru, membersihkan karpet, dan membersihkan kamar lagi memakai produk pembersih terkuat yang mereka miliki.

Pasangan itu kembali dua jam kemudian untuk menemukan ruangan itu masih mempunyai anyir tidak sedap. Suaminya begitu murka pada dikala ini, beliau tetapkan beliau harus menemukan apa pun yang menciptakan baunya sendiri. Dia mulai merobek seluruh suite terpisah.

Ketika beliau menarik kasur penggalan atas dari kotak pegas, beliau menemukan mayat seorang wanita .

Cerpen Horor Mata Merah

Cerpen Horor

Perempuan dengan Mata Merah

Seorang lelaki pergi ke sebuah hotel dan berjalan ke meja depan untuk check-in. Wanita di meja hotelitu memberinya kunci dan menyampaikan kepadanya bahwa didalam perjalanan ke kamarnya, ada pintu tanpa nomor yang terkunci dan tidak ada seorang pun di sanadiizinkan untuk memasukinya.

Dia menjelaskan bahwa itu yaitu gudang, dan itu di luar batas. Dia mengingatkannya beberapa kali sebelum mengizinkannya ke atas. Jadi beliau mengikuti aba-aba perempuan di meja depan, pribadi ke kamarnya, dan pergi tidur.

Namun, desakan perempuan itu telah membangkitkan rasa penasarannya, sehingga malam berikutnya beliau berjalan menyusuri lorong hotel menuju pintu tanpa nomor dan mencoba menanganinya.Ia cukup yakinpintuitu dikunci.

Dia membungkuk kea rah lubang kunci yang lebar dan mulai melihatsesuatu did lam kamar hotel tanpa nomor tersebut. Udara hambar melewatinya, menciptakan matanya dingin. Apa yang dilihatnya yaitu kamar hotel, ibarat miliknya, dan di sudut ada seorang perempuan yang kulitnya sangat pucat. Dia menyandarkan kepalanya ke dinding, menghadap jauh dari pintu.

Dia menatap kebingungan untuk sementara waktu. Apakah ini seorang selebriti? Putri pemilik? Dia hampir mengetuk pintu, alasannya ingin tau tetapi tetapkan untuk tidak melakukannya.

Ketika beliau masih melihat, perempuan itu berbalik tajam dan beliau melompat mundur dari pintu, berharap beliau tidak akan curiga beliau memata-matai dia. Dia merangkak menjauh dari pintu dan berjalan kembali ke kamarnya. Keesokan harinya, beliau kembali ke pintu dan melihat melalui lubang kunci yang lebar.

Kali ini, yang dilihatnya hanyalah kemerahan. Dia tidak bisa melihat apa pun selain warna merah yang berbeda, tidak bergerak. Mungkin penghuni ruangan itu tahu beliau sedang memata-matai malam sebelumnya, dan telah memblokir lubang kunci dengan sesuatu yang berwarna merah.

Dia merasa malu bahwa beliau telah menciptakan perempuan itu sangat tidak nyaman, dan berharap beliau tidak menciptakan keluhan dengan perempuan di meja depan.Pada titik ini ia tetapkan untuk berkonsultasi dengannya untuk informasilebih lanjut. Dia menghela nafas dan berkata, “Apakah kau melihat melalui lubang kunci?”

Lelaki itu memberitahunya bahwa beliau memilikinya dan beliau berkata, “Baiklah, saya bisa menceritakan kisah wacana apa yang terjadi di ruangan itu. Dahulu kala, seorang laki-laki membunuh istrinya di sana, dan kami menemukan bahwa bahkan sekarang, siapa pun yang tinggal di sana menjadi sangat tidak nyaman.

Tetapi orang-orang ini tidak biasa. Mereka putih di seluruhbadan mereka, kecuali mata merekayang merah.

Demikianlah beberapa cerpen horor yang diangkat dari kisah konkret maupun kisah khayalan. Semoga beberapa dongeng yang menegangkan ini bisa menjadi media hiburan bagi Anda ketika sedang bersantai, ataupun yang ingin menguji adrenalin dengan memabca di malam hari.